Sukses

Australia Bersiap Hadapi Musim Dingin 'Terganas'

Warga dianjurkan untuk membungkus mobil mereka dan menempatkannya jauh dari pepohonan.

Liputan6.com, Melbourne - Pantai timur Australia sedang menanti badai ganas musim dingin yang membawa angin perusak, salju tebal, dan cuaca terdingin tahun ini.

Sistem tekanan udara rendah sedang menyapu kawasan tenggara Australia dan diperkirakan akan tiba di New South Wales, Victoria, South Australia, Australian Capital Territory (ACT), dan Tasmania minggu ini.

Seperti dikutip dari Daily Mail pada Selasa (6/9/2017), akibat hujan es yang deras, seorang ibu dan putranya terjebak di dekat Danau MacKenzie, Tasmania.

Ibu dan putranya sedang berlibur selama tiga hari di dekat danau dan terpaan cuaca dingin mendadak menyelimuti kawasan sehingga mereka tidak bisa keluar dari daerah tersebut.

Beruntung, mereka berhasil melakukan panggilan menggunakan sistem pesan satelit sehingga polisi bisa menolong menggunakan perahu karet.

Menurut pembawa ramalan cuaca Weatherzone, angin kencang di kala suhu rendah akan membuat suhu terasa beberapa derajat lebih dingin.

Udara beku diduga akan membawa hujan salju yang lumayan di dataran tinggi, sedangkan hujan dingin amat lebat akan melingkupi bagian selatan New South Wales dan Victoria.

Penyelamatan di Danau MacKenzie. (Sumber Tasmanian Police)

Suhu Melbourne 'terhangat' diperkirakan hanya akan mencapai 12 derajat Celsius minggu ini dan hembusan angin yang mencapai 100 kilometer per jam pada Senin.

Layanan kedaruratan State Emergency Service di Victoria menganjurkan agar warga membungkus mobil mereka dan menempatkannya jauh dari pepohonan. Warga juga diingatkan untuk mengikat barang-barang di halaman mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fluktuasi Saat Peralihan Musim

Peta cuaca musim dingin 2017. (Sumber Bureau of Meteorology Australia)

Sementara itu, terpaan dingin dramatis di Sydney membuntuti gelombang panas yang singkat. Pada Minggu lalu, suhu di Sydney sempat menyentuh 28 derajat Celsius.

Graeme Brittain dari Weatherzone mengatakan bahwa fluktuasi suhu harian bukan hal aneh di awal musim semi.

Menurutnya, cuaca yang lebih hangat sesekali berinteraksi dengan udara dingin dari arah selatan sehingga menghasilkan eposide-episode cuaca yang dramatis.

Setelah lega sejenak dari udara dingin pada Rabu, Weatherzone memperkirakan terpaan cuaca beku lain sedang bergerak ke pantai timur pada Kamis dan Jumat.

Walaupun kawasan selatan benua itu menderita kebekuan, Weatherzone menyebutkan bahwa Queensland tetap kering.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.