Sukses

Diduga Mabuk, Wanita Ini Buat Onar di Pesawat Ryanair

Kekisruhan semakin meluas, seorang wanita yang juga terbakar emosinya tiba-tiba bangkit dari kursi dan menghajar wanita mabuk tersebut.

Liputan6.com, London - Ada kejadian tak menyenangkan yang terjadi di maskapai Ryanair dengan rute penerbangan Inggris menuju Spanyol. Sebuah perkelahian dahsyat terjadi akibat ulah seorang penumpang wanita yang diduga mabuk berat.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Senin (4/9/2017), wanita mabuk yang tak disebutkan namanya itu terlihat naik ke pesawat dengan kondisi normal. Tetapi, setelah pesawat lepas landas, tiba-tiba wanita itu mulai menendangi orang lain yang duduk di sampingnya.

Akibat kejadian ini, timbul rasa kekesalan penumpang karena merasa tak tahu menahu dengan kesalahan apa yang ia perbuat. Seorang pria yang menjadi korban tendangan meradang dan terpacu emosinya. Alhasil, cekcok dan adu mulut tak dapat terelakkan.

Kekisruhan semakin meluas, seorang wanita yang juga terbakar emosinya tiba-tiba bangkit dari kursi dan menghajar wanita mabuk tersebut. Demikian dilansir dari laman Daily Mirror.

Pria yang sebelumnya sudah naik pitam, turut membantu si wanita dengan mengguyur air kemasan ke arah pelaku.

Karena tak terima, wanita mabuk itu membalas segala serangan dengan memukul kedua orang tersebut. Melihat peristiwa ini, penumpang lain yang ada di dalam pesawat mencoba melerai perkelahian tersebut.

Detik-detik perkelahian yang terjadi di maskapai Ryanair (Dokumentasi Pribadi/Lucy Morris)

Salah satu saksi mata bernama Lucy Morris mengatakan, perkelahian tetap terjadi meski awak kabin sudah mencoba menghentikannya.

"Saya rasa dia benar-benar mabuk parah. Sebab ia bersikap kasar kepada setiap orang. Apa yang ia lakukan tak karuan," ujar Lucy.

Lucy juga mengatakan, situasi akhirnya dapat terkendali hingga pesawat mendarat dengan sempurna. Tak lama setelah pesawat tiba di Alicante, Spanyol, beberapa petugas keamanan sudah bersiap-siap untuk mengamankan pelaku yang telah menimbulkan kekacauan tersebut.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Ryanair tak tinggal diam dan akan mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kami tak akan mentolerir perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan penumpang. Prioritas kami adalah memberi pelayanan yang baik kepada konsumen yang selama ini sudah percaya kepada maskapai Ryanair," ujar juru bicara maskapai tersebut.

"Itulah sebabnya kami meminta agar konsumsi alkohol di bandara dilarang agar tak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gara-Gara Mabuk, Pesawat Dikawal Jet Tempur

Insiden pendaratan darurat gara-gara mabuk dalam penerbangan komersil pernah terjadi. Sampai-sampai jet tempur ikut dikerahkan.

Pesawat Sunwing dalam penerbangan menuju Kuba terpaksa kembali ke lokasi lepas landas di Bandara Internasional Pearson, Toronto, Kanada pada Rabu, 27 Agustus 2014. Gara-gara, 2 penumpangnya membuat kegaduhan di dalam pesawat.

Seperti dilansir dari Daily Mail, pilot memutuskan untuk putar balik haluan karena dua wanita bernama Lilia Ratmanski (25) dan Milana Muzikante (26) menimbulkan sejumlah gangguan, yang menjurus ancaman, selama penerbangan.

"Dilaporkan, kedua penumpang itu mengkonsumsi alkohol -- yang mereka beli dari duty free -- dalam jumlah banyak di toilet pesawat. Padahal ini adalah penerbangan bebas alkohol. Lalu menyalakan rokok sehingga memicu alarm kebakaran," kata juru bicara maskapai, Janice Chapman. Dua penumpang tersebut bahkan dilaporkan berkelahi secara fisik.

Alarm kebakaran yang berbunyi akibat asap rokok membuat pilot memutuskan untuk memutar balik Boeing 777 itu ke Toronto. Merasa ada ancaman terhadap kapal terbang dan para penumpang, ia juga menghubungi Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD).

Kemudian, respons datang dari Kanada yang mengirimkan dua jet tempur CF-18 milik Royal Canadian Air Force dari pangkalan Bagotville, Quebec. Untuk mengawal Penerbangan 656 kembali ke Toronto. Aparat juga menganggap serius insiden itu.

"Pilot pesawat kami mengikuti prosedur yang tepat dengan mengalihkan pesawat kembali ke Toronto. Kini pendaratan sudah dilakukan," ujar Chapman.

"Kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang lainnya, dan berterima kasih kepada kru pesawat atas upaya mereka untuk menangani masalah ini dengan aman," tambah dia.

Pesawat itu akhirnya tetap terbang ke Kuba, setelah menurunkan kedua penumpang itu. Sebagai kompensasi, para penumpang diberikan voucher makan gratis.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.