Sukses

Diplomat Kanada Juga Alami Gangguan Telinga Misterius di Kuba

Seperti diplomat AS, utusan Kanada juga mengalami gangguan telinga misterius di Kuba.

Liputan6.com, Havana - Kementerian luar negeri Kanada kini tengah menyelidiki misteri sakit kepala dan gangguan pendengaran yang dialami salah satu diplomatnya yang ditempatkan di Kuba. Keluhan itu muncul sehari setelah Amerika Serikat mengatakan para diplomatnya di Havana mengalami gejala fisik yang aneh.

Menurut laporan, utusan AS yang mengalami penyakit misterius berujung tuli itu diduga menjadi target dari perangkat sonik terselubung yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Sejauh ini Havana membantah tuduhan tersebut, tapi AS telah mengusir dua diplomat Kuba dari Washington DC sebagai pembalasan.

"Kuba tidak pernah dan tidak akan membiarkan wilayah Kuba digunakan untuk tindakan apa pun terhadap diplomat atau keluarga mereka yang terakreditasi," jelas kementerian luar negeri Kuba, seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/8/2017).

Global Affairs Canada, kementerian luar negeri negara tersebut, mengatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan pejabat AS dan Kuba untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Kami mengetahui gejala tak biasa yang memengaruhi personel diplomatik Kanada dan AS serta keluarga mereka di Havana," kata juru bicara Global Affairs kepada BBC.

"Pemerintah secara aktif bekerja--termasuk dengan otoritas AS dan Kuba-- untuk memastikan penyebabnya. Pada saat ini, kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa turis Kanada dan pengunjung lainnya akan menjadi sasaran."

Associated Press melaporkan bahwa penyelidikan AS dilakukan untuk menentukan bahwa kehilangan pendengaran diplomat Negeri Paman Sam, dapat dikaitkan dengan perangkat sonik yang mengeluarkan gelombang suara tak terdengar tapi dapat menyebabkan tuli.

Pejabat AS, yang berbicara kepada kantor berita tersebut secara anonim, mengatakan bahwa penyelidikan yang dilakukan menunjukkan bahwa perangkat tersebut terpasang dengan baik di dalam atau di luar rumah diplomat.

Penyidik ​​juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa ada negara ketiga, seperti Rusia, di balik insiden tersebut.

Sekitar lima diplomat Amerika, termasuk beberapa pasangannya juga mengalami gangguan tersebut. Namun, sejauh ini tak ada anak-anak dalam daftar keluhan penyakit misterius tersebut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauer, mengatakan stafnya mulai mengeluhkan gejala aneh tersebut akhir tahun 2016 lalu. Meski tak mengancam nyawa, dia mengungkapkan bahwa sejumlah orang akhirnya dipulangkan ke AS.

Senator Florida Marco Rubio mengatakan bahwa insiden kali ini merupakan contoh pelecehan terbaru terhadap diplomat AS di Kuba.

"Kekerasan pribadi terhadap pejabat AS menunjukkan sejauh mana rezim Castro melanggar norma-norma internasional," kata Rubio.

Jika benar penggunaan perangkat sonik yang menyebabkan diplomat AS di Kuba tuli, maka hal itu akan menjadi yang pertama pernah terjadi.

AS dan Kuba membangun kembali hubungan pada tahun 2015, setelah 50 tahun terlibat permusuhan antara kedua negara dan Kanada menjadi negara ketiga untuk menjembatani perbaikan hubungan diplomatik antara Washington dan Havana. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.