Sukses

6 Kisah Nyeleneh soal Pengaruh Hipnotis pada Masa Lalu

Liputan6.com, Jakarta - Sejak akhir 1800-an, hipnotisme telah menyedot perhatian publik. Orang dari seluruh dunia mencoba bereksperimen atau malah mengalaminya sendiri.

Kisah itu bahkan telah menjadi lazim sehingga menjadi pemberitaan setiap hari di seluruh dunia. Mereka yang mengaku ahli berkeliling dunia untuk melakukan aksi mencengangkan, menghipnotis sejumlah orang untuk melakukan hal-hal konyol.

Para dokter bereksperimen dengan hipnosis dan menggunakannya untuk mengurangi rasa nyeri melahirkan. Pada dokter gigi menggunakan hal serupa saat mencabut gigi pasien.

Hipnotisme pun merebak ke dunia kriminal. Orang-orang mengadu telah dihipnotis untuk melakukan hal-hal buruk atau para perampok yang menghipnotis ketika menerobos masuk rumah korban.

Di Indonesia, cukup marak terdengar kisah pengurasan rekening warga melalui ATM yang dilakukan ketika pemilik rekening yang menjadi korban sedang di bawah pengaruh hipnotis.

Diringkas dari listverse.com pada Selasa (12/9/2017) berikut ini adalah kisah-kisah nyeleneh yang terjadi terkait hipnotisme:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Melupakan Makanan yang Disantap

Penasaran makanan apa saja yang dapat membuat Anda cepat lelah? SImak di sini. Sumber foto: Purewow.

Kadang-kadang, hipnosis berhasil hanya kalau orang diberikan sugesti (suggestion) hipnotis yang tepat, semisal yang terjadi pada 1899 teradap seorang wanita yang menderita masalah parah pada lambungnya.

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu mencoba hampir segala cara agar tidak memuntahkan makanan, tapi semua sia-sia.

Ketika sedang berada di suatu universitas di Austria, para dokter memutuskan untuk mencoba hipnosis pada wanita tersebut.

Awalnya mereka memberikan sugesti agar ia makan dan makanannya tetap berada di perutnya. Setelah sesi awal, ia langsung mulai lagi memuntahkan makanannya.

Para dokter mengulangi sugesti itu beberapa kali, tapi selalu gagal.

Akhirnya, seorang dokter mengusulkan agar, setiap setelah makan, wanita itu lupa bahwa ia sebenarnya sudah makan.

Ternyata berhasil. Wanita itu kemudian makan seperti biasa, tapi langsung lupa bahwa ia sudah makan.

Sugesti hipnotis itu diulang berkali-kali sehingga ia akhirnya berhasil menjaga makanan agar tidak dimuntahkan.

 

3 dari 7 halaman

2. Dibuat Gila Gara-Gara Hipnotis

Ilustrasi wanita gila. (Sumber Pexels)

Seorang wanita muda Hungaria bernama Ilma Szandor gampang menjadi histeris, tapi itu bukan alasan yang tepat bagi dokter untuk memperlakukan dia secara semena-mena.

Wanita itu sangat peka terhadap sugesti bersifat hipnotis. Ketika orang menyadari hal itu, ia dicari-cari untuk disertakan dalam beberapa eksperimen.

Bisa berbulan-bulan lamanya di dihipnotis beberapa kali dalam sehari oleh siapapun yang ingin menjajal kemampuan menjadi ahli hipnotis.

Selama diperlakukan demikian, ia juga menjadi korban "sugesti yang menyakitkan dan menyusahkan."

Salah satu eksperimen keji yang dilakukan pada dirinya melibatkan penggunaan gunting. Ketika sedang dihipnotis, ia diberitahu bahwa gunting itu panas membara.

Pelaku eksperimen kemudian menempelkan gunting itu pada lengan Szandor sehingga ia menjerit-jerit amat kesakitan.

Walaupun gunting itu sebenarnya tidak panas, insiden tersebut menyebabkan luka bakar yang perlu berbulan-bulan untuk sembuh.

Ketika para pelaku hipnotis sudah selesai berurusan dengan wanita itu, ia telah mengalami kegoyahan mental dan dianggap tidak waras lagi.

 

4 dari 7 halaman

3. Melepaskan Diri dari Pertunangan

Ilustrasi: Pixabay

Pada 1903, seorang pria bernama Martin Case di Milwaukee pergi ke pengadilan untuk mengadukan seorang wanita, sebut saja Nona Ormond, yang telah menghipnotisnya.

Menurut laporan surat kabar, surat-surat wanita itu kepadanya membuat pria itu berada di bawah kekuatan sugesti. Ia pun takluk saat bertemu langsung. Ada sesuatu di mata Nona Ormond yang membuat Case tak berdaya. 

Wanita itu sangat ingin dinikahi. Dalam suatu kejadian, wanita itu bahkan meredupkan lampu, duduk di pangkuan pria tersebut dan menatap dalam-dalam ke mata. Case menyerah dan setuju menikahinya.

Tapi Case bersumpah bahwa ia sangat membenci wanita itu setiap kali mereka sedang tidak berdekatan. Case ingin dibebaskan dari Ormond, tapi tidak memiliki niat atau kemampuan melakukannya ketika si wanita berada di dekatnya.

Case kemudian meminta bantuan pengacara yang mengaku bahwa "Pikiran Case telah terdampak serius oleh suatu pengaruh yang aneh, dan ia tidak bisa bertanggungjawab atas tindakan-tindakannya."

Seorang hakim mendengarkan kisah itu dan mengabulkan perlindungan bagi pria itu.

 

5 dari 7 halaman

4. Menikah Ketika Dihipnotis

ilustrasi Foto Pernikahan (iStockphoto)

Pada 1897, seorang wanita mua mengaku bahwa seorang pria telah menghipnotis lalu menikahinya. Mungkin pengakuannya ada benarnya.

Suami yang dinikahinya adalah seorang ahli hipnotis, pembaca garis tangan, dan ahli frenologi profesional bernama B.M. Main. Pria itu melakukan pertunjukan keliling dan berhenti di suatu kota di negara bagian New York.

Di kota itu, ia menginap di asrama milik kakak perempuan Marry Whitman. Tiba-tiba saja Main menikahi wanita itu walaupun Whitman sudah bertunangan dengan pria lain.

Ketika keluarga Whitman mengetahuinya, mereka melaporkan Main kepada yang berwajib sehingga pria itu diringkus keesokan harinya.

Ketika ditanyai, Whitman mengaku tidak ingat tentang pernikahan atau apapun yang terjadi pada malam itu. Ia mengaku sangat mencintai tunangannya dan diganggu oleh si ahli hipnotis dan Whitman ingin segera dibebaskan dari ikatan pernikahan.

Kisah serupa terjadi di Brooklyn pada 1901. Suatu hari seorang pria berada dalam keadaan tidak mawas dan menikahi seorang spiritualis wanita pada hari itu juga.

Ia belum pernah bertemu wanita spiritualis itu sebelum kejadian dan menduga bahwa wanita itu membawanya ke bawah pengaruh hipnosis.

Pria tersebut kemudian meminta pengadilan untuk membatalkan pernikahan dan menyingkirkan pengaruh wanita tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

6 dari 7 halaman

5. Pembedahan Tanpa Pembiusan

Ilustrasi temuan kloroform. (Sumber Wikimedia Commons/Wellcome Images untuk ranah publik via Creative Commons)

Hal menarik tentang hipnosis pada awal Abad ke-20 adalah betapa tertariknya orang awam kepada hal itu. Misalnya seorang penggali sumur bernama A. J. Clark.

Suatu hari, pada1902, ia terlibat dalam kecelakaan yang merobek bagian belakang tangannya. Ia segera dibawa ke rumah sakit dan para dokter langsung memulai pembedahan.

Clark menolak dibius menggunakan kloroform. Ia malah bertanya tentang lamanya pembedahan. Menurut para dokter, perlu 1 jam hingga pembedahan tuntas.

Mendengar itu, Clark memejamkan mata, mengusap kepalanya dengan tangan yang tidak cedera, dan tertidur pulas. Para dokter memulai pembedahan dan Clark tidak bereaksi terhadap segala sesuatu yang dilakukan para dokter terhadap dirinya.

Mereka menyelesaikan operasi beberapa menit sebelum 1 jam. Kemudian dokter-dokter itu duduk di sekeliling pasien untuk menunggunya bangun.

Benar saja, tepat 1 jam sesudah tertidur pulas, Clark terbangun dari suasana hipnosis, meregang badan, dan bangkit untuk duduk. Ia mengaku tidak merasakan apapun ketika pembedahan berlangsung dan baik-baik saja ketika bangun.

 

7 dari 7 halaman

6. Jangan Menghipnotis Polisi

Ilustrasi pistol. (Istimewa)

Pada 1924, seorang profesor Australia berniat memamerkan kekuatan hipnotisme untuk menghibur para penonton acaranya.

Pada awalnya, ia menghipnotis beberapa orang di antara penonton tanpa masalah apapun. Kemudian ia melihat ada seorang polisi dan meminta petugas itu naik ke panggung.

Profesor itu memberikan sugesti hipnotis kepadanya, lalu menyerahkan sebatang tongkat yang disebutnya sebagai pistol.

Sambil menunjuk kepada penonton, ia berkata, "Tembaklah para penonton dan kemudian tangkap mereka karena menyebabkan kericuhan."

Hipnotis itu sebenarnya sekedar untuk guyonan, tapi ketika polisi itu menyadari bahwa tongkatnya tidak bisa menembak, ia meraih pistol sungguhan miliknya.

Ia menembak ke arah kerumunan sehingga menewaskan 3 orang dan mencederai beberapa orang lain. Penonton menjadi panik dan perlu upaya keras untuk menarik polisi itu keluar dari pengaruh hipnosis.

Ketika tersadar, ia menjadi "sangat marah" dengan apa yang telah terjadi dan ahli hipnotis itu kemudian ditangkap karena bertindak ceroboh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.