Sukses

Polisi Tangkap Calon Teroris Gagal yang Berencana Meledakkan Bank

Pemuda mengaku terinspirasi dari film Fight Club dan pengeboman Oklahoma 1995 sebelum beraksi untuk meledakkan bank di kota itu.

Liputan6.com, Oklahoma City - Seorang pria berusia 23 tahun ditangkap dan didakwa akibat aksi percobaan meledakkan sebuah bank di Oklahoma City, Amerika Serikat. Demikian disampaikan pihak FBI.

Pria itu diidentifikasi sebagai Jerry Drake Varnell. Ia dilaporkan mengaku kepada penyidik ​​yang menyamar berharap tindakannya akan "melumpuhkan pemerintah" dan menyebabkan "revolusi".

Menurut informasi yang dimuat di BBC, Selasa (15/8/2017), pemuda itu juga mengaku terinspirasi dari film Fight Club dan pengeboman Kota Oklahoma pada1995.

FBI memaparkan bahwa pada 12 Agustus lalu, Varnell mengendarai sebuah van kargo -- yang dia yakini dicuri dan memuat bahan peledak seberat 1.000 kilogram (453 kg) -- ke BancFirst di pusat kota Oklahoma City.

Beberapa hari sebelum beraksi, dia merekam sebuah pesan untuk diunggah secara online apabila serangan tersebut sukses. Vernell memberitahu seorang informan yang tengah menyamar bahwa penting membuat pernyataan untuk dikirim ke media sosial, guna mencegah kelompok lain seperti ISIS mengklaim serangan yang dilakukannya.

"Pada hari Sabtu, dia memarkir van di sebuah gang di samping bank, dan kemudian mencoba menghubungi nomor pada telepon genggam di perangkat bom yang dibawanya. Ia pikir sambungan telepon itu akan memicu ledakan," kata FBI.

Pejabat FBI mengatakan perangkat itu tidak berfungsi, tak juga berbahaya bagi publik. Aksi pengeboman pun gagal.

"Saya dapat meyakinkan publik, tanpa ragu, bahwa kami telah melakukan tindakan terhadap Varnell untuk memantau gerak-geriknya," kata Special Agent in Charge FBI di Oklahoma, Kathryn Peterson.

Varnell didakwa mencoba menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan sebuah bangunan di lokasi perdagangan antarnegara. Ia terancam hukuman 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Pada 1995, ekstremis anti-pemerintah Timothy McVeigh meledakkan sebuah bangunan federal di Oklahoma City. Insiden itu menyebabkan 168 orang tewas. Serangan pengeboman tersebut dianggap sebagai teror domestik yang paling mematikan dalam sejarah AS.

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.