Sukses

Overdosis Kokain, Anjing Serang Pemilik hingga Tewas

Tim dokumenter BBC kaget melihat anjing itu beringas menyerang sang majikan yang tengah overdosis dan kejang-kejang.

Liputan6.com, London - Bekerja sebagai jurnalis memiliki risiko tersendiri. Apalagi ketika tengah merekam peristiwa. Ada saja insiden yang dialami awak media.

Namun, baru kali ini, tim dokumenter dari BBC harus melihat seekor anjing menerkam pemiliknya hingga terluka parah dan kemudian tewas.

Kala itu, tim BBC tengah membuat film dokumenter tentang obat-obatan.

Anjing jenis Bull Terrier itu dicurigai telah menelan sejumlah kapsul kokain dan menyerang majikannya di tengah syuting.

Si majikan malang, Mario Perivoitos, yang bekerja sebagai ahli komputer itu meninggal di rumah sakit setelah diserang oleh Major, anjingnya.

Perivoitos terluka parah di muka dan lehernya. Menurut dokumen medis, pria 41 tahun tersebut mengalami pendarahan hebat dan tenggorokannya hancur.

Kru film BBC ada di rumah Perivoitos di Staffordshire, London Utara, tengah mengambil gambar kehidupan sehari-hari pemakai kokain. Kala itu, anjing milik Perivoitos menyerang dengan cepat.

Dikutip dari Independent, pada Rabu (13/9/2017), salah seorang tim BBC segera menghubungi ambulans dan polisi, sementara yang lainnya mencoba melepaskan anjing dari leher Perivoitos. Sesekali hewan itu mencakar kru tersebut.

Mereka terjebak dalam flat selama 30 menit. Polisi butuh waktu 10 menit untuk membuka pintu.

Perivoitos tengah terlibat dalam proyek dokumenter BBC yang berjudul Drugs Map Britain. Pada malam dia tewas, ia tiba di rumah pukul 21.00 setelah mengonsumsi kokain dan tiba-tiba sakit serta kejang-kejang. Saat itulah si anjing menyerang pria yang bekerja sebagai ahli komputer tersebut.

"Anjing itu terkontaminasi kokain melebihi batas,” kata Nicholas Carmichael, ahli racun hewan. Ia menemukan kokain dan morfin dalam kencing anjing itu.

“Si anjing diduga kuat mengonsumsi obat itu, entah itu ia tak sengaja menelan atau menghirup udara yang mengandung obat bius. Itulah faktor yang membuat perilaku anjing jadi ganas,” lanjutnya.

Sementara itu, Koroner Andrew Walker berkesimpulan bahwa anjing itu mungkin menelan narkotika. Tindakan beringasnya kemungkinan dipicu kejang-kejang pemiliknya.

Walker juga mengatakan, Perivoitos meninggal akibat luka di lehernya. Kemungkinan besar, Major akan disuntik mati, kata polisi. Namun, belum jelas kapan eksekusi dilaksanakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anjing Serang Bocah hingga Tewas di Malang

Anjing menyerang manusia terjadi di mana pun. Termasuk di Malang, Indonesia, yang baru-baru ini terjadi.

Peristiwa itu terjadi pada Agustus lalu, ketika seekor pitbull menyerang bocah bernama Sasa yang masih berusia delapan tahun.

Sasa, bocah berusia delapan tahun warga Jalan Candi Penataran 10 Kota Malang, Jawa Timur, tewas mengenaskan akibat digigit anjing jenis pitbull peliharaan orangtuanya. Siswi kelas dua sekolah dasar itu terluka parah pada leher dan wajahnya.

Titin Utaminingsih, ketua rukun tetangga setempat, mengatakan, sebelum digigit anjing, korban dan neneknya Sri Hartatik sempat berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan.

"Pulang ke rumah terus salat asar. Neneknya salat di kamar belakang, korban salat di kamar depan," kata Titin di Malang, Senin (7/8/2017).

Korban selesai salat lebih dulu dan bergegas menuju ke anjing untuk bermain. Anjing itu sendiri diikat rantai dan berada di dalam kandang yang ada di samping teras.

Meski dirantai panjang, pintu kandang dalam kondisi terbuka. Saat itulah nenek korban mendengar teriakan dan terkejut melihat cucunya digigit anjing.

"Neneknya sempat menyemprot anjing itu menggunakan air agar pergi, tapi tak pengaruh," tutur Titin.

Sang nenek pun berteriak meminta tolong ke tetangga dan mereka segera menuju ke dalam rumah. Salah seorang tetangga bernama Agus bahkan sambil membawa parang masuk untuk mengusir anjing pitbull itu, tapi mengurungkan niatnya.

"Saat saya masuk, anjing masih duduk di dekat tubuh korban seperti siap menerkam siapa saja," ujar Titin.

Mulut anjing penuh dengan darah, sedangkan korban tergeletak tak bergerak dengan luka parah. Luka menganga seperti bekas gorokan dan wajah luka parah terutama kedua kelopak mata. Kebetulan di rumah itu hanya ada nenek dan korban, sedangkan ibunya, Dian, sedang keluar.

Anjing itu baru mau bergerak menjauh dari tubuh korban setelah ayah korban, Wisnu, datang ke rumah. Wisnu kemudian membopong anaknya ke dalam rumah dan menutupi luka-lukanya. Jenazah kemudian dibawa ke kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang untuk divisum.

"Saya semalam tidak bisa tidur, masih terbayang peristiwa itu," kata Agus singkat. Agus merupakan tetangga sebelah persis rumah korban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini