Sukses

5 Insiden Bayi Tertukar Paling Menggemparkan Dunia

Selain karena alasan tertukar, dalam kasus ini ada beberapa anak yang menjadi korban penculikan.

Liputan6.com, New York - Beberapa waktu yang lalu, seorang pria asal China menuntut pihak rumah sakit di Shanghai, China, karena menjadi salah korban salah bayi yang tertukar.

Wang menuntut biaya kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab pihak rumah sakit sebesar Rp 2,5 miliar. Tuntutan itu ia lakukan karena selama 28 tahun merasa terintimidasi oleh perkataan teman-teman sebaya yang mengatakan bahwa wajahnya tak mirip dengan sang ayah.

Kejadian ini bermula ketika Wang melakukan tes DNA pada tahun 2016. Ternyata, hasil tes tersebut menunjukkan bahwa Wang bukan anak Zhang--wanita yang membesarkannya.

Wang curiga saat sang ibu angkat melahirkan, salah satu dari perawat rumah sakit tersebut salah memberi bayi.

Menanggapi hal ini, pihak rumah sakit di Shanghai tersebut bersedia untuk membantu mencari orangtua kandung Wang.

Wang yang berniat mencari orang tua biologisnya menegaskan tak akan meninggalkan Zhang, perempuan yang selama ini telah membesarkannya.

Cerita bayi yang tertukar kerap terjadi. Bahkan, beberapa orang yang mengalami kejadian ini baru mengetahui statusnya setelah beberapa tahun kemudian. Selain karena alasan tertukar, dalam kasus ini ada beberapa anak yang menjadi korban penculikan.

Seperti dilansir dari laman Therichest.com, Rabu (9/8/2017), berikut lima kisah bayi tertukar yang paling populer:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Bobby Dunbar - Amerika Serikat

Pada 1913, seorang anak laki-laki bernama Bobby Dunbar dilaporkan hilang dan masuk dalam berita utama di surat kabar seluruh Amerika Serikat.

Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk menemukan anak ini. Hingga akhirnya, pihak berwenang berhasil menemukannya.

Foto Bobby Dunbar yang dimuat pada koran harian tahun 1914 (wikipwdia/public domain)

Namun, anak laki-laki berusia empat tahun itu berada dalam dekapan pasangan lain, yaitu William Cantell Walters dan Julia Anderson yang tinggal di North Carolina.

Pasangan tersebut bersikeras bahwa anak itu adalah milik mereka. Namun, mereka tak mampu menyewa pengacara untuk membuktikannya di pengadilan.

Sehingga, anak laki-laki tersebut diberikan kepada keluarga Dunbars.

Setelah Bobby kembali diurus oleh keluarga Dunbars, sebuah tes DNA membuktikan jika bocah tersebut bukan anak kandung dari keluarga tersebut. Ternyata Bobby menjadi korban penculikan saat masih bayi.

Ironinya, ayah dari Bobby adalah Walters yang selama ini dipenjara selama dua tahun karena dituduh menculik Bobby-- yang ternyata adalah anaknya sendiri.

3 dari 6 halaman

2. Paul Fronczak - Amerika Serikat

Salah satu kasus paling menakjubkan dari kasus penculikan bayi dari orangtua kandung adalah kasus Paul Fronczak.

Ia diculik dari pelukan ibunya saat berada di rumah sakit Chicago pada 1964. Sebuah pencarian yang digalakkan secara nasional dilakukan oleh pemerintah dan media untuk melacak bayi tersebut. Hingga akhirnya, seorang bayi ditemukan.

Dora dan Chester Fronczak meninggalkan Rumah Sakit Michael Reese di Chicago beberapa hari setelah bayi mereka diculik pada tahun 1964 (AP)

Kala itu, bayi tersebut ditemukan oleh FBI, yang menduga kuat bahwa bayi tersebut adalah Paul. Alhasil, bayi yang diduga Paul dibawa dan diberikan kepada kedua orangtuanya, Dora dan Chester.

Waktu berlalu, hari terus berganti. Satu momen, Paul melakukan tes DNA dan menemukan fakta mengejutkan yang menyatakan bahwa ia bukan anak kandung dari kedua orangtua yang selama ini merawatnya.

Saat mengetahui hal tersebut, ia langsung membayangkan siapa Paul Fronczak yang sebenarnya. Apakah masih hidup atau tidak.

Untuk itu, pria yang selama ini disangka Paul menulis sebuah email kepada orangtuanya yang kini berusia 80 tahun.

"Hasil tes DNA telah keluar. Ternyata saya bukan anak kandung papa dan mama. Saya bukan bayi yang diculik pada 27 April 1964. Ini berarti Paul Joseph Fronczak yang sebenarnya kemungkinan besar masih hidup di luar sana. Itu berarti, saya tak tahu siapa saya, berapa usia saya dan latar belakang genetik saya," tulis pria tersebut.

4 dari 6 halaman

3. Anyeli Rodriguez - Guatemala

Kisah sedih ini berawal dari seorang ibu yang kehilangan anak kandungnya. Loyda Rodriguez lemas tak berdaya ketika anak satu-satunya dirampas oleh seseorang yang kabur dengan mobil di Guatemala.

Pada tahun 2016, anak tersebut sudah berusia 2 tahun. Akan tetapi, Loyda belum berhasil menemukan anaknya. Beberapa tahun kemudian, Loyda berhasil mengetahui keberadaan sang anak yang ternyata diadopsi oleh keluarga di Amerika Serikat.

Loyda Rodriguez (AP)

Loyda kian menjadi "gila". Meski tes DNA menyimpulkan bahwa ia adalah ibu dari Anyeli Rodriguez, pemerintah AS menolak untuk memberi anak itu kepada ibu sahnya.

Bahkan, orangtua angkat dari Karen--nama lain dari Anyeli-- menolak untuk menyerahkan anak angkatnya kepada sang ibu kandung Karen.

Orangtua angkat Karen menang dalam persidangan. Pemerintah Guatemala menyerah atas kasus ini. Loyda dibuat gila dengan kondisi ini. Ia tak nafsu makan, hidupnya pun tak bergairah lagi.

Bercermin dari kasus ini, pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa pemerintah tak mengizinkan proses adopsi anak dari Guatemala. Insiden itu pun diduga menjadi salah satu kasus perdagangan manusia.

5 dari 6 halaman

4. Manon Serrano - Prancis

Pada tahun 1994, di sebuah rumah sakit di Prancis, lahir dua orang bayi yang sama-sama mengalami penyakit kuning. Alhasil, kedua bayi itu dibawa ke ruang inkubator untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Manon Serrano dan Sophie Serrano (AFP)

Tanpa disengaja, staf rumah sakit yang bekerja lupa akan identitas kedua bayi dan memberi bayi yang salah kepada masing-masing orangtuanya.

Kepada Sophie Serrano, bayi yang disebut sebagai Manon itu diberikan oleh sang suster. Awalnya Sophie merasa sedikit aneh, karena anak perempuannya memiliki kulit yang agak gelap dari yang ia lihat pertama kali.

Meski ragu, ia tetap berpikir positif dan mengira bahwa bayi itu adalah anaknya. Bertahun tahun kemudian, tes DNA memastikan jika bayi tersebut bukan anak kandungnya.

Sophie yang tahu akan hal ini membawa kasus tersebut ke pengadilan dan memenangkan jutaan dolar karena merasa dirugikan. Ibu angkat yang selama ini merawat Manon pun juga mendapat ganti rugi. Kini keduanya berhasil kembali ke kedua orangtuanya masing-masing.

6 dari 6 halaman

5. Doris Grunwald - Austria

Doris Grunwald adalah seorang gadis berusia 20 tahun yang kemudian tahu akan kenyataan pahit tentang latar belakangnya. Itu berawal dari hasil tes DNA yang menyimpulkan bahwa ia bukan anak kandung dari seorang ibu yang selama ini merawatnya.

Doris Grunwald ketika masih kecil (capture/i&u TV)

Wanita itu akhirnya mengetahui jika ia menjadi korban bayi yang tertukar saat dilahirkan di rumah sakit. Untuk itu, ia mendapat ribuan dolar atas kesalahan pihak rumah sakit.

Ibu kandung dari Doris mengatakan, "Tentu ini adalah kejutan besar bagi saya dan anak perempuan saya. Dari awal, saya sudah tahu jika tak akan ada hal yang mampu memisahkan kita."

Sama hal dengan sang ibu, Doris mengaku kaget dapat bertemu dengan sang ibu kandung.

"Seluruh tubuhku mulai bergetar, rasanya seperti melayang dan kakiku tak menginjak Bumi. Meski begitu, aku akan tetap menganggap Evelin dan Josef (orangtua angkat) adalah orang tuaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini