Sukses

Eks Bintang NBA Ingin Damaikan Donald Trump dan Kim Jong-un

Di tengah krisis Semenanjung Korea, Dennis Rodman mengatakan dirinya ingin membantu meluruskan hubungan antara Trump dengan Kim Jong-un.

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan bintang NBA Dennis Rodman mengatakan ia ingin "meluruskan hubungan" antara pemimpin Korea Utara yang juga sahabatnya, Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pernyataan Rodman muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea pasca-uji coba nuklir terbaru Korut pada Minggu 3 September.

Kepada program Good Morning Britain, Rodman berkisah tentang sosok Kim Jong-un. Ia mengatakan telah melewati banyak momen dengan putra Kim Jong-il itu, termasuk bermain ski dan berkaraoke.

"Pada dasarnya saya bersama dengannya sepanjang waktu ketika saya ke sana. Kami tertawa, berkaraoke, kami melakukan banyak hal seru bersama. Menunggang kuda, nongkrong, bermain ski, kami hampir tidak pernah bicara politik dan itu hal baiknya," terang Rodman seperti dikutip dari New York Post pada Kamis (7/9/2017).

"Saya hanya meluruskan segalanya agar semua orang dapat bersama," imbuhnya.

Di lain sisi, Rodman juga memuji Trump, meski Presiden ke-45 AS itu "terkadang sedikit gila".

Rodman telah beberapa kali datang ke Korut untuk mengunjungi Kim Jong-un bahkan setelah negara itu melakukan serangkaian uji coba nuklir dan rudalnya. Terakhir kali, mantan kekasih Madonna tersebut datang ke sana pada Juni lalu.

Pada tahun 2013, setelah kunjungannya ke Korut, Rodman sempat mengeluarkan pernyataan yang dianggap membela Kim Jong-un. "Dia mencintai kekuasaan. Dia suka mengendalikan...dan hal-hal seperti, tapi dia orang yang hebat".

Setelahnya, Rodman mengatakan bahwa ia tidak berusaha membela Kim Jong-un dan dirinya hanya seorang duta olahraga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petisi bagi Rodman

Kedekatan mantan pebasket Dennis Rodman dengan Korea Utara khususnya pemimpin negara itu, Kim Jong-un, bukan lagi kabar baru.

Dalam kedatangannya terakhir ke Korut pada Juni lalu, Rodman memberikan buah tangan berupa buku berjudul Trump: The Art of the Deal kepada Menteri Olahraga Korut Kim Il-guk dengan maksud agar yang bersangkutan menyerahkannya kepada Kim Jong-un.

Namun, beberapa hari setelah kunjungannya, sebuah kelompok HAM mengajukan petisi di change.org yang berisi permintaan agar NBA menyingkirkan Rodman dari Naismith Memorial Basketball Hall of Fame.

Petisi tersebut bergulir menyusul kematian seorang mahasiswa AS Otto Warmbier yang ditahan oleh Korut selama 17 bulan. Pemuda itu dibebaskan dalam kondisi koma dan ia dilaporkan meninggal dunia pada Senin 19 Juni.

Warmbier adalah seorang mahasiswa University of Virginia yang divonis 15 tahun kerja paksa karena mencuri spanduk propaganda saat berkunjung ke negara tersebut pada Januari 2016.

Rodman sendiri tiba di Pyongyang pada hari yang sama saat kabar pembebasan Warmbier beredar. Para pejabat AS sudah menegaskan, tidak ada hubungan antara kunjungan Rodman dengan dilepaskan Warmbier.

"Otto Warmbier dibunuh oleh rezim Korea Utara," terang Marion Smith, direktur kelompok HAM tersebut seperti dikutip dari CNN.

"Perlakuan keji yang dialami oleh pemuda AS di tangan penculiknya di Korut, sayangnya bukan tindakan yang unik. Pemerintah Korut memiliki catatan memaksa turis Amerika yang tidak bersalah melakukan kerja paksa selama puluhan tahun dan menyiksa mereka hingga tewas," tambahnya.

Smith menuding Rodman "memanjakan" Kim Jong-un yang oleh mantan pebasket itu dideskripsikan sebagai "teman seumur hidup".

"Menghapus Rodman dari Hall of Fame akan mengirim pesan bahwa seluruh rakyat Amerika bersatu melawan rezim ini," terang Smith.

Juara NBA lima kali ini bepergian ke Korut untuk melakukan "diplomasi basket" informal. Minggu lalu, ia sampaikan kepada CNN bahwa ia berharap dapat melakukan "sesuatu yang cukup positif".

Sementara itu, petisi telah dilayangkan, tidak jelas apakah langkah ini akan memiliki efek signifikan.

Sports Hall of Fame jarang menghapus anggotanya. Mantan pemain NFL O.J. Simpson tetap berada di Pro Football Hall of Fame meski ia dituduh terlibat pembunuhan, perampokan bersenjata, dan penculikan.

 

Saksikan video berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.