Sukses

Tiga Badai Berturut-turut di AS Bingungkan Ilmuwan Cuaca

Dua badai lain--Jose dan Katia--dilaporkan terbentuk di Samudra Atlantik meski badai Irma belum rampung menerjang sejumlah wilayah di AS.

Liputan6.com, Florida - Belum rampung badai Irma menerjang, Katia dan Jose sudah menanti untuk menghantam Amerika. Trio badai di Samudra Atlantik itu pun membuat para ilmuwan cuaca kebingungan.

Ilmuwan peneliti badai mengatakan, mereka "tak pernah melihat fenomena tiga badai seperti itu terjadi di dunia modern".

Gambar satelit seperti dikutip dari ABC Online, Jumat (8/9/2017), menunjukkan tiga badai yang saat ini berbaris di Samudra Atlantik dan segera menghantam.

National Hurricane Centre (NHC) atau Pusat Badai Nasional AS juga telah mengeluarkan imbauan terkait badai Irma, badai Jose, dan badai Katia yang semuanya berpotensi mendarat pada waktu bersamaan.

"Ini adalah sesuatu yang tak tertandingi dan sama sekali tak masuk akal, mengingat skala hantaman badai Irma yang cukup dahsyat," ujar ilmuwan NHC, Eric Blake.

Badai Irma, yang dijuluki salah satu badai Atlantik paling kuat dalam satu abad, telah menghantam Republik Dominika dan menghancurkan sejumlah pulau di Karibia. Badai ini menewaskan sedikitnya 14 orang, sebelumnya disebutkan 10.

NHC mengatakan badai Irma masih akan membawa angin yang mengancam nyawa, gelombang badai, dan curah hujan berbahaya ke pantai utara Haiti sampai Sabtu, 9 September.

Badai Kategori 5 itu diperkirakan mendarat di selatan Florida pada Minggu, 10 September, membawa angin kencang berkekuatan 290 kph sebelum melemah ke Kategori 4.

"Saya (hanya) memiliki sedikit keraguan bahwa badai Irma akan menjadi salah satu badai Atlantik paling terkenal dalam sejarah," kata Blake.

Pergerakan Dua Badai

Saat badai Irma menghantam Kepulauan Turks dan Caicos, setelah melanda kepulauan Karibia, dua badai lain dilaporkan berputar di sisi-sisinya.

Di sebelah timur, Katia berputar di Teluk Meksiko dan diperkirakan akan menguat saat mulai bergerak menuju pantai.

Peramal cuaca mengatakan bahwa sistem badai kategori satu itu, yang memiliki angin hingga 130 km/jam, bisa berada di dekat kekuatan badai besar saat mendarat Jumat malam atau Sabtu dini hari.

Pada saat yang sama, badai Jose berputar tepat di belakang Irma sekitar 1.060 kilometer timur Lesser Antilles. Dengan cepat menjadi badai besar ketiga di musim Atlantik tahun ini.

Badai Kategori 3 itu bergerak ke barat-utara-barat menuju Kepulauan Leeward, termasuk Barbuda dan Antigua, yang diperkirakan akan dilintasi pada Sabtu, 9 November.

Sementara Jose bisa melewatkan pulau-pulau itu, peringatan badai telah dikeluarkan. Hantaman langsung badai tersebut akan menjadi pukulan berat bagi pulau-pulau kecil Karibia yang sangat rentan setelah diterjang oleh badai Irma.

Terakhir kali tiga badai muncul bersamaan di Atlantik terjadi pada 2010 saat badai Karl, Igor dan Julia menerjang berturut-turut. Namun, Julia tak pernah mendarat, sehingga tak ada imbauan apa pun yang dikeluarkan.

Ini akan menjadi kali pertama tiga badai mendarat secara bersamaan.

Peramal cuaca di National Oceanic and Atmospheric Administration AS memperingatkan bahwa musim badai ini akan berada di atas rata-rata. Mereka memperkirakan akan ada antara lima dan sembilan badai, dan hitungannya sudah mencapai enam dengan penambahan Jose dan Katia.

Potensi badai tersebut diperkirakan terjadi dalam kurun waktu tiga bulan pada musim ini, yang berlangsung sampai 30 November.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Badai Irma Menuju Haiti

Haiti serta Kepulauan Turks dan Caicos sudah siap dengan kedatangan badai Irma, yang telah meninggalkan jejak kehancuran di seluruh penjuru Karibia.

Kondisi Haiti dipandang sangat rentan mengalami kerusakan akibat terjangan badai Irma, karena infrastrukturnya belum pulih dari gempa dahsyat yang mengguncang tahun 2010.

Seperti dikutip dari BBC, orang-orang di dataran rendah Turks dan Caicos disebutkan berisiko terkena empasan gelombang badai. Kemungkinan bersifat destruktif hingga setinggi 6 meter lebih tinggi dari biasanya.

Badai Irma yang berada pada Kategori 5--level tertinggi, diperkirakan membawa embusan angin hingga 185 mph (290 km/jam). Sedikitnya 10 orang, media lain menyebut enam, meninggal akibat terjangannya di Karibia.

Pulau kecil Barbuda bahkan dilaporkan nyaris tak bisa dihuni akibat mengalami kerusakan parah. Pejabat memperingatkan bahwa St Martin hampir hancur dan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

Sejauh ini Inggris, Prancis, dan Belanda telah mengirim kapal, tim penyelamat, dan pasokan darurat ke wilayah mereka yang terkena dampak Badai Irma.

Upaya bantuan terhambat oleh kerusakan bandara dan pelabuhan lokal.

Sebelumnya, badai Irma beranjak dari Karibia dan sempat melumpuhkan Virgina Island lalu menuju Puerto Rico. Setelah ini, Badai Jose dan Katia juga mengancam sejumlah wilayah di AS karena dilaporkan sudah terbentuk di Atlantik.

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.