Sukses

Hadapi Ancaman Rudal Korut, Jepang Pasang Sistem Pertahanan Misil

Sistem pertahanan itu juga turut disiapkan guna mencegat ancaman rudal Korea Utara yang mengarah ke Guam.

Liputan6.com, Tokyo - Demi menghadapi potensi ancaman rudal Korea Utara yang kian hari nampak semakin nyata, Jepang dikabarkan tengah mengimplementasikan mekanisme pertahanan teranyar.

Negeri Sakura dilaporkan tengah memasang sistem pencegat rudal. Sistem pertahanan itu dikabarkan mampu melumpuhkan rudal Korut yang mungkin mengarah atau melintasi kawasan Jepang.

Sistem pencegat rudal Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) telah tiba dan siap dipasang di pangkalan militer Jepang di Prefektur Shimane, Hiroshima, dan Kochi. Demikian seperti dilansir CNN, Minggu (13/8/2017).

Selain untuk pertahanan domestik, PAC-3 rencananya turut akan digunakan untuk menangkis ancaman rudal Korut yang akan melintasi Jepang sebelum menghantam Guam, teritorial Amerika Serikat di Pasifik.

Juru bicara untuk militer Negeri Sakura menyebut alutsista itu akan segera dipasang untuk 'berjaga-jaga'. Namun, ia tidak mengelaborasi lebih lanjut perihal pernyataan itu.

Sementara itu, analis dari firma keamanan dan intelijen swasta menyebut bahwa PAC-3 hanya memiliki kapabilitas yang terbatas. Ia juga ragu apakah alat itu mampu menangkis rudal jarak menengah atau jauh yang terbang tinggi.

"Sistem itu tidak didesain untuk menangkis serangan rudal yang terbang tinggi," jelas Sim Tack, analis dari Stratfor.

Militer Jepang juga dikabarkan memasang sistem pertahanan lain yang mampu dioperasikan di laut, yakni Aegis. Sistem itu akan dipasang di kapal tempur AL yang berpatroli di kawasan perairan di Semenanjung Korea.

Aegis dikabarkan mampu mendeteksi 100 misil yang melintas sekaligus dan menembakkan proyektil pencegat untuk menghentikan laju dan menghancurkan rudal lawan.

Korea Selatan lakukan uji coba misil demi antisipasi ancaman rudal Korea Utara (Kementerian Pertahanan Korea Selatan)

Sementara itu di Korea Selatan, Menteri Pertahanan Song Young-moo mengimbau angkatan bersenjata Negeri Ginseng untuk 'siap siaga' dan melakukan 'serangan balasan' jika diperlukan.

Korsel dan AS juga dijadwalkan akan melaksanakan latihan gabungan pada 21 hingga 31 Agustus nanti.


Ancaman Korut Semakin Nyata?

Petinggi militer Korea Utara mengklaim tengah menyiapkan 'sentuhan akhir' dalam rencana untuk menembakkan empat buah rudal ke teritorial Amerika Serikat di Guam.

Aksi itu akan dilaksanakan pada beberapa hari ke depan dan menjadi ajang persembahan dari para pejabat tentara kepada pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un.

Komandan Pasukan Strategis Militer Korut (KPA) Jenderal Kim Rak Gyom sempat menjelaskan bahwa rencana untuk menembakkan empat misil jarak menengah jenis Hwasong-12 ke Guam juga merupakan sinyal peringatan kepada Amerika Serikat.

Rencana itu akan siap pada pertengahan Agustus 2017 nanti, jelas Kim Rak Gyom.

Beberapa hari terakhir, tensi mengalami peningkatan akibat potensi hantaman rudal Korut ke Guam. Koalisi AS, Jepang, dan Korea Selatan intens mempersiapkan diri menghadapi ancaman tersebut.

Sabtu kemarin, Join Information Center di Guam menginformasikan kepada warga tentang sejumlah kiat untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman rudal, mengingat waktu tempuh rudal Korut ke Guam hanya sekitar 14 menit.

Beberapa kiat seperti, 'jangan melihat ke kilat api atau cahaya rudal, karena dapat membuat buta'.

Tips lain berupa imbauan seperti 'jika roket datang, segera tiarap di tanah dan tutupi kepala anda. Jika Anda berada jauh dari titik jatuhnya misil, butuh waktu sekitar 30 detik sebelum gelombang ledakan menghantam Anda.'

 

Saksikan juga video berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.