Sukses

Top 3: Kata-Kata Terakhir Putri Diana

Sang pemadam kebakaran tak mengetahui bahwa misi malam itu adalah untuk menyelamatkan seorang perempuan yang paling populer di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah kematian Putri Diana pada Agustus 1997 masih terus bergaung. Pada Jumat (1/9/2017), pada pembaca Liputan6.com kanal Global menyimak kesaksian seorang pemadam kebakaran yang turut menolong Princess of Wales.

Situasi Korea Utara juga terus mendapat perhatian. Kali ini dikabarkan tentang uji coba senjata baru oleh Amerika Serikat yang ditujukan sebagai peringatan kepada rezim Kim Jong-un.

Para pembaca juga tersedot perhatiannya kepada laporan yang mengkaitkan kecepatan jalan seseorang dengan risikonya mendapat serangan jantung. Siapa yang mengira?

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

 

1. Pengakuan Pria yang Mendengar Kata-Kata Terakhir Putri Diana...

Kecelakaan mobil Putri Diana. (Reuters)

Seorang aparat mengungkap momen-momen terakhir Putri Diana kala meregang nyawa di jalan Terowongan Pont de l'Alma, Paris, Prancis. Pria itu mengklaim sebagai salah satu penanggap dan pemberi pertolongan pertama di lokasi kejadian tewasnya sang Princess of Wales.

Pada 31 Agustus 1997 malam, Xavier Gourmelon, seorang pemadam kebakaran yang berdinas di Pos Pemadam Malafar, Paris, mengaku mendapat panggilan tugas untuk merespons sebuah kecelakaan mobil di Terowongan Pont de l'Alma. Demikian seperti dilansir Mirror, Rabu 30 Agustus 2017.

Di Paris, personel pemadam kebakaran turut dikerahkan oleh otoritas setempat untuk merespons situasi darurat seperti kecelakaan lalu lintas.

Selanjutnya...


2. AS Jawab Ancaman Rudal Korut dengan Uji Coba Bom Nuklir B61-12

Pasca-peluncuran rudal Korut, AS umumkan keberhasilan uji coba 'bom gravitasi' B61-12 (AP Photo)

"Bicara bukan jawabannya!" itu yang diungkapkan Presiden Donald Trump dalam akun Twitternya @realDonaldTrump pada Rabu 30 Agustus 2017.

Kata-kata tersebut disampaikan untuk merespons ketegangan di Semenanjung Korea pasca-peluncuran rudal Korut pada Selasa 29 Agustus 2017. Menurut Trump, Amerika Serikat telah bicara dengan Pyongyang selama 25 tahun dan selama itu, membayar 'uang pemerasan' kepada mereka.

Kicauan Trump dikeluarkan setelah badan pelaksana rudal AS atau US Missile Defence Agency (MDA) mengumumkan keberhasilan uji coba rudal pencegat misil balistik jarak menengah.

Selanjutnya...


3. Kecepatan Berjalan Kaki Bisa Prediksi Risiko Kematian Anda

Ilustrasi (iStock)

"Seberapa cepat Anda berjalan?"

Pertanyaan sederhana tersebut, ternyata dapat membantu para peneliti untuk menentukan tingkat risiko kematian seseorang akibat penyakit jantung. Hal itu dipraktikkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Inggris.

Studi tersebut menemukan bahwa dewasa madya (35-55) yang berjalan dengan lambat, dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung. Hasil tersebut dibandingkan dengan mereka yang berjalan secara cepat.

Dikutip dari Live Science, Rabu 30 Agustus 2017, hasil tersebut ditemukan sebelum para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, seperti kebiasaan berolahraga, diet, dan konsumsi alkohol atau rokok.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.