Sukses

17-8-1960: Mirip Indonesia, Negara Ini Merdeka pada 17 Agustus

Liputan6.com, Libreville - Tanggal 17 Agustus bukan cuma hari penting bagi Indonesia. Nun jauh di Afrika, tanggal tersebut juga krusial untuk sebuah negara bernama Gabon.

Gabon merupakan negara yang terletak di Pantai Barat, Afrika. Mereka merdeka tanggal yang sama di tahun berbeda, 1960.

Sejarah Gabon dimulai pada 1472. Ketika itu, penjelajah Portugis, Diego Cam bertualang hingga ujung Sungai Como.

Pangkal sungai tersebut, akhirnya diberi nama Sungai Gabon atau Rio de Gabao dalam bahasa Portugal.

Pada 1593, bangsa Eropa lain, Belanda berhasil tiba di Gabon. Kedatangan Belanda di wilayah tersebut diikuti Prancis.

Saat itu, Prancis dipimpin oleh seorang penjelajah bernama Pierre Savorgnan de Brazza. Ia datang dan menjelajahi Gabon pada 1875.

Penjelajahan tersebut membuat Brazza, mendirikan satu kota baru bernama Franceville. Wilayah yang ditempati oleh Suku Bantu akhirnya dijadikan pusat kolonial Prancis di Gabon.

Secara resmi pendudukan Prancis di Gabon dimulai pada 1885. Demikian dilansir dari History World, Rabu (16/8/2017).

Sekitar 25 tahun kemudian, tepatnya pada 1910, Persekutuan Afrika Prancis Khatulistiwa (Afrique équatoriale française) memasukkan Gabon ke dalam salah satu wilayah kekuasaannya.

Namun, negara boneka bentukan Prancis tersebut tak bertahan lama. Pada 1959 federasi tersebut bubar.

Negara itu hancur berantakan usai Pasukan Pembebasan Prancis masuk dan melakukan operasi militer demi menggulingkan negara tersebut. Pasukan tersebut adalah kelompok pemberontak yang mendukung kemerdekaan negara-negara yang dijajah Prancis.

Akibat peristiwa tersebut, Prancis pada 15 Juli 1960 menyetujui kemerdekaan Gabon.

Akhirnya, tepatnya 17 Agustus 1960, Gabon resmi menjadi negara merdeka sepenuhnya. Pasangan Leon M'ba dan Omar Bongo Ondimba menjadi Presiden dan Wapres Gabon pertama dalam sejarah.

Pada tanggal yang sama tahun 1998, Presiden AS Bill Clinton mengakui telah melakukan "hubungan fisik yang tak senonoh" dengan karyawan magang Gedung Putih, Monica Lewinsky. Secara gamblang ia mengatakan telah "membohongi rakyat" mengenai hubungan tersebut.

Lalu pada 17 Agustus 2008, perenang asal AS Michael Phelps mencatat sejarah. Ia menjadi orang pertama yang berhasil memenangkan delapan medali emas dalam satu kali ajang Olimpiade, ini memecahkan rekor Mark Spitz di Olimpiade Muenchen 1972.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.