Sukses

Gubernur: Florida dan Puerto Riko Darurat Badai Irma

Sejumlah county di Amerika Serikat mengeluarkan status darurat terkait terjangan Badai Irma.

Liputan6.com, Florida - Badai Irma yang akan menerjang sejumlah negara bagian di Amerika Serikat dilaporkan kian menguat. Pada Senin 4 September 2017 siang waktu setempat, termasuk dalam badai Kategori 4.

Badai yang diperkirakan berputar ke barat di Samudera Atlantik itu, seperti diberitakan CNN, Selasa (5/9/2017), telah memicu deklarasi status darurat di Florida dan Puerto Riko.

Meski jalur Badai Irma belum dapat dipastikan, kemungkinan terjangannya bisa mengancam Amerika Serikat. Oleh sebab itu, Gubernur Florida Rick Scott mengumumkan keadaan darurat di 67 county di negara bagian tersebut.

"Di Florida, kami selalu mempersiapkan yang terburuk dan berharap yang terbaik. Sementara jalur Badai Irma belum dapat dipastikan, kami hanya bisa bersiap-siap," kata Scott dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin malam waktu setempat.

"Keadaan darurat ini memungkinkan pejabat manajemen darurat bertindak cepat demi kepentingan terbaik warga Florida, tanpa beban birokrasi...".

Sementara itu, Gubernur Puerto Riko, Ricardo Rossello, mengumumkan keadaan darurat dan mengaktifkan Garda Nasional setelah National Hurricane Center mengumumkan dampak badai juga akan melanda Puerto Riko.

Menurut sebuah rilis dari kantor Gubernur Rosello, kegiatan di sistem pendidikan publik maupun di Universitas Puerto Riko akan diliburkan pada hari Selasa.

Masyarakat Puerto Riko pada Minggu 3 September telah diperingatkan bahwa wilayahnya akan dilanda dampak Badai Irma pada Rabu 6 September siang.

"Sejak Senin 4 September pukul 17.00 sore waktu setempat, Badai Irma berjarak sekitar 490 mil atau 790 kilometer) di sebelah timur Kepulauan Leeward," jelas National Hurricane Center.

Menurut badan tersebut, Badai Irma akan membawa hembusan angin dengan kecepatan maksimum 130 mph (215 kph) saat menuju barat mencapai 13 mph (20 kph). Terjangannya diperkirakan akan mendarat pada Rabu 6 September dini hari di Pulau Anguilla.

"Model komputer menunjukkan sistem badai bergerak melalui Karibia, dan pada akhir minggu, akan berbalik ke arah utara," kata ahli meteorologi CNN dan pembawa acara ramalan cuaca, Tom Sater.

"... Akan terlihat seperti dampak badai besar Kategori 3, 4 atau 5," imbuh Sater.

National Hurricane Center mengatakan bahwa dampak Badai Irma akan mulai mempengaruhi Kepulauan Leeward utara pada hari Senin.

"... Serangkaian pulau-pulau Karibia sekarang berada di bawah peringatan badai, termasuk Antigua, Barbuda, Anguilla, Montserrat, St. Kitts, Nevis, Saba, St. Eustatius, St Martin / Sint Maarten dan St. Barts," papar pusat badai tersebut.

"Peringatan badai berarti ada potensi badai yang diperkirakan terjadi di suatu tempat di dalam area peringatan. Sebuah peringatan biasanya dikeluarkan 36 jam sebelum terjangan pertama..., yang membuat persiapan sulit dilakukan dan berbahaya. Upaya untuk melindungi diri dan properti harus segera selesai," jelas pusat badai itu.

"Dan Irma hanya akan menguat minggu ini," kata ahli meteorologi Allison Chinchar CNN. "Dalam beberapa hari mendatang, akan masuk ke wilayah perairan yang lebih hangat sehingga membuat badai melemah."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Badai Irma Terbentuk

Sebelumnya, badai lain telah menerjang sejumlah wilayah di AS. Badai Harvey yang belum lama ini menerjang Texas.

Dari keterangan Pusat Badai Nasional (NHC) AS, Irma masuk dalam badai kategori tiga. Sejak terbentuk di Samudra Atlantik, badai terus bergerak ke arah barat dengan kecepatan 19 kilometer per jam.

Pergerakan itu dapat diartikan bahaya. Karena jarak badai itu dari sebelah tenggara Miami hanya tinggal 4.828 kilometer.

"Dalam perkiraan cuaca, Irma bisa menjadi badai besar pada malam ini dan mungkin sangat berbahaya dalam beberapa hari ke depan," sebut buletin NHC seperti dikutip dari NBC News, Jumat 1 September 2017.

Juru Bicara NHC, Dennis Feltgen, mengatakan, intensifikasi kekuatan badai tersebut semakin kencang. Warga di sekitaran Miami pun diminta waspada.

"Kabar baiknya, kami punya waktu cukup untuk menyaksikan badai tersebut terbentuk. Mungkin dibutuhkan waktu lima sampai enam hari sebelum sampai ke daratan," ucap Feltgen.

Badai itu tidak akan langsung menghantam Miami, tapi terlebih dulu mendarat di dataran Karibia.

Ketika disinggung apakah Irma merupakan ancaman bagi AS, Feltgen belum bisa memastikan.

"Kami belum bisa menjawab saat ini, masih sangat cepat untuk memutuskan apakah akan berefek bagi AS," sebut dia.

Badai Irma besar pertama kali terbentuk di Atlantik pada 2 Oktober 1978. Namun, fenomena alam itu tidak pernah sampai ke pantai AS.

Saksikan juga video berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.