Sukses

8 Lokasi Misterius yang Terkuak di Google Earth

Kehadiran fasilitas citra satelit yang memudahkan orang melihat bagian-bagian dunia cukup membuat gerah para pakar keamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran fasilitas citra satelit yang memudahkan orang melihat bagian-bagian dunia cukup membuat gerah para pakar keamanan. Sejak kehadiran Google Maps dan Google Earth, banyak tempat rahasia terkuak.

Peraturan lokal memungkinkan larangan foto udara atau foto satelit terhadap tempat-tempat sensitif. Menurut Google Earth Blog (tidak terkait dengan perusahaan Google), ketika perusahaan mesin pencari itu mendapat informasi dari pihak komersial lain atau dari badan pemerintah, maka tempat-tempat peka itu sudah diburamkan.

Perlahan-lahan, terjadi perubahan dan semakin banyak sumber-sumber lain untuk citra satelit. Dengan demikian, Google pun diam-diam membuka rahasia tempat-tempat yang sebelumnya disembuyikan.

Dikutip dari Live Science pada Senin (25/9/2017) tidak heran kalau Gedung Putih di 1600 Pennsylvania Avenue di Washington, D.C mengundang rasa penasaran dan lokasi itu pun diburamkan pada awal peluncuran Google Earth dan Google Maps pada 2001 dan baru diperjelas pada awal 2006.

Tentu saja Gedung Putih memiliki pengamanan berlapis. Menurut ABC News, jendela-jendelanya tahan peluru, ada alarm dan sensor inframerah di sepanjang pagar, ada tim pengamanan di lokasi, dan tim penembak jitu di atap.

Tempat tinggal Wakil Presiden diburam sejak 2001 dan terus demikian selama Wakil Presiden Dick Cheney tinggal di sana. Menurut unggahan Gawker, One Observatory Circle di Washington, DC baru diperjelas pada 18 Januari 2009 dan menampakkan atap miring buatan 1893 tanpa sensor.

Berikut ini adalah sejumlah tempat dan bangunan lain yang dulunya rahasia dan sekarang bisa diintip dengan jelas dari angkasa melalui Google Maps dan Google Earth:

1. Bangunan U.S. Capitol

U.S. Capitol Building. (Sumber Google Earth)

Bangunan U.S. Capitol termasuk salah satu bangunan yang diburamkan ketika Google Earth pertama kali diluncurkan pada 2001.

Menurut artikel tahun 2007 di Washington Post, awalnya Google meluncurkan tampilan bangunan itu menggunakan citra satelit U.S. Geological Survey yang memburamkan bangunan-bangunan penting.

Baru pada Juni 2007 perusahaan itu memilih menggunakan gambar yang tidak memburamkan lokasi U.S. Capitol.

2. HAARP

HAARP. (Sumber Google Earth)

HAARP adalah singkatan dari High Frequency Active Auroral Research Program yang terletak di negara bagian Alaska.

HAARP dimaksudkan untuk meneliti ionosfer, yaitu lapisan atas atmosfer Bumi. Lapisan tersebut dapat dipakai dalam komunikasi radio, tapi para pencinta teori konspirasi mengkaitkankannya dengan pengendalian cuaca dan sejumlah hal lain sejenisnya.

Menurut beberapa unggahan blog, fasilitas HAARP di Gakona, Alaska, sempat diburam oleh Google Earth walaupun pemeriksaan pada laman riwayat program itu tidak menunjukkan kesengajaan.

Walaupun memang benar ada bagian data satelit yang rusak dan hanya mencakup sebagian situs itu hingga perbaikan pada 2013.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pulau Terpencil dan Istana Kerajaan

3. Kepulauan Faroe

Kepulauan Faroe. (Sumber Google Earth)

Kepulauan Faroe terletak di antara Norwegia dan Islandia. Dulunya sebagian besar gambar pulau diburamkan dalam Google Earth dan sekarang sudah terang benderang, kecuali pulau-pulau kecil Fugloy dan Svinoy.

Suatu artikel berita Austalia menduga (tanpa bukti) bahwa pemburaman itu berkaitan dengan hak penangkapan ikan. Tapi, mungkin saja pemburaman itu tidak ada urusannya dengan sensor dan lebih karena kesulitan teknis mendapatkan semua citra resolusi tinggi sedunia.

Menurut Google, adanya tempat-tempat buram, apalagi di kawasan terpencil, lebih karena kesulitan mendapatkan citra udara yang jelas. Peta yang buram diperjelas di kemudian hari setelah adanya citra baru yang lebih baik.

 4. Pangkalan Udara Volkel, Belanda

Pangkalan Udara Volkel, Belanda. (Sumber Google Earth)

Pemburaman putih-hijau di Pangkalan Udara Volkel, Belanda, bukanlah kebetulan. Di situlah tempat keberadaan penyimpanan senjata-senjata nuklir Amerika Serikat.

Keberadaan senjata nuklir pertama kali diketahui masyarakat pada 2010 ketika Wikileaks membocorkan kawat diplomatik yang menyebutkan keberadaannya.

Pada 2013, mantan Perdana Menteri Belanda membenarkan keberadaan nuklir yang disebutnya "benar-benar tak berguna," demikian menurut The Telegraph.

Google memperjelas citra pemetaan kawasan itu pada 14 September 2016.

5. Istana Noordeinde, Belanda

Istana Noordeinde, Belanda. (Sumber Google Earth)

Belanda dikenal tidak terlalu disukai oleh kalangan penggemar citra satelit karena begitu banyaknya pemburaman. Dalam Google Earth, negara itu dipenuhi dengan pemburaman untuk menutupi pangkalan militer, bangunan pemerintah, dan banyak lainnya.

Menurut CNN, perubahan peraturan Belanda pada 2013 membatalkan sensor-sensor tersebut dan Belanda tampak lebih jelas melalui Google Earth walau masih ada kawasan yang memerlukan pembaruan peta.

Istana Noordeinde di The Hague sepertinya diburam secara khusus secara teliti diburamkan titik demi titik dengan tangan seseorang, bukan seperti pemburaman biasa terhadap citra satelit. Citra satelit itu menjadi lebih jelas sejak 2013.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

3 dari 3 halaman

Penjara dan Fasilitas Penelitian Uranium

6. Fasilitas Lembaga Pemasyarakatan Elmira di New York

Lembaga Pemasyarakatan Elmira, negara bagian New York. (Sumber Google Earth)

Lembaga Pemasyarakatan Elmira di Elmira, New York, adalah penjara dengan level keamanan tertinggi dengan sejarah yang ramai.

Pada 2003, dua narapidana, Timothy Morgan dan Timothy Vail, membuat tiruan diri mereka dengan menggunakan rambut, lalu menyusupkannya ke tempat tidur dan mereka kemudian melarikan diri melalui lubang yang dibuat di langit-langit sel.

Keduanya ditangkap lagi 2 hari kemudian. Tapi, pada musim panas 2017, terjadi lagi beberapa perkelahian yang melibatkan senjata rakitan sendiri, demikian menurut USA Today.

Sekitar 2006, citra satelit Elmira di Google Earth masih dalam resolusi rendah karena ada kekhawatian bahwa citra satelit dapat dipakai untuk rencana kabur dari penjara dengan menggunakan helikopter.

Walaupun demikian, ada dugaan bahwa citra satelit saat itu memang jelek karena kawasan di sekitar lokasi kejadian pun sama-sama tidak jelas.

Atap penjara baru kelihatan jelas setelah pembaruan Google Earth pada 2013.

7. Pusat Penelitian Atom Bhabha di India

Pusat Penelitian Atom Bhabha di Mumbai, India. (Sumber Google Earth)

BARC adalah singkatan dari Bhabha Atomic Research Center, tempat bercokolnya program penelitian tenaga nuklir India.

Fasilitas itu terletak di Mumbai dan keberadaannya di Google Earth memusingkan pihak berwenang India. Pada 2005, presiden saat itu, A.P.J. Abdul Kalam, menyerukan peraturan baru untuk memburamkan situs-situs peka India.

Menurut Phys.org, pada 2006 dewan pertahanan dan ilmu pengetahuan negeri tersebut mulai mencari cara untuk memburamkan atau menurunkan kejelasan citra satelit yang ada.

Belum jelas bagaimana kemajuan upaya tersebut karena situs-situs yang dimaksud masih terlihat jelas.

Tapi kekhawatiran India mungkin memang beralasan. Pada 2011, lembaga nirlaba Institute for Science and International Security menggunakan citra Google Earth untuk menduga-duga pembangunan fasilitas baru pengkayaan uranium di sana dan terus menggunakan citra satelit untuk mengawasi.

8. Bandara Ingolstadt Manching di Jerman

Bandara Ingolstadt Manching di Jerman. (Sumber Google Earth)

Kadang-kadang, suatu tempat yang tampaknya rahasia untuk satu penyedia jasa pemetaan tetap terlihat jelas menurut jasa pemetaan lain. Itulah yang terjadi dengan Bandara Ingolstadt Manching di Jerman, yaitu suatu bandara militer yang juga melayani penerbangan sewaan swasta.

Dalam Bing Maps terbitan Microsoft, bandara itu diburam. Dilihat menggunakan Google Earth, bandara itu jelas sekali.

Pihak bandara bahkan memiliki citra udara buatan sendiri yang dipampang di situs web, sehingga peta oleh Bing diduga mengacu kepada citra satelit usang telah yang disunting sedangkan Google mendapatkan peta dari sumber yang tidak terlalu rahasia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.