Sukses

Indonesia Kecam Tes Peluncuran Teranyar Rudal Korea Utara

Indonesia menyampaikan kecaman atas uji coba teranyar rudal Korea Utara yang dilakukan pada Jumat, 15 September 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu bulan, Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal. Kali ini, rudal tersebut kembali melintasi wilayah udara Jepang.

Rudal balistik itu diluncurkan dari Sunan, Pyongyang, lalu mendarat di Samudra Pasifik. Misil balistik itu diperkirakan terbang hingga mencapai ketinggian 770 kilometer (km) dan menempuh jarak sekitar 3.700 km. Demikian menurut laporan pemerintah Korea Selatan seperti dikutip dari CNN, Jumat (15/9/2017).

Terkait hal itu, pemerintah Indonesia menyampaikan kecaman atas uji coba rudal tersebut. Pernyataan itu disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri RI.

"Tentunya kita mengecam tindakan uji coba rudal karena membahayakan masyarakat sipil dan melewati negara lain," jelas juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Jumat.

"Tindakan itu juga tentu melanggar berbagai macam Resolusi Dewan Keamanan PBB. Indonesia meminta Korea Utara untuk menghormati aturan dan hukum internasional yang ada. Kita juga minta negara lain menahan diri dan menjaga stabilitas Semenanjung Korea," tambahnya.

Indikasi Rudal Jarak Menengah

Seperti dikutip dari CNN, Komando Pasifik AS mengatakan, penilaian awal mengindikasikan bahwa Korea Utara telah menembakkan rudal balistik jarak menengah. Meski demikian, pemerintah Jepang menekankan bahwa analisis sedang dilangsungkan.

Menanggapi peluncuran rudal Korut, Korsel menggelar latihan militer yang mencakup peluncuran rudal. Menurut Kepalda Staf Gabungan Korea Selatan, rudal miliknya dapat mencapai Sunan, lokasi peluncuran misil terbaru.

Menurut seorang pejabat Korsel, rudal yang diluncurkan dari pantai timur negara itu merupakan kekuatan untuk menanggapi provokasi terbaru Korea Utara.

Presiden Korsel, Moon Jae-in, mengadakan pertemuan dengan Badan Keamanan Nasional dalam menanggapi peluncuran rudal tersebut.

Agustus lalu, Korut juga menembakkan rudal yang melintasi daratan Jepang. Tokyo menyebut langkah nekat itu sebagai ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Rudal yang ditembakkan pada Agustus akhir itu berjenis Hwasong-12. Menurut Pyongyang, itu merupakan "langkah awal" dari operasi militer di Pasifik.

Dewan Keamanan PBB berulang kali mengecam Korea Utara atas tindakannya yang dinilai mengancam stabilitas kawasan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jepang Keluarkan Peringatan

Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan, yang dikenal dengan J-Alert, atas peluncuran rudal Korut itu. Pasalnya, misil itu melintasi daratan Hokkaido yang berada di Jepang utara.

"Pemerintah meminta warga untuk menghindari benda apa pun yang bisa jadi merupakan puing rudal," ujar penyiar.

Namun, penjaga pantai Jepang mengatakan, tidak ada kerusakan yang dilaporkan akibat benda jatuh.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan bahwa peluncuran tersebut sama sekali tak dapat diterima dan bertentangan dengan keinginan komunitas internasional untuk mencapai solusi damai.

"Komunitas internasional harus bersatu dan mengirimkan pesan jelas setelah Korea Utara melakukan provokasi yang membahayakan," ujar Abe.

"Kita harus membuat Korea Utara mengetahui bahwa tak ada masa depan yang cerah bagi Korea Utara jika ia terus melakukan hal ini," imbuh dia.

Ia menambahkan, pemerintah Jepang melacak peluncuran rudal tersebut dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk dilakukan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.