Sukses

Sepatu-Sepatu Ini Saksi Bisu Pembantaian Yahudi di Hungaria

Memorial Shoes on the Danube Promenade menjadi pengingat kekejaman yang dialami oleh orang-orang Yahudi Hungaria oleh Arrow Cross Party.

Liputan6.com, Budapest - Berkunjung ke Budapest, Hungaria, tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Sungai Danube. Sungai tersebut menyajikan pemandangan indah. Mulai dari air yang jernih hingga sejumlah bangunan bersejarah di pinggirnya.

Jika sempat berjalan menyusuri alirannya, para turis akan tiba di Szechenyi Street, di mana terdapat memorial untuk memeringati korban Holocaust, Shoes on the Danube Promenade.

Memorial itu berada di ruang terbuka dan dapat dikunjungi kapan saja. Di sana terdapat puluhan pasang sepatu yang terbuat dari besi yang dibuat terlihat berkarat dan dipasang di pinggir sungai.

Sepatu-sepatu itu dibuat untuk menjadi saksi salah satu momen terkelam di Budapest selama Perang Dunia II. Lokasi dan segala memorial yang ada di sana mengingatkan akan nasib-nasib tragis orang-orang Yahudi pada musim dingin 1944-1945.

Kala itu, mereka diikat, ditembak di tepi sungai, dan jasadnya dilemparkan ke Sungai Danube oleh Arrow Cross Party. Partai tersebut secara terbuka membunuh ribuan orang Yahudi di seluruh Budapest.

Dilansir dari The Vintage News, para eksekutor Arrow Cross Party biasanya memaksa para korban melepaskan sepatu mereka sebelum menembaknya.

Pada saat perang, sepatu merupakan komoditas berharga dan para eksekutor cukup sadar akan hal itu. Mereka biasanya akan mengenakan sepatu korbannya atau menjualnya ke pasar gelap.

Sebelum menembak, terkadang eksekutor mengikat tangan dua hingga tiga orang korbannya secara bergandengan. Jadi ketika salah satunya ditembak, yang lain ikut tercebur ke sungai.

Selama musim dingin mengerikan itu, Sungai Danube disebut sebagai Pemakaman Yahudi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesaksian Korban Selamat

Menurut catatan dari Pusat Peringatan Holocaust Dunia di Yerusalem, Yad Vashem, ada laporan yang langsung disampaikan oleh seorang korban selamat, Zby Zsuzsanna Ozsváth. Kala itu, ia diselamatkan oleh pengasuhnya, Erzi Fajo.

"Aku mendengar serangkaian suara bermunculan. Berpikir bahwa orang-orang Rusia telah tiba, aku menyelinap ke jendela. Tapi yang kulihat lebih buruk dari apa yang pernah kulihat sebelumnya, lebih buruk dibanding peristiwa mengerikan yang pernah kulihat," ujar Ozsváth.

"Dua orang Arrow Cross berdiri di tanggul sungai membidik dan menembak satu per satu sekelompok pria, wanita, dan anak-anak ke Danube. Kala itu Danube tak berwarna biru atau keruh, tapi merah. Dengan hati berdegup, aku lari kembali ke kamar tengah, terengah-engah," ujar dia.

Shoes on the Danube Promenade dikonsepkan oleh sutradara film, Can Togay, yang kemudian dibuat bersama pemahat Gyula Pauer.

Pada 2005, mereka memasang memorial itu di tepi timur Sungai Danube dan memasang tiga buah tulisan dari besi yang masing-masing ditulis dalam Bahasa Hungaria, Inggris, dan Ibrani.

"Mengenang korban yang ditembak ke Sungai Danube oleh milisi Arrow Cross pada 1944-1945. Didirikan pada 16 April 2005."

Instalasi itu terdiri dari 60 pasang sepatu dari besi. Di belakangnya terdapat bangku yang terbuat dari batu sepanjang 1.188 meter dengan tinggi 71 cm.

Selain wisatawan, memorial itu juga sering dikunjungi oleh keluarga dan kerabat korban. Di sana mereka meletakkan bunga dan lilin untuk memperingati para korban yang nyawanya diambil secara tragis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini