Sukses

Badai 'Monster' Irma Hancurkan Bandara Populer di Karibia

Enam orang dilaporkan tewas di salah satu pulau di Karibia akibat terjangan Badai Irma yang memorak-porandakan Princess Juliana Airport.

Liputan6.com, Karibia - Bandara yang terkenal dengan pendaratan pesawatnya yang ekstrem, Princess Juliana Airport, porak poranda akibat terjangan angin kencang saat badai Irma bergerak melintasi Karibia.

Seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (7/9/2017), bandara itu berada sangat dekat dengan Pantai Maho di Sint Maarten yang dikuasai Belanda -- lokasi populer bagi para pengunjung pantai menyaksikan pesawat terbang berada sangat dekat di atas kepala sebelum mendarat.

Gambar-gambar yang beredar menunjukkan Bandara Internasional Princess Juliana hancur setelah diterjang angin kencang yang embusannya mencapai 297 km per jam di St Martin --  sebuah pulau di Karibia yang terbagi beberapa kepemilikian di antaranya Prancis dan Belanda.

St Martin yang dekat dengan Anguilla di Karibia, terbagi antara wilayah Belanda Sint Maarten dan wilayah Prancis Saint-Martin.

Badai Irma menyebabkan batu-batu besar menghantam pesawat yang parkir. Setidaknya satu dari jembatan jet runtuh dan pasir serta puing-puing dari Pantai Maho tersapu ke landasan pacu.

Setelah badai Irma melintas, kerusakan parah pada terminal bandara pun terlihat. Di dalam bandara, area check-in kebanjiran.

Bagian dalam Bandara Princess Juliana di Karibia yang banjir akibat terjangan Badai Irma. (Twitter/bondtehond)

Bandara Princess Juliana menghentikan semua operasi pada Selasa, 5 September waktu setempat, saat badai Irma mendekati Karibia.

"Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang terjadi, tapi harus ditekankan bahwa keselamatan dan keamanan adalah prioritas nomor satu di Bandara SXM," kata chief operating officer, Michel Hyman.

Berikut ini rekaman kondisi Bandara Princess Juliana yang porak poranda akibat terjangan badai Irma.

Sedikitnya enam orang tewas di bagian pulau milik Prancis --sebelumnya disebutkan dua orang, demikian pihak berwenang mengonfirmasi pada Kamis.

"Seorang korban dilaporkan tewas di pulau wisata St Barts yang populer," imbuh pihak Prancis.

"Situasi di St Martin dan St Barts dramatis -- tidak ada air minum, listrik, bangunan publik tidak dapat digunakan, rumah-rumah banyak yang hancur," kata Prefek (pemimpin wilayah) Guadeloupe, Eric Maire.

"Kami memperkirakan bahwa sekitar 60 atau 70 persen rumah hancur di St Martin."

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa hantaman badai Irma di Karibia amat keras dan kejam, Kerusakan yang terjadi di kedua pulau cukup besar.

"Rencana rekonstruksi nasional akan dilaksanakan sesegera mungkin," kata Macron.

Badai Irma yang masuk Kategori 5 --level tertinggi-- telah menerjang kepulauan Karibia dengan embusan angin kuat 297 km per jam. Selanjutnya, angin bergerak ke Florida dan kemungkinan berpotensi menimbulkan bencana di sana.

Irma, badai Atlantik terkuat dalam satu dekade ini menghancurkan rumah-rumah dan membanjiri jalan, lalu melintasi rangkaian pulau-pulau kecil di Karibia utara. Melewati langsung Barbuda dan menyebabkan pulau yang berpenduduk 1.700 orang terputus dari akses komunikasi serta listrik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Florida Bersiap Hadapi Badai

Menjelang terjangan Badai Irma, American Airlines mengatakan akan mulai menutup operasinya di Miami, Fort Lauderdale, Fort Myers, Sarasota dan West Palm Beach pada Jumat sore. Selain itu penerbangan maskapai tersebut juga akan dibatalkan hingga akhir pekan.

Sementara JetBlue Airways mengatakan telah membatalkan sekitar 130 penerbangan.

Amerikan Airlines, JetBlue, United, dan Delta juga menawarkan pelanggan untuk mengubah rencana perjalanan ke Florida dan Karibia tanpa biaya tambahan.

Perkiraan wilayah yang akan dilewati Badai Irma. (BBC)

Sebelumnya, JetBlue, American Airlines, dan Delta dipuji karena melakukan banting harga tiket sehingga orang bisa melarikan diri dari Florida sebelum badai Irma tiba. Ketiga maskapai tersebut mengatakan kenaikan harga baru akan berlaku sampai 13 September.

Delta sebelumnya dituduh menaikkan harga, setelah seorang penumpang mengunggah status di Twitter. Sang penumpang mengaku membeli tiket dari Miami ke Phoenix dengan harga 600 persen dari harga sebelumnya. Ia menuduh maskapai tersebut berusaha menangguk untung dari bencana.

Pihak Delta kemudian mengatakan bahwa hal itu karena kesalahan teknis. Namun, publik telanjur marah dan menyebarkannya ke media sosial. Komedian Chelsea Handler bahkan ikut serta meminta boikot Delta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.