Sukses

RI Dukung Penuh Program 'Rebuild Syria'

Dubes Djoko menegaskan bahwa Indonesia akan berpartisipasi menyukseskan program Rebuild Syria yang dicanangkan pemerintah Suriah.

Liputan6.com, Aleppo - Baru-baru ini, Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto, bertemu dengan Gubernur Aleppo Mayjend Hussein Ahmad Diab untuk membahas komitmen RI pada program "Rebuild Syria".

Dubes Djoko menegaskan, Indonesia akan berpartisipasi menyukseskan program "Rebuild Syria" yang dicanangkan pemerintah Suriah. Antara lain dengan berpartisipasi dalam berbagai pameran dagang dan rekonstruksi guna mengenalkan potensi Indonesia kepada Suriah dan sebaliknya.

Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Senin (18/9/2017), dalam kerangka yang sama, PT Wijaya Karya Persero (Wika) akan berkunjung ke Suriah dalam waktu dekat guna berpartisipasi dalam pameran Rebuild Syria 2017 dan mengupayakan berbagai prospek potensial yang bisa dijadikan objek kerja sama bilateral kedua negara.

Diharapkan melalui kunjungan tersebut dapat tercipta chemistry dan kerja sama antara kedua negara dalam program tersebut. PT Wika merupakan salah satu BUMN yang bergerak di sektor rekonstruksi yang sudah pengalaman di Timur Tengah.

Sementara itu, Mayjend Hussein Ahmad Diab menyampaikan bahwa Aleppo sudah mulai berbenah setelah militer Suriah sukses membersihkan seluruh kota dari para kelompok bersenjata. Pemerintah daerah di sana mulai merevitalisasi infrastruktur dan fasilitas umum, utamanya listrik, air dan pelayanan kesehatan.

Gubernur Allepo menyambut baik rencana kunjungan PT Wika ke kotanya dan akan memberikan berbagai jenis kemudahan yang sekiranya dibutuhkan dalam rangka peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi.

Selain itu, Djoko telah bertemu dengan Ketua Cabang Partai Baath, Mr Fadel Najjar di kantor Partai Baath Aleppo.

Dalam kesempatan itu, Djoko juga juga mengunjungi dan memberi donasi kepada panti asuhan Jamiyyah Khairiyyah Al Islamiyyah, Aleppo. Panti asuhan tersebut merupakan salah satu panti asuhan tertua di Aleppo yang didirikan pada 1920.

Panti Asuhan tersebut menampung sekitar 300 anak yatim dari umur dua hari sampai 18 tahun. Ketika konflik terjadi, bangunan yang mereka miliki hancur dan kini menempati bangunan yang disewa di tiga tempat. Para anak yatim itu adalah korban konflik dan broken home.

Aleppo merupakan salah satu objek pariwisata terbesar di Suriah dengan berbagai situs sejarahnya yang berumur ribuan tahun. Aleppo merupakan kota yang dihuni selama 2.000 tahun terakhir tanpa terputus, dan merupakan salah satu World Heritage yang dikategorikan oleh UNICEF. ​

Masjid Omayyad dan Aleppo Citadel merupakan dua situs bersejarah terbesar di Aleppo yang dijadikan objek untuk menarik turis. Pada 2010, terdapat sekitar 10 juta turis mengunjungi Kota Aleppo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini