Sukses

Pamer Cara Memasak Ular, Pria Ini Malah Terkena Sengatan

Seorang pria AS harus dirawat di rumah sakit setelah terkena gigitan ular saat menunjukkan cara memasak reptil itu kepada koleganya.

Liputan6.com, Phoenix - Karena ingin pamer keberanian memasak ular dalam suatu pesta, seorang pria bernama Victor Pratt (48) asal Arizona, Amerika Serikat, terpaksa masuk rumah sakit.

Ketika sedang merayakan pesta ulang tahun anaknya, Pratt bermaksud pamer caranya menangkap dan memasak ular derik (rattlesnake) setelah seekor ular memasuki halaman rumahnya di tengah acara.

Dikutip dari azcentral.com pada Sabtu (16/9/2017), sejak 7 September lalu pria tersebut dirawat di Banner-University Medical Center di Phoenix, Arizona, akibat gigitan ular.

Kepada The Arizona Republic, Pratt menjelaskan bahwa ia menangkap ular beracun itu, lalu dipamerkan kepada kerabat dan teman-teman, serta bergaya untuk beberapa foto.

Sialnya, pegangan di kepala ular terlepas, dan hewan itu balik menyerangnya.

Pratt dipagut dua kali, satu di dada dan satu di muka. Pria itu langsung sadar ada sesuatu yang tidak beres karena ia pernah mengalami digigit ular pada usia 19 tahun.

Pratt kemudian segera dibawa ke rumah sakit lokal dan para dokter berhasil menyelamatkan nyawanya. Perawatan dilanjutkan dengan beberapa dosis antiracun.

"Jika jalur udara tidak dibentuk dalam beberapa menit pertama, berdasarkan pengalaman kami harus kurang dari 15 hingga 30 menit, maka pasien tidak ada kesempatan untuk selamat," ujar ahli toksigologi di rumah sakit Banner, Dr. Steven Curry.

Menurut Curry, penting memasukkan tabung pernafasan sesegera mungkin, apalagi kalau gigitan ada pada wajah.

(Sumber Banner-University Medical Center)

Pratt harus dibius selama proses berlangsung hingga lima hari ke setelahnya. Selama itu, Pratt merasa hilang ingatan.

Jenis hilangnya ingatan seperti itu lazim terjadi, karena obat yang dipakai dalam pembiusan memang mencegah pembentukan ingatan.

Demi keselamatan, pasien yang dipagut di wajah dibius berat dan tangannya dibungkus agar mereka tidak menarik tabung pernafasan.

"Jika tabung pernafasan itu terlepas, sulit atau tidak mungkin memasukannya kembali karena adanya pembengkakan leher…pasien bisa meninggal hanya dalam waktu 4 atau 5 menit."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Macam Gigitan Ular

Curry mengatakan, gigitan ular derik ada dua macam, yaitu gigitan yang oleh pasien tidak disadari berasal dari ular dan satu lagi ketika korban tahu ada ular tapi tidak langsung menanganinya. Yang terakhir ini lebih sering terjadi.

Bisa ular derik sangat beracun dan dapat menyebabkan pembengkakan, lumpuh dan mati rasa di tempat gigitan, dan merusak jejaring. Saluran udara korban bisa membengkak hingga tersumbat, ditambah lagi dengan kemungkinan pendarahan dalam.

Menurut Curry, penting untuk mendapatkan penanganan medis karena pengobatan rumahan tidak bermanfaat. "Pertolongan pertama seperti torniket, es, irisan atau hisapan…justru berbahaya atau sama sekali tidak tepat," ujar Curry.

(Sumber Banner-University Medical Center)

Satu faktor yang serupa terkait kematian akibat gigitan ular di Arizona adalah karena pasien tidak segera mendapatkan perhatian medis.

Kemungkinan hal itu terjadi karena korban sedang mendaki gunung atau jauh dari peradaban. Dalam beberapa kasus, hal tersebut terjadi karena korban merasa bisa menanganinya sendiri.

Kasus gigitan pada wajah hanya satu persen dari seluruh kejadian, tapi hal itu merupakan hal yang paling serius. Pratt pun mengaku sudah jera bercanda lagi dengan ular.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.