Sukses

Pesawat Rusia Mengudara di Atas Markas CIA, Ada Apa?

Pesawat AU Rusia dikabarkan terbang di sejumlah kawasan penting di AS, seperti Capitol Hill, Gedung Putih, dan markas CIA.

Liputan6.com, Washington, DC - Sebuah pesawat Angkatan Udara Rusia yang tidak bersenjata dilaporkan terbang di atas markas CIA. Tak hanya di Langley, burung besi itu juga melayang di atas Capitol Hill, Pentagon, markas CIA, dan Joint Base Andrews dalam jarak yang cukup rendah pada Rabu waktu setempat. Hal ini diungkapkan oleh dua sumber yang mengetahui persis peristiwa tersebut.

Tindakan Rusia tersebut bagian dari perjanjian lama, Treaty on Open Skies, yang memungkinkan pesawat militer AS, Rusia, dan sejumlah negara lain untuk melakukan penerbangan pengamatan di lokasi militer 34 penandatangan kesepakatan tersebut.

Seperti dikutip dari CNN, Kamis (10/8/2017), menurut situs Flightradar24, Angkatan Udara Rusia Tupolev Yu-154 pada Rabu sore dikabarkan menerbangkan pesawat sekitar 3.700 kaki di atas pusat kota Washington dan Joint Base Andrews di Maryland di mana Air Force One berada.

Jet Rusia itu dikabarkan sempat memasuki P-56, wilayah udara Gedung Putih.

Pesawat Rusia ini dikabarkan memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai fungsi pengumpulan intelijen, termasuk fotografi udara, thermal imaging, dan pengambilan sinyal intelijen.

Perjanjian Open Skies Treaty telah berlaku sejak 2002. Menurut DTRA, lembaga di Kementerian Pertahanan AS yang bertugas mengurangi ancaman, sejauh ini terdapat 1.200 lebih penerbangan terkait kesepakatan tersebut.

Berdasarkan informasi DTRA, penerbangan di bawah perlindungan Open Skies Treaty mendapat prioritas dari pengatur lalu lintas udara dan dikoordinasikan secara ketat dengan Administrasi Penerbangan Federal.

Kementerian Luar Negeri AS menuturkan, Open Skies Treaty dirancang untuk meningkatkan saling pengertian dan percaya antarseluruh penandatangan perjanjian itu.

Sementara itu, jet Angkatan Udara Rusia tersebut dikabarkan sudah mendarat di Pangkalan Angkatan Udara McConnell di Wichita, Kansas. Penerbangan ini menghebohkan karena menargetkan sejumlah kawasan terpenting di AS.

Sejauh ini belum ada pernyataan dari Kedutaan Besar Rusia di Washington terkait peristiwa ini.

 

Saksikan video menarik ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.