Sukses

3,5 Juta Warga Puerto Riko Diminta Berlindung Jelang Badai Maria

Badai Maria kini telah bergerak dari Dominika dan siap menghantam Kepulauan Virgin serta Puerto Riko.

Liputan6.com, Karibia - Badai Maria, badai Atlantik dengan kekuatan kedua terbesar musim ini, telah bergerak dari Dominika dan kini siap menghantam Kepulauan Virgin serta Puerto Riko.

Seperti diberitakan BBC yang dikutip Rabu (20/9/2017), Badai Maria telah menimbulkan kerusakan luas di pulau Dominika, Karibia.

Badai Maria sempat dilaporkan melemah ke Kategori 4, tapi tak lama kemudian meningkat kembali mencapai 280 km / jam (175 mph). Diperkirakan bergerak di sepanjang jalur yang sama dengan Badai Irma yang juga masuk dalam Kategori 5.

Gubernur Puerto Riko -- di wilayah milik AS, sejauh ini telah menginformasikan kepada 3,5 juta penduduk di pulau tersebut untuk mencari perlindungan. Badai Maria diperkirakan menerjang sekitar pukul 08.00 waktu setempat (13.00 GMT).

Pejabat di sana juga khawatir puing-puing pasca-terjangan Badai Irma sebelumnya berpotensi menimbulkan bahaya saat Badai Maria melanda.

Selain itu juga dikhawatirkan akan terjadi hujan deras pemicu tanah longsor di beberapa tempat, ditambah gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 9 kaki atau sekitar 2,7 meter di daerah dataran rendah.

Puerto Riko telah menjadi tempat berlindung bagi orang-orang yang melarikan diri dari pulau-pulau Karibia yang dilanda badai dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sejauh ini ratusan tempat penampungan telah dibentuk oleh pihak berwenang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerusakan Pasca-Terjangan Badai Maria

Dominika yang berpenduduk 72.000 jiwa di wilayah kurang dari 50 km dengan lebar 25 km, lolos dari hantaman Badai Irma dua pekan lalu. Tapi pada Senin 18 September, mata badai Kategori 5 menerjangnya.

Pulau tersebut pun terputus akses komunikasi. Bahkan atap kediaman resmi Perdana Menteri Roosevelt Skerrit terbang dihempas angin Badai Maria.

"Ketakutan terbesar saya adalah akan terbangun dengan berita tentang cedera fisik yang serius, dan kemungkinan kematian akibat tanah longsor yang dipicu hujan terus-menerus," kata PM Skerrit dalam statusnya di Facebook.

"Sejauh ini embusan angin telah menyapu atap hampir setiap orang yang saya ajak bicara atau kontak."

Pelabuhan udara dan laut di Dominika diprediksi tak beroperasi selama beberapa hari.

Wilayah Martinique di area kekuasaan Prancis dilaporkan mengalami pemadaman listrik meski tak terjadi kerusakan serius.

Gambar-gambar yang beredar menunjukkan banjir di Guadeloupe, sementara banjir, tanah longsor dan pemadaman listrik dilaporkan terjadi di beberapa bagian St Lucia.

Pejabat lokal mengatakan satu orang tewas akibat pohon tumbang di wilayah Guadeloupe. Sementara dua orang lainnya hilang setelah kapal mereka tenggelam di dekat Desirade, pulau paling timur di kepulauan Karibia.

Pejabat menggambarkan kondisi cuaca saat itu "sangat buruk" disertai embusan angin sangat kencang. Melalui sebuah pernyataan, pemerintah setempat menggambarkan sekitar 80.000 rumah tanpa listrik.

Sejauh ini peringatan badai tropis juga dikeluarkan untuk Antigua dan Barbuda, Saba, St Eustatius, St Martin, Anguilla dan Martinique.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.