Sukses

Presiden Afrika Selatan Lolos dari Mosi Tidak Percaya

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma lagi-lagi lolos dari upaya pemakzulan melalui mosi tidak percaya.

Liputan6.com, Cape Town - Setelah melalui pemungutan suara di Majelis Nasional Negara, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma "dinyatakan" selamat dari upaya penggulingan dirinya.

Seperti dikutip dari CNN, (Rabu (9/8/2017) mosi tidak percaya atas Presiden Zuma berhasil digagalkan oleh 198 suara atas 177 suara. Meskipun pemungutan suara diadakan secara rahasia, oposisi tidak mampu meyakinkan anggota Kongres Nasional Afrika (ANC) yang mendukung Zuma untuk bergabung dengan mereka.

Merayakan kemenangan itu, anggota ANC bernyanyi-nyanyi kendati hasil resmi belum diumumkan.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak. Sekali lagi, kita membuktikan bahwa ANC adalah organisasi rakyat," ungkap Zuma di hadapan para pendukungnya.

Zuma memenangi kursi presiden dalam Pilpres 2009 dan 2014. Orang nomor satu di Afsel itu kini tengah menghadapi penyelidikan kriminal dan tuduhan terkait korupsi.

Sepanjang memerintah, Zuma telah tujuh kali menghadapi mosi tidak percaya, tapi selalu selamat.

Pemungutan suara terakhir diselenggarakan oleh partai oposisi Aliansi Demokratik.

"Pilihan di depan kita adalah satu yang sederhana. Apakah kita mengizinkan satu keluarga, dibantu, didukung oleh presiden mengambil segala sesuatu dari kita atau atas nama rakyat Afrika Selatan kita mengambil kembali negara kita," ujar pemimpin oposisi Mmusi Maimane dalam sebuah pidato emosional pada Selasa waktu setempat.

Selama bertahun-tahun, sosok Zuma penuh dengan kontroversi. Tahun lalu, Mahkamah Konstitusi memerintahkannya untuk mengembalikan jutaan dolar dana publik yang digunakannya untuk merenovasi kediaman pribadinya.

Zuma, seorang yang menjalankan praktik poligami merupakan ayah dari lebih dari 20 anak. Ia dihadapkan pada lebih dari 783 tuduhan korupsi sehubungan dengan pembelian senjata pada 1990-an.

Pria berusia 75 tahun itu menyangkal semua tuduhan korupsi yang diarahkan kepadanya. Meski kepemimpinannya kerap diwarnai demonstrasi, manuver dari oposisi, atau bahkan pembelotan dari partainya sendiri, Zuma selalu menolak mengundurkan diri secara sukarela.

Masa pemerintahan Zuma akan berakhir pada 2019. ANC akan bertemu pada Desember untuk mencari penggantinya.

 

Saksikan video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.