Sukses

Jijik, Kurir di China Tambahkan Urine dalam Sup Kacang Pelanggan

Untuk menutup kekosongan tersebut, si kurir malah melakukan hal yang menjijikkan. Ia sengaja memasukan urinenya ke dalam sup kacang merah.

Liputan6.com, Chengdu - Sebuah kisah menjijikkan terjadi di Chengdu, China. Ada seorang petugas pengantar makanan yang melanggar aturan pekerjaan ketika melaksanakan tugasnya.

Pada suatu ketika, ada seorang wanita memasak sup kacang merah. Karena tak dapat mengantarkan makanan tersebut, ia meminta bantuan seorang kurir untuk mengantarkan sup tersebut kepada suaminya yang tengah bekerja.

Dikutip dari laman Asia One, Rabu (13/9/2017), di tengah perjalanan mengantar makanan, kurir tersebut merasa lapar. Alhasil ia memakan setengah bagian sup yang seharusnya ia berikan kepada pelanggan.

Untuk menutup kekosongan tersebut, si kurir malah melakukan hal yang menjijikan. Ia sengaja memasukan urinenya ke dalam sup kacang merah tersebut.

Setiba disana, dengan rasa tak berdosa kurir tersebut memberi titipan sup merah kepada orang yang dimaksud. Tak lama setelah kurir itu pergi, suami dari wanita tersebut kaget bukan main.

Ia mencium bau busuk ketika membuka penutup sup kacang merah yang dibuat sendiri oleh istrinya. Karena tak tahan dengan bau itu, pria tersebut menelpon sang istri dan menanyakan perkara yang terjadi.

Sang istri hanya menjawab bahwa sup kacang merah itu baru dimasak dan tak mungkin busuk begitu saja. Untuk itu, wanita tersebut segera menelpon pihak perusahaan penyedia jasa kurir yang sebelumnya ia gunakan.

Saat diintergasi, kurir tersebut mengaku telah membuang air seninya ke dalam sup kacang merah tersebut.

Melihat kejadian ini, pemilik jasa pengiriman barang segera meminta maaf atas segala kejadian memalukan yang telah diperbuat oleh petugasnya.

Sebagai permintaan maaf, petinggi perusahaan tersebut segera terbang dari Beijing menuju Chengdu untuk meminta maaf secara langsung.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh media lokal, kurir tersebut menyampaikan alasan perbuatannya.

"Saya memakan sup kacang merah tersebut tanpa sadar. Saat setengah bagian sudah saya makan, baru lah saya sadar kalau sup itu adalah barang yang harus saya antar," ujar kurir tersebut.

"Saat melihat bagian sup tersebut sudah termakan, saya bermaksud untuk mencari air. Karena tak menemukan air, saya memasukan urine saya ke dalam sup tersebut," pungkasnya.

Pihak perusahaan yang menaungi jasa pengiriman barang tersebut berniat untuk membayar ganti rugi. Namun, pria tersebut menolaknya.

Kasus ini tengah diselidiki oleh kepolisian setempat setelah suami dari wanita tersebut mengajukan tuntutan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Urine Jadi Bir

Selama ini urine dianggap sebagai hal yang menjijikan karena merupakan zat buang yang dihasilkan dari tubuh manusia. Namun, fakta urine yang kembali dikonsumsi oleh manusia bukan mitos belaka.

Sebuah erusahaan bir di Oregon, Amerika Serikat, menggunakan bahan aneh untuk memproduksi birnya, yaitu kotoran dan air seni manusia.

Idenya berawal dari perusahaan air bersih lokal yang membuat air minum dari daur ulang air bekas kotoran dan pipis manusia. Perusahaan air bersih ini percaya mereka bisa memurnikan kembali air yang sudah kotor dan penuh kotoran, menjadi air yang bersih.

Mereka bahkan mengklaim bahwa air tersebut layak untuk diminum dan tidak berbahaya.

Untuk membuktikannya, perusahaan air bersih ini bekerjasama dengan perusahaan bir di Oregon. Mereka mengirimkan air hasil daur ulang tersebut untuk digunakan sebagai bahan produksi bir.

Pembuatan bir itu, sekaligus untuk membuktikan bahwa air tersebut memang bersih dan layak diminum.

Menurut ahli kesehatan lokal, risiko kesehatan meminum air tersebut sangat kecil sehingga air itu dikatakan aman untuk dikonsumsi. Meski demikian, belum diketahui seperti apa rasa dari bir yang dibuat dari air bekas kotoran dan pipis manusia ini.

 


Simak video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.