Sukses

Bendungan Puerto Riko Rusak, Banjir Bandang Ancam 70 Ribu Warga

Liputan6.com, San Juan - Sebuah bendungan bermasalah setelah Badai Maria menerjang dan menyebabkan banjir sangat berbahaya di sebuah sungai Puerto Riko. Demikian disampaikan pihak berwenang setempat.

Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/9/2017), National Weather Service (NWS) mengatakan bahwa masalah pada Bendungan Guajataca sangat membahayakan warga. Sebab lebih dari 70.000 orang tinggal di daerah terdekat -- Isabela dan Quebradillas.

Operator Bendungan Guajataca mengatakan bahwa strukturnya, di ujung utara Danau Guajataca di barat laut Puerto Riko, mulai menunjukkan tanda-tanda masalah seperti akan jebol pada pukul 14.10 waktu setempat (18.10 GMT).

Kondisi tersebut memicu darurat banjir bandang untuk Kota Isabela dan Quebradillas.

NWS kemudian mendesak warga di daerah tersebut untuk "pindah ke tempat yang lebih tinggi sekarang", dalam sebuah peringatan yang diposting di situsnya. Sementara mereka yang tinggal di dekat bendungan terlihat sedang dievakuasi dengan bus.

Laman Associated Press menyebutkan, puluhan ribu orang di Puerto Riko terpaksa mengungsi pada Jumat 22 September siang saat sebuah bendungan utama di bagian barat laut pulau itu ditemukan berada di ambang keruntuhan.

"Seorang insinyur yang memeriksa bendungan tersebut melaporkan ada masalah kerusakan kepada pihak berwenang. Ada celah yang bisa menjadi pertanda pertama bendungan tersebut terancam jebol," kata seorang ahli meteorologi di Dinas Cuaca Nasional AS, Anthony Reynes.

Menurut perkiraan peramal cuaca, Badai Maria yang kini dalam Kategori 3, tengah bergerak menjauh dari Kepulauan Turks dan Caicos. Diperkirakan menuju ke timur laut dan timur Bahama selama akhir pekan.

Sedikitnya 13 orang tewas sejak Badai Maria menerjang Puerto Riko.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Badai Terburuk Dalam 1 Abad

Gubernur Puerto Riko menyebut Badai Maria adalah yang terburuk dalam satu abad.
Ricardo Rossello mengatakan butuh beberapa bulan untuk mengembalikan pasokan listrik ke 3,4 juta penduduk pulau di wilayah kekuasaan AS.

Selain itu, banyak atap rumah warga berterbangan karena dihempas angin berkekuatan 140 mph (225km/jam) di San Juan, ibu kota Puerto Riko.

Sejauh ini jumlah korban Badai Maria lebih dari 30 orang di seluruh wilayah yang dilewatinya. Merupakan badai dahsyat kedua yang melanda Karibia pada musim badai ini.

Badai Maria juga menyebabkan kerusakan meluas di pulau kecil Dominika saat menerjang pada Senin 18 September malam, menyebabkan setidaknya 15 orang tewas dan 20 lainnya hilang.

Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk mengunjungi Puerto Riko. Dia belum mengumumkan pulau itu sebagai daerah bencana, namun telah mengirimkan bantuan darurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini