Sukses

Polisi Cari Motif Pelaku Penembakan Massal Las Vegas

Pihak kepolisian berupaya membangun motif Stephen Paddock, pelaku penembakan Las Vegas yang menewaskan 59 orang dan 500 lainnya terluka.

Liputan6.com, Las Vegas - Pihak kepolisian sedang berupaya mencari motif Stephen Paddock melakukan penembakan massal Las Vegas yang menewaskan 59 orang dan membuat 500 lainnya terluka.

Pria berusia 64 tahun asal Nevada itu memuntahkan peluru dari lantai 32 Mandalay Bay Hotel ke arah penonton festival musik yang digelar di tempat terbuka.

Polisi mengatakan, pihaknya menemukan 18 senjata api bersama sejumlah alat peledak dan ribuan peluru di rumah Paddock di Mesquite, Nevada. Sebanyak 16 senjata lain juga ditemukan di ruangan hotel tempatnya menginap.

Dikutip dari BBC, Selasa (3/10/2017), Stephen Paddock tinggal di sebuah komunitas warga lanjut usia di kota kecil Mesquite, timur Las Vegas. Ia dilaporkan tinggal bersama seorang perempuan bernama Marilou Danley, yang menurut polisi tak terlibat dalam penembakan itu.

Sheriff Las Vegas Joseph Lombardo mengatakan, polisi menemukan 18 senjata api, sejumlah bahan peledak, ribuan peluru, dan beberapa alat elektronik saat memeriksa rumah Paddock. Petugas juga menemukan amonium nitrat di mobil Paddock.

Dua toko senjata di Nevada mengonfirmasi bahwa mereka menjual senjata api ke Stephen Paddock pada tahun lalu. Namun, hingga kini belum diketahui apakah senjata yang dibeli Paddock di dua toko itu digunakan dalam penembakan massal Las Vegas.

Kedua toko itu mengatakan, Paddock diizinkan membeli senjata karena ia telah mengikuti undang-undang negara bagian dan memenuhi semua syarat untuk memiliki senjata.

Hingga kini, polisi belum mengetahui motif jelas Paddock dalam melancarkan aksinya.

Para penyelidik juga tak menemukan hubungan Paddock dengan jaringan terorisme internasional, meski ada klaim bahwa ISIS yang melakukan aksi itu.

Pengawas kelompok militan menyebut, klaim ISIS atas penembakan massal Las Vegas adalah sebuah hal yang tak biasa. Pasalnya, sosok Paddock tak sesuai dengan profil para militannya.

Beberapa penyelidik juga menyarankan bahwa Paddock mengalami masalah psikologis. Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi mengenai hal tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Malam Kelam Festival Musik Las Vegas

Festival musik country di Las Vegas berubah menjadi peristiwa mengerikan saat Paddock mulai menembaki peluru dari lantai 32.

Berdasarkan keterangan polisi, Paddock telah memesan kamar Mandalay Bay Hotels pada 28 September, empat hari sebelum ia melancarkan aksinya. Menurut laporan, ia memesan kamar itu dengan menggunakan dokumen identitas Danley.

Lombardo mengatakan, terdapat 10 koper di ruangan yang di pesan Padlock, di mana terdapat dua kamar di dalamnya.

Ribuan pengunjung festival sedang menikmati penampilan penyanyi Jason Aldean saat sejumlah tembakan terdengar dan mengenai ratusan orang. Kala itu, jam menunjukkan pukul 22.08.

Para pengunjung pun bergegas mencari perlindungan, tiarap, bergegas keluar, atau membantu orang lain untuk melarikan diri.

Diperkirakan, Paddock bergerak di antara dua jendela kamarnya saat melakukan serangan tersebut.

"Seorang pria berlumuran darah di sekujur tubuhnya dan saat itulah aku tahu sesuatu telah terjadi," ujar seorang pengunjung, Mike Thompson.

"Orang-orang berlarian dan terjadi kekacauan," imbuh dia.

Banyak hotel di Las Vegas yang dekat dengan tempat kejadian ditutup oleh pihak kepolisian dan sebagian Las Vegas Boulevard pun turut ditutup.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.