Sukses

Irak Tampung Ratusan Anak dan Perempuan Kerabat ISIS

Pasukan Irak menampung lebih dari 1.300 perempuan dan anak-anak warga asing, kerabat anggota ISIS, di sebuah kamp pengungsian di Irak Utara.

Liputan6.com, Tal Afar - Pasukan Irak menampung lebih dari 1.300 perempuan dan anak-anak warga asing, kerabat anggota ISIS, di sebuah kamp pengungsian di Irak Utara.

Menurut laporan pejabat keamanan Irak yang tak ingin disebutkan namanya, 1.333 orang dari 14 negara itu menyerahkan diri ke pasukan Kurdi pada akhir Agustus lalu setelah pasukan Irak menyingkirkan kelompok ISIS dari kota Tal Afar, di dekat Mosul, Irak Utara. Demikian seperti dilansir VOA News Indonesia, Minggu (10/9/2017).

Mereka menyatakan perempuan dan anak-anak itu tidak akan dikenai dakwaan kriminal dan kemungkinan besar akan dipulangkan ke negara asal mereka. Sebagian besar berasal dari Asia Tengah, Rusia dan Turki, juga beberapa dari Jepang dan Korea Selatan.

Puluhan ribu orang asing bepergian menuju Irak dan Suriah untuk tinggal dalam aturan yang dibentuk ISIS. Wilayah kekuasaan mereka menyusut dengan cepat selama dua tahun ini karena pasukan Irak dan Suriah berhasil merebut kembali beberapa kota.

Feyruza, perempuan asal Dagestan, Rusia mengatakan, alasannya pergi ke Tal Afar adalah karena ia ingin menjalankan syariat Islam secara total.

"Kami diberitahu bahwa di Irak mereka memberlakukan syariat Islam. Kami datang ke sini dan ternyata itu benar. Kami menjalani hidup kami sebagai Muslim dan sangat bahagia, sampai pesawat-pesawat tempur datang dan menghancurkan semuanya," lanjut Feyruza.

Ia dan perempuan-perempuan lainnya menyatakan telah tinggal di Tal Afar sejak awal 2015. Mereka mengaku tidak tahu apa-apa mengenai kekejaman ISIS yang banyak dipublikasikan.

"Kami tidak melihat ada pembunuhan. Ini tidak terjadi. Semuanya sesuai Quran dan Sunnah. Apa yang kami lihat adalah penerapan syariat Islam," kata Aybenis, dari Azerbaijan.

Perempuan-perempuan itu menolak memberitahu nama keluarga mereka karena masalah keamanan. Mereka mengatakan hidup dengan baik di sana, hingga semuanya berubah pada Agustus 2017 ketika pasukan Irak meluncurkan operasi untuk merebut kembali Tal Afar.

Sejak itu, ribuan di antaranya telah melarikan diri dari Tal Afar, karena kekurangan makanan dan persediaan kebutuhan mendasar lainnya.

Para perempuan dan anak-anak itu kini tinggal di tenda-tenda dan menerima bantuan dari berbagai organisasi kemanusiaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tal Afar Berhasil Direbut dari Tangan ISIS

Perdana Menteri Irak, Hayder Al Abadi mendeklarasikan kemenangan atas kelompok teror ISIS di Tal Afar dan seluruh Provinsi Niniwe. Meski demikian, masih terjadi pertempuran kecil di kota Al-Ayadiya.

Tal Afar telah dijadikan target oleh Militer Irak yang disokong pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat usai mereka merebut Mosul.

"Tal Afar telah dibebaskan," sebut Abadi seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat 1 September 2017.

"Kami sampaikan ke milisi ISIS, di mana kalian berada, kami akan datang dan kalian tidak punya pilihan lain selain menyerah," ucap dia.

Kemenangan di Provinsi Niniwe merupakan pencapaian besar. Sebab, Provinsi itu, khususnya di Mosul merupakan pusat komando dan pertahanan ISIS.

Sementara itu, dari keterangan Militer Irak, walau pertempuran kecil di Al Ayadiya masih berlangsung, sekitar 11 kilometer wilayah tersebut telah dibersihkan dari milisi ISIS.

Pasukan ISIS berhasil dipukul mundur lewat setelah tentara mendapat bantuan kelompok para-militer Syiah dan kepolisian federal Irak.

"Kami harus memastikan tidak ada lagi teroris bersembunyi di rumah-rumah kota itu," kata Letnan Kolonel Salah Kareem.

 

Saksikan video pilihan berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.