Sukses

Temui Otoritas Myanmar, Menlu Bawa Amanah Ulama

Indonesia menjadi negara pertama yang diterima Myanmar. Dalam pertemuan itu, Menlu membawa amanah dari ulama dan rakyat.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencetak sejarah dengan menjadi negara pertama yang diterima Myanmar dan Bangladesh untuk membicarakan solusi krisis kemanusiaan Rohingya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan alasan kenapa RI memberanikan diri menjadi negara pertama yang menunjukkan kepeduliannya atas kekerasan yang menimpa kelompok minoritas itu.

"Dalam menjalankan diplomasi kemanusiaan, kita mencoba menyerap aspirasi masyarakat, ulama, dan banyak pihak," ujar Retno dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I, Senin (11/9/2017).

"Aspirasi dan amanah ini kita bawa, baik ke Myanmar dan juga ke Bangladesh," ujar dia.

Retno menyebut, saat dirinya sedang berada di Myanmar dan Bangladesh, ia mendengar kantor Kementerian Luar Negeri didemo massa.

Aspirasi demonstran yang datang dan berdemo pun didengar dan ditampung sebagai untuk dijadikan bahan rujukan.

"(Menanggapi) demo tersebut, Pak Wamen membuka diri. Kita jelaskan apa yang kita lakukan. Ada tiga grup yang kita terima terpisah dan kita lakukan dialog," kata mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

"Saya sampaikan kita usahakan untuk menggandeng semua pihak," ujarnya.

Dalam RDP dengan Komisi I, hampir seluruh anggota Komisi sepakat menilai bahwa Retno telah melakukan hal tepat.

Menurut Wakil Ketua Komisi I dari Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais, Menlu Retno tidak cuma melakukan langkah tepat, tapi juga cepat.

"Saya dan fraksi saya mengapresiasi kesigapan dan kegesitan Ibu Menlu untuk melakukan kunjungan ke Myanmar dalam rangka diplomasi kemanusiaan," sebut Hanafi dalam rapat dengar pendapat Komisi I dengan Kemlu.

"Bu Menlu, woman in the right time and in the right place (perempuan pada waktu dan tempat yang tepat)," ucap putra sulung mantan Ketua Umum PAN Amien Rais tersebut.

Anggota Komisi I lain yang juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan, tindakan Retno adalah bukti bahwa pemerintah responsif atas krisis kemanusian Rohingya.

"Ibu Menlu mendengar amanah rakyat dan umat," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.