Sukses

Menlu: Insyaallah Bantuan Indonesia untuk Rohingya Dikirim Besok

Esok hari, Indonesia rencananya akan mengirim bantuan kemanusiaan untuk etnis Rohingya yang berada di kamp pengungsian di Bangladesh.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kurun waktu sekitar 24 jam, pemerintah Indonesia rencananya akan mengirim bantuan kemanusiaan untuk etnis Rohingya dan warga sipil yang berada di kamp pengungsian di Bangladesh. Hal itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi.

"Kita sudah melakukan pembicaraan dengan Duta Besar Bangladesh di Indonesia. Duta Besar RI di Bangladesh juga telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah di sana," jelas Menlu Retno di kantor Kemlu, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

"Hasilnya, kita sudah dapat daftar barang-barang (bantuan kemanusiaan) yang dibutuhkan. Dan Insyaallah, besok bantuan (untuk para pengungsi Rohingya) dikirimkan ke Bangladesh," tambahnya.

Menurut laporan sejumlah media asing, ratusan ribu etnis Rohingya dan warga sipil yang melakukan eksodus massal dari Rakhine pascakonflik bersenjata yang terjadi pada 25 Agustus lalu, telah berada di kamp pengungsian di Kota Cox Bazar, Bangladesh.

Bantuan kemanusiaan yang dimaksud oleh Menlu Retno itu akan dikirim menggunakan empat pesawat Hercules dari Indonesia menuju Bangladesh. Setelah mendarat di Chittagong, bantuan kemanusiaan itu akan didistribusikan ke kamp pengungsian di Cox Bazar.

"Bantuan tidak hanya satu kloter. Besok yang pertama, rencananya empat pesawat Hercules. Untuk kedua dan ketiga, rencananya akan kita bahas lebih lanjut lagi. Beda waktunya tidak akan jauh satu antara satu dengan yang lain," papar perempuan yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Belanda itu.

Menlu mengungkap, keputusan RI untuk mengirim bantuan humaniter pertama kali ke Bangladesh adalah karena negara tersebut telah memberikan izin terlebih dahulu untuk Indonesia. Tak hanya itu, jumlah pengungsi di Cox Bazar yang membludak juga menjadi pertimbangan skala prioritas.

"Bukan karena Bangladesh lebih penting, tapi karena komunikasi sudah dijalankan dan daftar sudah diterima, maka bantuan akan dikirim. Kalau kita sudah terima daftar dari Myanmar, maka sama, dua-duanya penting. Selain itu, kalau dilihat dari segi angka, (pengungsi) Bangladesh lebih banyak, maka didahulukan dikirim," tambahnya.

Terkait proses penyaluran, Retno menjelaskan, Indonesia akan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang ada di Bangladesh.

"Distribusinya itu akan bekerja sama dengam pemerintah pusat, daerah, dan lembaga di sana, seperti UNHCR, IOM. Kita akan lakukan kontak dengan mereka."

Bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh Indonesia ke kamp pengungsi di Cox Bazar, Bangladesh antara lain beras, tenda, selimut, baju, makanan, dan alat mandi, sampo, sabun, odol.

"Makanan tentunya, dan mungkin minyak goreng," jelas Retno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Berikutnya untuk Myanmar?

Menlu Retno menjelaskan, dalam kurun waktu yang berdekatan pasca-pengiriman via Bangladesh, Indonesia juga akan mengirim suplai bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

"Ke Myanmar mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama pengiriman kemanusiaan bisa dilaksanakan," jelasnya.

"Saya sampaikan bahwa animo masyarakat, ormas, pengusaha, pemerintah daerah, semua pihak di Indonesia sangat ingin membantu dan kita coba untuk menampung semuanya," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir menjelaskan, bantuan Indonesia untuk Rohingya yang datang via Myanmar masih dalam tahap penghitungan dan pengkajian agar sesuai dengan kebutuhan warga sipil

"Myanmar sudah memberikan izin, prosesnya kan sama seperti yang Bangladesh. Ibu Menlu datang ke sana, membahas modalitas penyaluran bantuan dan menyampaikan daftar bantuan yang dibutuhkan," jelas Arrmanatha.

"Sekarang kita mengetahui mereka telah memberikan perizinannya. Tapi kita masih mengkaji dan menghitung barang yang dibutuhkan untuk dikirim ke sana, supaya bantuannya sesuai dengan kebutuhan," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.