Sukses

Ikat Leher Anak di Tabung Gas, Pria Asal Malaysia Dikecam Warga

Untuk menyelamatkan anak laki-laki tersebut, polisi mendobrak pintu rumah pelaku dan mengevakusi sang anak ke tempat yang lebih aman.

Liputan6.com, Kuantan - Seorang ayah di Malaysia mendapat kecaman dari warga akibat tindakan keras yang ia lakukan terhadap putranya. Cara mendidik anak yang dianggap terlalu berlebihan menjadi alasan warga menentang perbuatan pria tersebut.

Dikutip dari laman AsiaOne, Sabtu (7/10/2017), pria berusia 32 tahun yang juga seorang anggota tentara di Kem Batu, Kuantan, Malaysia tersebut diketahui merantai leher anak laki-lakinya di sebuah tabung gas.

Hal tersebut ia lakukan karena sang anak saat itu tak mau disuruh berangkat ke sekolah.

Warga yang tinggal di lokasi tempat tinggal pelaku menganggap kebiasaan malas anak kecil itu hal wajar dan beragam. Salah satunya tak mau berangkat ke sekolah seperti putra tentara Malaysia itu.

Tetapi, upaya yang dilakukan oleh pria tersebut -- mengikatnya di tabung gas -- dianggap tak pantas untuk diterapkan dalam mendidik anak kecil.

Menanggapi kemarahan publik, Kepala Polisi wilayah Kuantan Abdul Aziz Salleh mengatakan, polisi telah menyelamatkan bocah laki-laki berusia 10 tahun yang sebelumnya dikurung sang ayah di sebuah ruangan.

Untuk menyelamatkan anak laki-laki tersebut, polisi mendobrak pintu rumah pelaku dan mengevakusi sang anak ke tempat yang lebih aman.

Bocah tersebut ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Untuk itu, pihak polisi Malaysia membawanya ke Rumah Sakit Tengki Ampuan Afzan agar ia mendapatkan perawatan dari tim medis.

Abdul Aziz mengatakan, bocah tersebut dirantai di bagian leher oleh ayah kandungnya karena menolak pergi ke sekolah pada Rabu 4 Oktober.

"Kami sudah menahan ayah dari korban dan membawa ibu kandungnya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan," ujar Abdul Aziz.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecaman dari Warga

Warga yang berada di kawasan tersebut mengecam aksi pria tersebut. Mereka menganggap cara mereka mendidik anak sangat salah dan berbahaya bagi tumbuh kembang anak.

"Senakal apapun anak kita, merantai leher anak kecil bukanlah cara yang tepat untuk memdidik anak," ujar Lee San Seng, seorang pria berusia 35 tahun.

"Bocah itu juga manusia, apalagi anak itu adalah darah daging mereka sendiri," tambah Lee.

Selain itu, ada pula seorang ibu rumah tangga bernama Aida Arryani Ismail (47) yang tercengang saat mendengar berita tersebut.

"Anak saya berumur 11 tahun. Saya tak bisa membayangkan apabila hal tersebut terjadi pada anak sendiri," ujar Aida.

"Saya termasuk orang tua yang protektif dalam mengasuh anak. Tapi tak akan melakukan hal tersebut pada darah daging sendiri," tambah Aida.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Jika ditemukan pelanggaran hukum, maka orang tua dari bocah laki-laki tersebut akan mendapat ganjaran sesuai dengan pasal yang berlaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini