Sukses

Plot Teror Bom Kimia ke Istana Negara Jadi Sorotan Dunia

Dua hari jelang perayaan hari kemerdekaannya, perhatian internasional tertuju pada terungkapnya plot serangan bom kimia ke Istana Negara.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar dari Indonesia menjadi fokus perhatian dunia, salah satunya soal terkuaknya dugaan plot teror berupa serangan bom kimia ke Istana Negara.

Kepolisian RI menangkap lima terduga teroris jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD) di rumah salah satu tersangka di RT 07/RW 18, Kampung Jajaway Timur‎, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Selasa, 15 Agustus 2017.

Diduga, mereka akan menggunakan bom kimia untuk menyerang Markas Komando Brimob dan Istana Negara.

"(Mereka) akan meledakkan Mako Brimob di Jakarta, petugas Polri di lapangan, dan Istana Negara," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Yusri Yunus.

"Mereka persiapkan, soal kapan jadinya bom ini, diupayakan akhir Agustus sudah bisa dilakukan aksi," lanjut Yusri.

Kini, terungkapnya plot serangan bom itu menghiasi laman sejumlah media internasional.

Media Australia ABC News, mengutip kantor berita Amerika Serikat Associated Press, mengulasnya dalam artikel berjudul "Indonesia says militants preparing chemical attacks nabbed".

"Zat kimia yang ditemukan kepolisian akan digunakan untuk menyerang sejumlah tempat, salah satunya Istana Negara," tulis ABC News mengutip AP, Selasa (15/8/2017).

The Wall Street Journal, media AS, memuat berita berjudul "Chemical Terror Plot Inspired by Islamic State, Indonesian Police Say".

"Lima orang ditangkap atas tuduhan berencana untuk merakit bom rumit yang nampak akan meningkatkan kapasitas militan lokal," tulis The WSJ.

Sejumlah media Asia, seperti Strait Times, Xinhua, dan Gulf Times juga memuat pemberitaan terkait terungkapnya plot teror tersebut.

Laman elektronik media Singapura, Strait Times, memuat kabar dengan judul 'Police uncover plot to attack Indonesia presidential palace'.

"Sejumlah tersangka meliputi pasangan suami istri yang baru-baru ini dideportasi dari Hong Kong setelah dituduh menyebarkan ideologi ekstrem", tulis Strait Times pada 16 Agustus 2017.

Media China, Xinhua, mengambil tajuk 'Indonesian police arrest 5 terrorists in Bandung'.

"Lima tersangka merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok radikal yang menyatakan afiliasinya dengan organisasi teroris ISIS," tuis Xinhua.

Sedangkan media Qatar, Gulf Times, memajang judul 'IS-linked terror suspects arrested in Indonesia', dalam laman elektroniknya.

"Kepolisian meduga bahwa para pelaku memperoleh materi cara membuat bom rakitan dari postingan sebuah blog yang ditulis oleh Bahrum Naim, WNI yang menjadi anggota ISIS di Suriah," tulis Gulf Times mengutip kantor berita Prancis Agence France Presse (AFP).

Hingga kini, kepolisian masih terus mendalami dan melakukan pemeriksaan atas terungkapnya plot teror tersebut.

"Sementara kita lakukan pemeriksaan di pos khusus dari Densus 88 karena baru dilakukan penangkapan. Kita masih mendalami apakah masih ada tempat-tempat lain, di mana dia menyimpan bahan baku yang lain," tutur Kombes Yusri.

 

Saksikan juga video berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.