Sukses

Pengalaman Horor 5 Pasien yang Terbangun di Meja Operasi

Operasi punya reputasi 'horor'. Ketika mendengar kata itu, sebagian orang akan merasa takut bukan kepalang.

 

Liputan6.com, New York - Operasi atau pembedahan adalah pengobatan penyakit atau cedera dengan memotong ke dalam tubuh untuk memperbaiki atau menghapus bagian yang terluka atau sakit. 

Operasi punya reputasi 'horor'. Ketika mendengar kata itu, sebagian orang akan merasa takut bukan kepalang. 

Tak hanya jarum suntik, tindakan operasi juga melibatkan beberapa peralatan medis yang jauh menyeramkan. Seperti pisau bedah, gunting, pinset, lampu, dan alat-alat lainnya.

Sebelum menjalani tindakan operasi, seorang pasien biasanya akan disuntik bius agar kehilangan kesadaran. 

Namun apa jadinya jika seseorang yang telah dibius tiba-tiba terbangun dari tidurnya ? Tentu saja tim dokter bakal dibuat repot. 

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Senin (14/8/2017), berikut 5 pasien yang terbangun ketika menjalani tindakan operasi medis:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Carol Weihrer

Carol Weihrer menghabiskan waktu bertahun-tahun hidup dalam rasa sakit karena kornea nya tergores.

Ia sudah menjalani operasi mata sebanyak 17 kali namun tak ada hasilnya. Hingga suatu hari ada seorang dokter yang menjanjikan kesembuhannya.

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Ia begitu gembira karena akan terbebas dari rasa sakit itu. Sebelum operasi, Carol diberi obat bius anestesi dan mulai tertidur. Tiba-tiba ia terbangun dengan rasa gembira karena tak merasa sakit pada bagian matanya.

Tetapi ia mendengar seseorang berkata, "potong lebih dalam dan tarik lebih keras."

Ternyata, Carol terbangun saat proses operasi. Ia sangat takut mendengar kata-kata itu. Carol mencoba berteriak, tetapi pengaruh bius itu membuatnya lumpuh dan tak bisa berucap. Selama proses operasi ia tak merasa sakit sama sekali.

Namun, indera pendengarannya masih berfungsi. Ia mendengar kata-kata yang dikeluarkan oleh tim medis.

Akibat kejadian ini, Carol tak bisa tidur berhari-hari. Ia masih terbayang perkataan dokter. Hingga akhirnya Carol menemui psikolog untuk memulihkan kejiwaannya.

3 dari 6 halaman

2. Donna Penner

Akibat penyakit yang ia alami, Donna Penner harus menjalani operasi pada bagian perutnya.

Saat terbangun, Penner melihat seorang suster tengah membasuh perutnya.

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Pasien mengira jika operasi yang ia jalani telah berakhir. Tiba-tiba Penner mendengar seorang dokter meminta pisau bedah.

Penner kaget dan merasa dokter tersebut membelah perutnya dengan pisau. Setelah itu ia merasa ada organ tubuh yang dikeluarkan oleh tim medis.

Meski tak merasa sakit, kejadian itu terlihat jelas oleh Penner. Ia merasa seakan sudah mati, saat melihat tindakan dokter.

Untuk menarik perhatian dokter, Penner mencoba menggerakkan kakinya sekuat tenaga. Tapi sayang, hal itu tak berhasil karena ia masih di bawah pengaruh obat tidur.

Saat operasi selesai, ia dapat melanjutkan hidup sebagai mana biasanya. Namun, karena stres yang dialami Panner kehilangan pekerjaannya dan mulai mencari psikolog untuk menghilangkan rasa takutnya itu.

4 dari 6 halaman

3. Sidney L. Williams

Sidney L. Williams perlu menjalani operasi jantung untuk menyelamatkan jiwanya. Tetapi pihak medis telah memperingatkan bahwa kesempatan hidup Williams hanya 50 persen saja.

Meski begitu, ia tetap menjalankan operasi agar dapat sehat kembali.

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

William sudah dibius dan tak sadarkan diri saat memasuki ruang operasi. Namun, ia terbangun saat proses operasi tengah berjalan.

Hal itu bermula ketika mendengar suara ribut di dalam ruang operasi. William mencoba memberi tahu dokter, tapi tak ada yang merespon. Ia tak bisa bersuara dan tak mampu bergerak.

Ia bener-benar tersiksa karena pengalaman ini. Meski dinyatakan selamat, mimpi buruk itu masih terbayang ketika mendengar suara dokter yang berdiskusi tentang kerusakan jantungnya.

5 dari 6 halaman

4. Jeannie Smith

Tim dokter memutuskan memisahkan kedua indung telur Jeannie Smith setelah menemukan kista pada alat kelaminnya. Ia diberi obat bius dan segera dibawa ke ruang operasi.

Ilustrasi arwah (iStock)

Smith tak sadarkan diri berkat anestesi yang diberikan oleh dokter. Saat terbangun, ia hanya melihat sebuah cahaya remang yang menyinari wajahnya.

Ia ternyata lumpuh sebagian akibat bius yang sudah menyebar ke seluruh tubuhnya.

Tak ada hal ganjal yang dilihat oleh dokter. Mereka mengira jika Jeannie sudah pingsan dan tak sadarkan diri.

Beda dengan pasien lainnya, Jannie merasakan sakit dan perih ketika harus dioperasi dan hal itu harus ia alami selama 45 menit.

Ternyata efek bius tersebut tak terlalu lama, sehingga Jeannie harus menahan rasa sakit. Setelah pulih, ia menggugat rumah sakit dan mendapat biaya kompensasi atas segala rasa sakit yang ia alami.

6 dari 6 halaman

5. Caroline Coote

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Caroline Coote harus menjalani operasi untuk mengeluarkan kantong empedunya. Awalnya ia telah diberi obat bius, tetapi saluran bius itu bocor dan tak mengalir dengan lancar. Alhasil efek dari obat-obatan itu hilang.

Ia terbangun tapi tak mampu bergerak. Segala tanda sudah ia berikan namun tak ada satupun tim medis yang menyadari hal tersebut. Bahkan Caroline telah mengeluarkan air mata tapi tetap saja hal itu tak diperhatikan oleh dokter.

Rasa sakit yang tak tertahankan itu dialami oleh Caroline. Ia merasakan sakitnya pisau yang menyobek kulitnya.

Akibat pengalaman tersebut, Caroline menjadi gelisah, ketakutan dan mudah marah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.