Sukses

Reportase Jurnalis Ini Selamatnya Nyawa Korban Badai Harvey

Wartawan yang tengah meliput banjir akibat Badai Harvey untuk KHOU 11 News ini menolong korban banjir akibat Badai Harvey.

Liputan6.com, Houston - Reporter televisi di Amerika Serikat melakukan aksi heroik menyelamatkan sopir truk dari banjir parah di Houston, Texas. 

Adegan itu terekam kamera, sebab sang jurnalis, tengah menyampaikan laporan langsung dampak Badai Harvey.

Seperti dikutip dari Telegraph, Senin (26/8/2017), kru yang terdiri dari seorang juru kamera dan reporter itu mengetahui ada orang terjebak di dalam truk saat tengah memberikan laporan pandangan mata untuk KHOU 11 News.

Dalam rekaman yang beredar, Brandi Smith si reporter terlihat menyetop sebuah mobil yang ternyata ditumpangi oleh dua sheriff. Mereka membawa kapal yang biasa digunakan untuk upaya penyelamatan.

Smith lalu segera memberitahukan petugas bahwa ada seorang pria yang terjebak dalam truk yang nyaris tenggelam di tengah banjir.

"Ada seorang sopir truk yang terjebak banjir dengan ketinggian 10 kaki atau sekitar 3 meter," kata si reporter.

Beberapa menit kemudian, kendaraan amfibi milik sherif sudah berada di dalam air dan diarahkan pengemudi yang terperangkap. Proses evakuasi tersebut terus direkam dan dilaporkan oleh Smith.

"Penyelamatan yang luar biasa, kedua sherif mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan pria terjebak banjir yang cukup dalam," tutur Smith.

Smith kemudian melaporkan bahwa perahu sherif dengan hati-hati menuju sopir truk.

"Saya yakin dia dalam kondisi sangat basah, kedinginan dan keketakutan," tambah Smith.

Petugas kemudian mengangkut pengemudi melalui jendela penumpang. Upaya penyelamatan itu begitu emosional. "Saya akhirnya bisa bernapas lega," ujar Smith.

Pengemudi yang diidentifikasi sebagai Robert akhirnya berada di lahan kering dengan selamat.

"Aku bersyukur kepada Tuhan kalian ada di sini untuk menyelamatkan dan membawaku ke darat dengan selamat," ucap Robert.

Penyelamatannya kali itu adalah satu dari ratusan upaya yang dilakukan petugas pada Minggu 27 Agustus, saat layanan darurat melintas di sekitar Houston dengan kapal, truk dan helikopter setelah menerima panggilan darurat.

Di akhir liputannya, jurnalis Smith mengatakan "Ini terdengar aneh, tapi bisakah aku memelukmu?".

Berikut ini rekamannya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Badai Harvey Terjang Texas

Badai Harvey menerjang Texas. Meskipun pada Sabtu 26 Agustus angin kencangnya tak lagi mematikan, hujan tetap tak berhenti.

Dikutip dari CNN pada Minggu 27 Agustus 2017, warga Texas menghadapi badai terkuat di AS dalam satu dekade terakhir. Kini kawasan Barat AS berubah jadi tempat mematikan.

Kala menerjang kota Rockport, Texas, angin besar Badai Harvey membuat sejumlah rumah terbakar. Satu warga tewas.

Tornado, hujan deras dan banjir membuat sejumlah wilayah di tenggara Texas dipenuhi pohon-pohon tumbang, papan reklame yang roboh, tiang bendera yang berserakan, serta puing-puing bangunan.

Otoritas setempat mengkhawatirkan bertambahnya korban tewas di Rockport. Saat ini, diperkirakan 5.000 penduduk masih bertahan di area yang diterjang badai Kategori 4 sekitar pukul 23.00 pada Jumat lalu. Demikian menurut laporan Sheriff Aransas County Bill Mills seperti dikutip dari CNN.

Para warga kerap menelepon layanan darurat 911, melaporkan dinding dan atap yang runtuh menimpa orang-orang.

Sebelumnya, seorang pejabat lokal telah memperingatkan orang-orang yang memilih untuk bertahan di rumah selama badai untuk menuliskan nomor Jaminan Sosial mereka di tangan untuk memudihkan identifikasi, jika mereka menjadi korban tewas.

Ahli meteorologi dan cuaca CNN Chad Myers memperingatkan penduduk Houston untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

"Badai tidak bergerak, tapi curah hujan bergerak seperti kincir," katanya.

National Weather Service AS menyatakan status darurat banjir bandang untuk sebagian wilayah Brazoria, Fort Bend dan Harris akibat Badai Harvey itu.

Badai Harvey yang bergerak lambat mampu menghasilkan curah hujan sekitar 76 - 101 mm per jam dan membanjiri daerah tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.