Sukses

Secret Service Kehabisan Dana untuk Melindungi Trump dan Keluarga

Secret Service AS tengah dilanda krisis keuangan. Badan itu tidak lagi mampu membayar gaji para agen untuk mengawal Trump dan keluarganya.

Liputan6.com, Washington, DC - Krisis keuangan melanda badan Secret Service Amerika Serikat. Pemicunya adalah tingginya aktivitas dan banyaknya jumlah anggota keluarga Presiden Donald Trump yang harus dilindungi. Terdapat lebih dari seribu agen dinas rahasia badan tersebut yang mengawal klan Trump.

Seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa (22/8/2017), Direktur Secret Service Randolph "Tex" Alles mengatakan kepada USA Today bahwa selama empat bulan ke depan badan yang dipimpinnya tidak lagi dapat menggaji ratusan agen yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi perlindungan.

Alles mengatakan para agen tersebut terbebani dengan rutinitas kerja presiden yang kerap melakukan perjalanan akhir pekan ke sejumlah rumah peristirahatannya di Florida, New Jersey, dan Virginia. Belum lagi perlindungan yang harus diberikan kepada anak-anak Trump ketika mereka melakukan perjalanan bisnis dan liburan, baik di dalam maupun luar negeri.

"Presiden memiliki keluarga yang besar dan tanggung jawab kami menjaga mereka diwajibkan dalam undang-undang. Saya tidak bisa mengubah itu. Saya tidak memiliki fleksibilitas," ujar Alles.

Alles menjelaskan, di bawah kepemimpinan Trump, terdapat 42 orang yang harus dilindungi, termasuk di antaranya 18 anggota keluarganya. Jumlah ini cukup banyak jika dibandingkan dengan keluarga Barack Obama, yakni 31 orang.

"Beban kerja tambahan telah menyebabkan meningkatnya jumlah agen yang mengundurkan diri," ucap Alles.

Tanpa dana tambahan, Alles memperingatkan bahwa Secret Service tidak akan mampu membayar para agen. Menurut Alles, ia telah mendekati anggota parlemen melalui sebuah proposal kenaikan gaji dan uang lembur per tahun dari US$ 160.000 menjadi US$ 187.000.

Bahkan kendati anggaran dinaikkan, Alles menambahkan, 130 agen veteran tidak akan mendapat kompensasi penuh atas ratusan jam kerja tambahan mereka.

Momentum sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar bulan depan membuat situasinya kian mendesak mengingat hampir 150 kepala negara asing akan berkumpul di New York.

Pernyataan Alles dinilai menandai periode ketidakpastian badan Secret Service yang bertugas melindungi presiden, wapres, serta mantan presiden dan mantan wapres berikut keluarga mereka. Selain bertanggung jawab melindungi, Secret Service juga bekerja untuk memerangi kejahatan keuangan tertentu.

Biaya keamanan Donald Trump telah menjadi perbincangan sejak awal masa kepresidenannya. Biaya perjalanan ke klub golf mewahnya di Florida diperkirakan mencapai US$ 3 juta. Selama tiga bulan memerintah, biaya perjalanannya ke Florida tercatat fantastis, yakni US$ 20 juta.

Publik juga dibuat terhenyak saat mengetahui bahwa tagihan hotel bagi agen Secret Service yang mengawal Eric Trump, putra Trump dari Ivana, selama melakukan perjalanan bisnis ke Uruguay mencapai angka US$ 100.000.

Putri kesayangan Trump, Ivanka dan suaminya Jared Kushner, juga mendapat perlindungan Secret Service saat mereka berlibur ke Colorado. Demikian pula dengan Tiffany, anak Trump dengan Marla Maples, yang mendapat pengawalan saat berlibur ke Jerman dan Hungaria.

Alles mencirikan tantangan yang ditimbulkan dalam melindungi Trump dan keluarga sebagai "realitas baru".

Pada 2014, Trump pernah menyoroti biaya pengamanan terhadap Obama. Melalui Twitter ia berkicau, "Kita membayar pajak untuk membiayai perjalanan Obama, sehingga dia bisa mengumpulkan dana dan Demokrat dapat terus berbohong. Lalu kita membayar kegiatan golfnya".

 

Saksikan video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.