Sukses

Menjelang Kematiannya, Cassini Kirim Data Terakhir Saturnus

Foto-foto terakhir yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Cassini NASA mulai mengalir ke Bumi. Tanda Cassini merenggang nyawa.

Liputan6.com, Pasadena - Pengiriman foto-foto terakhir yang direkam oleh Cassini baru dimulai. Wahana tanpa awak itu akan 'bunuh diri' dalam beberapa jam ke depan.

Foto-foto terakhir yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Cassini NASA mulai mengalir ke Bumi. Tanda Cassini merenggang nyawa, sebelum akhirnya hancur berkeping-keping. 

Jumat pagi Eastern Time, gambar terakhir akan tiba. Mereka termasuk beberapa subjek favorit selama 13 tahun tinggal Cassini di orbit: cincin, Bulan Enceladus dan Titan, dan Saturnus sendiri.

Satu gambar yang belum tiba menjadi tempat di mana Cassini akan hancur pada hari Jumat. Pesawat ruang angkasa menukik tajam saat ia turun ke atmosfer Saturnus untuk kemudian hancur.

Tinggi di atas puncak awan, atmosfer yang tipis dan hampir hampa udara. "Itu adalah gambaran di Bumi mengenai International Space Station berada," kata proyek manajer Cassini, Earl Maize seperti dikutip dari New York Times, pada Jumat (15/9/2017).

Dengan kecepatan 120.000 kilometer per jam menuju atmosfer Saturnus, akan membuat Cassini hancur berkeping-keping.

"Cassini akan menguap dalam dua menit," terang Dr Maize. "Mungkin kurang dari itu, dan ini tak mungkin terelakkan."

Kematian Cassini seperti itulah yang direncanakan Dr Maize bersama timnya. Misi senilai US$ 4 miliar itu akan berakhir setelah memberikan temuan menakjubkan selama 13 tahun di Saturnus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Momen yang Manis Sekaligus Pahit

Bagi para ilmuwan dan insinyur, berakhirnya Cassini membawa perasaan bittersweet, manis sekaligus pahit. Ratusan peneliti datang dari seluruh dunia ke salah satu County di Los Angels menyaksikan sinyal Cassini yang tak akan terdengar lagi. Mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. 

Mantan kepala peneliti NASA, Ellen Stofan, yang pernah menjadi bagian dari instrumen radar Cassini, hadir menyaksikan kematian pesawat angkasa kesayangannya itu.

"Kami telah melakukan penelitian yang hebat dan memiliki tim yang luar biasa. Dan saya pikir kita bisa merayakan atas apa tugas Cassini ini," kata Stofan.

"Meski, kita semua yang ada di Bumi, ingin sekali kembali melihat Bulan Titan, Bulan Encedalus, dan masih banyak yang belum kita ketahui tentang interor Saturnus. Masih banyak tugas yang buat penasaran," ujarnya lagi.

Hal yang sama dirasakan Linda Spilker, ilmuwan proyek Cassini.

"Berakhirnya misi Cassini begitu menyenangkan sekaligus sedih," ujar Linda Spilker.

"Apa yang terjadi adalah seperti melihat sebuah akhir namun juga permulaan. Jumat 15 September adalah akhir dari mengoleksi data. Namun, ini adalah awal dari wasiat di mana para ilmuwan dan insinyur akan keluar dari misi ini dan bergabung dengan misi lainnya. Membawa apa yang mereka pelajari dari Cassini," lanjutnya.

"Tampaknya, memori dari misi Cassini ke Saturnus, akan selalu di hati kita semua hingga tahun-tahun mendatang...," tutupnya.

 

Saksikan video grand final hingga berakhirnya misi Cassini berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.