Sukses

Harta Karun Emas dan Perak Ditemukan di Saluran Limbah di Swiss

Endapan lumpur di pusat-pusat pengolahan air limbah Swiss mengandung emas dan perak.

Liputan6.com, Zurich - Swiss termasuk salah satu negara paling makmur sedunia dengan standar hidup yang tinggi. Baru-baru ini terungkap bahwa sistem pengolahan limbah negara itu pun bahkan mengandung emas dan perak.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi perairan (Eawag) milik pemerintah Swiss menemukan emas dan perak senilai 1,5 juta franc dalam sistem peturasan.

Logam-logam mulia itu tersembunyi dalam endapan lumpur di pusat-pusat pengolahan air limbah. Selain dua jenis zat tersebut, ada juga logam langka seperti gadolinium dan logam berat niobium.

Dikutip dari UPI pada Kamis (12/10/2017), laporan Eawag menyebutkan, "Trace element semakin luas pemakaiannya dalam sektor teknologi tinggi dan kedokteran."

"Misalnya logam transisi tantalum dan semi-logam germanium dalam komponen-komponen elektronika, niobium dan titanium dalam campuran dan pelapisan, atau gadolinium sebagai medium kontras dan dalam cat berpendar."

"Nasib akhir berbagai unsur itu memang belum banyak diteliti hingga saat ini, tapi sebagian besar diketahui terbuang ke air limbah."

Lembaga Eawag mengatakan bahwa distribusi (penyebaran) sisa-sisa logam itu sangat bervariasi di seluruh negeri, tapi kadarnya tinggi di Jura, diduga terkait dengan keberadaan industri pembuatan jam tangan di sana.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mahalnya Biaya Pengambilan 

Pemandangan kota Porrentruy di kanton Jura, Swiss. (Sumber Wikimedia Commons)

Namun demikian, para peneliti berpendapat pemungutan ampas unsur-unsur itu tidak sepadan kecuali dalam kasus-kasus luar biasa.

Menurut laporan, "Pemungutan logam-logam dari air limbah atau lumpur tidak sedemikian genting pada saat ini, baik secara finansial maupun karena jumlah yang bisa diraih."

Konsentrasi unsur-unsur itu tidak membawa risiko pada lingkungan karena kebanyakan di antaranya masih di bawah ambang bahaya.

Tak hanya di pengolahan limbah, harta karun tak terduga juga ditemukan di ponsel bekas.

Sebuah iPhone, misalnya, diperkirakan mengandung 0,034 gram emas, 0,34 gram perak, 0,015 gram palladium, dan kurang dari seperseribu gram platinum.

Ponsel tersebut juga mengandung logam yang kurang berharga namun signifikan, yakni 25 gram alumunium dan tembaga yang beratnya sekitar 15 gram.

Tak hanya itu. Ponsel juga mengandung sejumlah elemen yang langka -- unsur-unsur yang sejatinya melimpah di kerak Bumi namun susah ditambang, termasuk yttrium, lanthanum, TB, neodymium, gadolinium dan praseodymium. Belum termasuk plastik, kaca, dan baterai.

Dalam skala pribadi, tentu saja penambangan logam dari sebuah ponsel tak akan menghasilkan keuntungan yang signifikan. Beda ketika kita melakukannya dalam skala besar.

Sejuta ponsel bisa menghasilkan lebih dari 16 ton tembaga, 350 kilogram perak, 34 kilogram emas, dan 15 kg palladium.

Tantangannya adalah bagaimana untuk menambang mineral dan material tersebut secara aman dan ekonomis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.