Sukses

Israel Hancurkan Sebuah Rumah Milik Warga Palestina, Buat Apa?

Buldoser milik aparat keamanan Israel menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina. Tindakan tersebut dilakukan di Kota Lod.

Liputan6.com, Lod - Buldoser aparat keamanan Israel menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina. Tindakan tersebut dilakukan di Kota Lod.

Lod merupakan sebuah wilayah pendudukan Israel yang berada di Distrik Pusat. Wilayah tersebut ditinggali warga Yahudi dan Arab.

Rumah yang dihancurkan diketahui milik keluarga asal Palestina, Al-Faqir. Israel berdalih penghacuran mesti dilakukan karena bangunan tersebut melanggar izin konstruksi.

Dari keterangan seorang saksi mata, aparat keamanan Israel memblokade seluruh akses menuju rumah tersebut. Seluruh anggota keluarga Al-Faqir juga dilarang untuk masuk ke rumahnya.

Saat penghancuran dilakukan, aparat keamanan Israel melakukan penjagaan sangat ketat.

Salah seorang anggota keluarga Sanad Al-Faqir mengatakan, tindakan Israel tak masuk diakal. Sebab, ia telah mengajukan beberapa kali izin pembangunan konstruksi.

"Israel selalu menolak permintaan saya," ucap Al-Faqir seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (31/8/2017).

Rencana penggusuran, telah diketahui keluarga Al-Faqir sejak Maret lalu. Pejabat Israel menyebut, selain tidak berizin, rumah itu dihancurkan untuk membuat jalan.

"Israel juga mendenda kami US$ 42 ribu yang dipakai sebagai biaya penggunaan buldoser dan aparat keamanan untuk menghancurkan rumah," papar dia.

Israel diketahui tidak pernah memberikan izin pendirian rumah bagi etnis Arab-Palestina tanpa alasan jelas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permukiman Yahudi

Masalah permukiman merupakan isu sensitif bagi Israel-Palestina. Maret lalu, Negeri Yahudi mengambil keputusan untuk menyetujui pembangunan permukiman baru di Tepi Barat.

Pembangunan itu merupakan yang pertama sejak 20 tahun terakhir.

Pembangunan ini menjadi sorotan tajam karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk mengurangi pembangunan permukiman.

Tindakan sepihak Israel, dikecam oleh Otoritas Palestina.

"Pengumuman hari ini sekali lagi membuktikan bahwa Israel lebih berkomitmen untuk memenuhi tuntutan populasi pemukim ilegal dibanding mematuhi persyaratan untuk stabilitas dan perdamaian yang adil," ujar Anggota Komite Eksekutif Palestine Liberation Organisation, Hanan Ashrawi.

Permukiman baru itu akan digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Yahudi yang digusur dari Amona, yakni sebuah pos yang dibersihkan pada bulan lalu. Hal tersebut dilakukan setelah Mahkamah Agung Israel memutuskan bahwa bangunan itu dibangun secara ilegal di tanah pribadi Palestina.

Atas penggusuran itu, Netanyahu berjanji kepada penduduk Amona untuk mencarikan tempat tinggal baru bagi mereka.

 

Simak video berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.