Sukses

Model Seksi Dibekap, Dijejalkan ke Tas, Dijual ke Timur Tengah

Model seksi asal Inggris diculik di Milan, Italia. Ia mengaku akan dijual ke Timur Tengah.

Liputan6.com, Turin - Model seksi asal Inggris sekaligus bintang Instagram, Chloe Ayling, dijanjikan uang 600 pound sterling atau 10,2 juta untuk sebuah pemotretan di pusat Kota Milan, Italia, pada 11 Juli 2017. Tanpa ragu, ia pun menyanggupinya.

Namun, bukannya uang yang didapat, ibu satu anak itu mengaku diserang oleh dua pria, dibius dengan ketamine, dimasukkan dalam tas besar, dan diculik jaringan kelompok kriminal Black Death. Perempuan 20 tahun itu mengatakan, ia lalu disekap, dilelang, dan nyaris dikirim ke Timur Tengah dengan nilai 230 ribu pound sterling atau Rp 3,9 miliar.

Pengacaranya, Francesco Pesce mengatakan, kliennya akan dijual sebagai "budak seks". Geng kriminal itu juga menuntut tebusan pada agen yang mempekerjakan Chloe Ayling. 

"Ayling mengatakan kepada saya, dia sudah dijual kepada seseorang di Timur Tengah untuk seks," sebut Pesce seperti dikutip dari BBC, Rabu (9/8/2017).

Ayling sempat disekap selama enam hari sebelum akhirnya dibebaskan. Ia akhirnya pulang ke Inggris pada Minggu, 6 Agustus 2017 atau 26 hari setelah ia terbang ke Milan untuk sesi pemotretan fiktif.

Olah TKP insiden penculikan model Inggris yang diculik di Italia (Foto Kepolisian Italia)

Francesco Pesce menjelaskan, kliennya diancam dibunuh jika berusaha kabur. Karena itulah, perempuan asal Coulsdon, London Selatan, itu berpura-pura bersikap baik dengan para penculiknya.

"Karena pelaku mengatakan, ia ingin membebaskan korban suatu ketika," ucap Pesce.

Berbicara kepada publik ketika baru saja dilepaskan, Ayling mengatakan insiden itu adalah pengalaman terburuk dalam hidupnya.

"Saya sangat bersyukur atas apa yang dilakukan aparat Inggris dan Italia, untuk memastikan keselamatan saya," ucap Ayling.

Investigasi atas kasus tersebut dilakukan kepolisian Italia, Polandia, dan Inggris.

Menurut kepolisian Italia, korban dibawa dengan mobil ke sebuah rumah di Borgial, barat laut Turin -- di mana ia diborgol ke sebuah laci lemari kayu di sebuah kamar tidur, selama enam hari.

Ia kemudian dibebaskan setelah dibawa ke Konsulat Inggris di Milan, Italia.

Aparat sejauh ini telah menangkap pria berkewarganegaraan Polandia, Lukasz Pawel Herba, penduduk Oldbury di West Midlands atas sangkaan penculikan.

Badan Penanganan Kejahatan Inggris atau National Crime Agency mengaku bekerja sama dengan East Midlands Special Operations Unit (EMSOU) dan aparat Italia untuk menangani kasus tersebut.

"Sebuah rumah di area Oldbury yang memiliki keterkaitan dengan Lukasz Pawel Herba digeledah pada 18 Juli 2017 lalu oleh EMSOU dibantu Kepolisian West Midlands. Perangkat komputer saat ini sedang diperiksa forensik," demikian menurut keterangan aparat Inggris. 

Fantastis?

Chloe Ayling seorang model yang diculik di Inggris untuk dijual ke Timur Tengah

Chloe Ayling menceritakan detik-detik ia dilumpuhkan oleh para penculiknya.

"Seseorang mengenakan sarung tangan hitam menyergap dari belakang. Satu tangannya mencengkeram leherku, lainnya membekap mulutku. Kemudian orang kedua, yang mengenakan balaclava menyuntikkan cairan ke lengan kananku," kata dia kepada Corriere della Sera.

Ayling mengaku tak sadarkan diri. Saat bangun, ia menyadari berada di bagasi sebuah mobil. "Terikat di pergelangan kaki dan lengan, mulutku ditutup selotip, aku berada di sebuah tas dengan hanya sedikit celah kecil untuk bernapas." 

Ia mengaku dibawa ke sebuah tempat terpencil, sekitar 3 jam perjalanan dengan mobil dari Milan.

Sejumlah rincian kasus luar biasa tersebut belum jelas duduk perkaranya. Sejumlah orang bahkan meragukan pengakuan korban.

Detektif juga belum memastikan apakah pelaku, Lukasz Pawel Herba berupaya melelang korbannya atau ia hanya berpura-pura untuk mendapatkan uang tebusan dari agen maupun keluarga perempuan yang diculiknya.

Apalagi, belum ada satupun pihak yang ambil bagian dalam pelelangan online.

"Fantastis atau tidak, yang jelas pelaku adalah orang yang sangat berbahaya yang membius korban segera menculiknya, dan menempatkannya di dalam tas travel besar di bagasi mobil," kata wakil ketua kejaksaan Milan, Paolo Storari seperti dikutip dari Al Arabiya.

Pada 17 Juli 2017, pelaku mengembalikan korban ke Milan, mengantarnya ke Konsulat Inggris di kota itu.

Ia mengaku, korban adalah ibu dari seorang anak kecil -- dan menjadikannya target penculikan adalah hak terlarang bagi Black Death -- kelompok di mana Herba mengaku bergabung.

Simak video berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.