Sukses

Terimpit Masalah Ekonomi, Ibu Ini Cekik Anak hingga Tewas

Saat ditanya oleh polisi, ia mengaku telah mencekik anak perempuannya hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia.

Liputan6.com, Bangkok - Seorang ibu di Thailand ditahan oleh kepolisian Thung Song Hong, akibat kasus pembunuhan yang ia lakukan terhadap anak kandungnya.

Dikutip dari laman Asia One, Selasa (12/9/2017), anak perempuan tersebut diketahui berusia 15 tahun dan mengalami autisme.

Deputi Inspektur Kantor Polisi Thung Song Hong, Letnan Ukrit Suthiraping mengatakan, motif utama pembunuhan tersebut karena sang ibu tak kuat dengan cobaan hidup yang ia alami, terutama permasalahan ekonomi yang ia hadapi.

Untuk itu, wanita tersebut mencekik anak perempuannya di kediamannya yang terletak di kota Bangkok. Pelaku yang diketahui bernama Yolawadee Suasermsiri, ditemukan oleh pihak berwajib tengah duduk sambil menangis tersedu-sedu.

Saat ditanya oleh polisi, ia mengaku telah mencekik anak perempuannya hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia.

Wanita berusia 52 tahun itu sempat bekerja sebagai pembantu, sebelum akhirnya dipecat oleh majikan. Setelah mencekik sang anak hingga tewas, ia juga mencoba melakukan praktik bunuh diri dengan meminum tiga botol alhokol ditambah dengan obat-obatan.

Hal itu ia lakukan dengan harapan dapat mengakhiri hidupnya sendiri. Namun, bukannya meninggal, ia malah muntah-muntah.

Yolawadee mengatakan, setelah sang suami meninggal tiga tahun lalu karena kanker paru-paru, hidupnya terasa berat karena harus mencari uang seorang diri.

Ditambah lagi kondisi anaknya yang mengidap autis. Jika ingin berangkat kerja, ia pun kerap mengunci anak dari luar sehingga tak dapat berkeliaran.

Wanita itu pun mengaku, telah merencanakan pembunuhan anak sejak lama. Anaknya juga sempat disekolahkan, tapi berhenti karena mengalami gangguan mental.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ibu Bunuh Anak Karena Tak Mau Sikat Gigi

Seorang bocah berusia 4 tahun tewas di dalam bak mandi atau bath tub di kamar mandi. Ia dilaporkan ditendang oleh ibu kandung di bagian perut. Alasannya diduga sepele, balita itu tak mau gosok gigi.

Informasi tersebut disampaikan oleh polisi di Maryland pada Jumat 3 Februari 2017.

Menurut sebuah rilis yang dikeluarkan Kepolisian Montgomery County, personel layanan darurat awalnya menanggapi telepon gawat dari wanita berusia 20 tahun yang diidentifikasi sebagai Iris Hernandez Riva pada 26 Januari sekitar pukul 12.30.

Saat itu ia melapor menemukan anaknya dalam kondisi tak bergerak.

Rilis tersebut menyebutkan bahwa Hernandez Riva mengatakan kepada petugas, putrinya masuk ke kamar mandi sekitar pukul 11.15.

Selang 15 sampai 20 menit kemudian, suara gaduh terdengar dari kamar mandi, sehingga ia bergegas memeriksa keadaan sang buah hati.

Ketika Hernandez Riva memasuki kamar mandi, dia mengatakan kepada polisi, putrinya itu sudah tengkurap di bak mandi, tak bergerak sama sekali.

Ia juga mengatakan kepada polisi bahwa mula-mula kepala sang putri terbentur dinding ruang tamu, kemudian tubuhnya terjerembab ke lantai -- sebelum masuk kamar mandi dalam kondisi lunglai.

"Hernandez Riva mengaku, saat memeriksa kamar mandi, posisi anaknya sudah tengkurap," kata polisi seperti dikutip dari News.com.au.

Namun kecurigaan muncul saat diketahui bahwa perempuan itu baru menghubungi layanan darurat 911 sejam kemudian.

Bocah malang itu dilarikan ke rumah sakit lokal dalam kondisi kritis, sebelum diterbangkan ke Rumah Sakit Anak Medical Center di Washington DC, AS di mana ia dinyatakan meninggal pada Rabu 1 Februari 2017.

Polisi mengidentifikasi korban sebagai Nohely Alexandra Martinez Hernandez.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa sehari setelah insiden itu terjadi, Hernandez Riva diduga kuat mengaku pada penyelidik bahwa ia menendang putrinya di bagian perut sekitar pukul 10.30 pagi.

Alasannya, ia murka karena putri kecilnya itu tak mau menggosok gigi.

Keterangan pihak kepolisian tersebut juga menyebutkan, bahwa tersangka mengaku, putrinya mengalami sejumlah memar di tubuhnya -- bekas sabetan sabuk beberapa hari sebelum insiden fatal terjadi.

Polisi menangkap Hernandez Riva pada 28 Januari. Dia didakwa kasus kekerasan terhadap anak dan tuduhan penyerangan tingkat pertama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini