Sukses

Militan ISIS Asal Singapura Ancam Pangeran Harry lewat Video

Video yang dimaksud diterbitkan oleh Al Hayat Media Centre yang merupakan sayap media kelompok teror ISIS.

Liputan6.com, Singapura - Untuk pertama kalinya, beredar video rekrutmen ISIS di dunia maya dengan menampilkan militan yang berasal dari Singapura. Pada Minggu 24 September, Kementerian Dalam Negeri Singapura membenarkan temuan tersebut.

Menurut pihak Kementerian, pria dalam video tersebut adalah Megat Shahdan Abdul Samad (39). Pemerintah Singapura menyebutkan bahwa pihak keamanan sedang memantau kegiatannya.

Dikutip dari The Straits Times pada Senin (25/9/2017), disebutkan bahwa Samad meninggalkan Singapura pada 2014 untuk bekerja di Timur Tengah.

Ia diduga mengalami radikalisasi di sana. "Pria itu kemudian pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS. Ia diduga masih bersama ISIS di Suriah," ungkap Kementerian Dalam Negeri Singapura.

Video yang dimaksud diterbitkan oleh Al Hayat Media Centre yang merupakan sayap media kelompok teror ISIS, lalu dibagikan di kalangan pendukung kelompok itu di Asia Tenggara.

Si militan tampil dengan pakaian seragam gurun pasir dan diperkenalkan sebagai "Abu Uqayl dari Singapura."

Dalam video berdurasi 3 menit 30 detik yang juga disaksikan oleh The Straits Times, kelompok beranggotakan tiga orang itu – termasuk Abu Uqayl – tampak sedang memasukkan peluru-peluru artileri ke dalam truk yang diduga berada di daerah cengkeraman ISIS di Timur Tengah.

Abu Uqayl kemudian direkam menembak satu kali dengan meriam yang terpasang di atas truk .

Video tersebut pertama kalinya ditandai oleh situs media sosial SMRT Feedback dan observer+ serta diduga menjadi bagian dari rangkaian sejumlah video bertajuk "Inside the Caliphate."

Beberapa video sebelumnya diduga membidik kaum Muslim Asia Tenggara agar hijrah ke Marawi di selatan Filipina untuk berjuang bersama ISIS.

Bicara dalam bahasa Inggris dengan aksesn Asia Tenggara, Abu Uqayl memuji para militan Asia Timur – termasuk yang berasal dari Asia Tenggara – dan menyerukan kepada mereka agara "mengorbankan semua yang berharga."

Ia kemudian mendesak para ekstremis dari berbagai tempat agar bergabung bersama para militan Asia Timur atau hijrah ke Timur Tengah untuk berperang bersama para militan ISIS di sana.

Ia juga berbicara tentang Pangeran Harry dari Inggris yang baru saja berkunjung ke Singapura pada Juni lalu untuk urusan sosial kemanusiaan.

Katanya, "Untuk Harry, kamu datang ke Singapura dan mengumbar cerita demi meraih simpati untuk serangan teror London?"

"Mengapa kamu tidak datang ke sini dan bertempur dengan kami kalau kamu memang jantan? Supaya nanti kami bisa mengirim kamu dan (helikopter-helikopter) Apache kamu ke dalam api neraka."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bergerak Cepat di Dalam Negeri

Tanggapan Kementerian Dalam Negeri Singapura tentang video rekrutmen ISIS oleh warga Singapura. (Sumber Facebook/K Shanmugam Sc)

Menteri Dalam Negeri dan Hukum K. Shanmugam mengatakan, melalui unggahan Facebook, pada Minggu lalu bahwa dinas Internal Security Department (ISD) sudah mengetahui tentang kegiatan Megat Shahdan dan telah membahasnya dengan para pemuka masyarakat.

Kementerian juga mengimbau kepada siapa pun yang melakukan kontak atau mengetahui orang yang berhubungan dengannya agar melapor kepada pihak berwenang.

"Pemerintah memandang sangat serius tentang siapapun yang mendukung, mendorong, ikut atau bersiap untuk ikut dalam kekerasan bersenjata, tanpa menghiraukan alasan mereka membenarkan kekerasan tersebut atau tempat kejadian kekerasan yang dimaksud."

Shanmugam menambahkan bahwa sejauh ini ISD telah bergerak cepat menangani orang-orang yang menunjukkan tanda-tanda radikalisasi di Singapura.

Ia menambahkan, "Seiring berjalannya waktu, kita harus menganggap bahwa hal seperti ini akan lebih sering terjadi. Kita harus memikirkan cara menanggapi radikalisasi warga Singapura, yang bisa saja terjadi di luar Singapura, terutama di negara-negara dengan kemungkinan lebih besar terjadi radikalisasi."

Diduga ada lebih dari 1.000 warga Asia Tenggara yang telah bepergian ke Timur Tengah dan bertempur bersama ISIS. Di antara mereka setidaknya ada dua kelompok warga Singapura.

Salah satunya adalah Haja Fakkurudeen Usman Ali dan seorang manajer pasar swalayan yang saat berusia 37 tahun membawa istri dan tiga anaknya yang masih kecil ke Suriah pada awal 2014. Mereka diduga masih berada di Suriah.

Satu kelompok lain terdiri dari seorang wanita Singapura yang tinggal di Malaysia yang saat berusia 47 tahun pergi ke Suriah bersama dengan suaminya yang berusia 37 tahun dan anak perempuan serta anak lelaki dari pernikahan sebelumnya.

ISIS telah membentuk kesatuan Asia Tenggara yang diberi nama Katibah Nusantara. Kelompok tersebut menampung para militan dari kawasan dan menerbitkan video-video propaganda terutama dalam bahasa Melayu dan Indonesia. Namun, ada juga beberapa video dalam bahasa Inggris.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.