Sukses

Sembunyi di Freezer, Musikus AS Selamat dari Penembakan Las Vegas

Salah satu musikus yang berada di lokasi penembakan massal Las Vegas menceritakan pengalamannya bisa selamat.

Liputan6.com, Las Vegas - Insiden penembakan paling mematikan dalam sejarah AS yang terjadi di Las Vegas pada Minggu 1 Oktober 2017 malam waktu setempat, menyisakan trauma tersendiri bagi orang-orang di sana. Terutama bagi para korban luka dan mereka yang berada di lokasi kejadian.

Bagi Bryan Hopkins, salah satu musikus AS, insiden itu mengingatkannya pada upaya penyelamatan diri spontan. Ia menceritakan, kala itu bersembunyi di freezer atau ruangan pendingan bersama puluhan orang lainnya saat penembakan massal Las Vegas terjadi.

Pada hari Senin pagi, dia pun menceritakan pengalamannya di program CNN "Newsroom".

Hopkins, seorang seniman musikal yang berada di Route 91 Harvest Festival, mengatakan tembakan secara konstan tersebut berasal dari lantai 32 hotel Mandalay Bay.

"... Itu sepertinya tak berhenti. Saya tak tahu terjadi selama beberapa detik, lalu kemudian terdengar lagi," katanya kepada pembawa acara John Berman dan Poppy Harlow.

"Kami melihat peti es -- seperti trailer -- dan kami membuka pintunya lalu mulai membantu orang-orang masuk ke dalam ruangan yang ternyata freezer," katanya.

"Ada sekitar 23 sampai 30 orang di dalam freezer itu."

Hopkins mengatakan, beberapa orang di dalam freezer berupaya menenangkan yang lain saat dia membuka pintu, dan mendapati masih ada suara tembakan di arena festival musik.

"Saya berpaling kepada beberapa orang yang ada di belakang saya dan berkata, 'Kita harus pergi. Jika ada orang yang berkeliaran dengan senjata, mereka akan menemukan kita'," kata Hopkins.

Hopkins kemudian menjelaskan ia menunggu sampai suara tembakan mereda dan kemudian bergegas membantu orang melewati pagar.

"Hal yang selalu saya ingat adalah seorang perwira polisi yang berlari ke arah saya dan berkata, 'Lewat sini, menunjuk ke tempat berlari, dan kemudian berlari menghindari tembakan'," kata Hopkins.

Berikut ini rekamannya:

Sekitar 59 orang tewas dalam penembakan massal Las Vegas tersebut, yang terjadi pada penampilan Jason Aldean pada malam final festival tersebut. Pria bersenjata tersebut, yang diidentifikasi oleh polisi saat Stephen Paddock, berusia 64 tahun, diyakini telah membunuh dirinya sendiri sebelum petugas penegak hukum memasuki kamar hotelnya dan menemukan sejumlah senjata termasuk 10 senapan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Detik-Detik Penembakan Massal Los Angeles

Tak lama setelah insiden penembakan Las Vegas, Amerika Serikat, terjadi, beredar video amatir detik-detik rentetan tembakan senjata di festival musik dekat kasino Mandalay Bay. Dalam rekaman itu, terlihat setidaknya satu orang bersenjata melepaskan tembakan, yang menyebabkan setidaknya dua orang tewas.

Video tersebut, yang salah satunya dimuat The Independent pada 2 Oktober 2017, menunjukkan orang-orang tengah menikmati pertunjukan di Route 91 Harvest Festival, di dekat kasino, sebelum terdengar suara tembakan terdengar.

Saksi mata mengatakan, penyanyi country, Jason Aldean, tengah tampil di penghujung konser saat suara tembakan itu terdengar.

Menurut keterangan dua penonton festival musik itu, mereka mendengar suara seperti petasan sebelum menyadari ada penembak yang terus-menerus melepaskan tembakan ke arah kerumunan penonton. Sementara, seorang pria bersikeras ada beberapa penembak yang terlibat dalam insiden tersebut.

Melalui rekaman itu, para pengunjung festival kemudian terlihat melarikan diri dari arena konser saat rentetan senjata terus meletus. Lalu terdengar suara teriakan.

Salah seorang dalam video tersebut terdengar menangis.

Polisi kemudian mensterilkan area lokasi penembakan tersebut, dan menutup sebagian dari Las Vegas strip serta Interstate 15.

Beberapa penerbangan menuju Bandara Internasional McCarran juga kabarnya dialihkan karena insiden tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.