Sukses

Beredar Video Ajakan Agar Militan ISIS di Suriah Pindah ke Marawi

Ajakan ISIS disiarkan lewat video, memicu kekhawatiran bahwa Australia menjadi salah satu 'pemasok' terbesar militan asing.

Liputan6.com, Canberra - Kelompok teroris ISIS dalam video terbaru mengajak warga Australia untuk menjadi simpatisan dan berperang di Marawi, Filipina daripada berangkat ke Suriah. Rekaman itu, memicu kekhawatiran, Negeri Kanguru itu menjadi salah satu 'pemasok' terbesar militan asing.

Ajakan tersebut dilakukan oleh antek ISIS asal Australia yang mengklaim namanya 'Abu Adam'. Selain perang di Filipina, Adam meminta warga Australia untuk melakukan serangan dalam negeri menggunakan senjata paku dan truk.

Dikutip dari Canberra Times, Rabu (8/8/2017), ahli Asia Tenggara, Greg Fealy, mengomentari rekaman itu. Penulis buku Voices of Islam in Southeast Asia: A Contemporary Sourcebook, mengatakan, ada kesamaan antara Marawi dan Mosul, Irak.

"Marawi adalah wilayah paling penting di Asia Tenggara semenjak Bom Bali 2002," lanjut Fealu.

"Tujuan menyerang Marawi adalah mengamankan wilayah ISIS dan mengambil klaim atas Mindanao -- untuk membangun provinsi ISIS dan membuat kawasan pro-ISIS di seluruh dunia," lanjut pengajar di Australian National University itu.

Konflik di Marawi dianggap paling berdarah di kawasan. Dengan angka kematian mendekati 1.000 orang di mana 600 adalah militan ISIS. Lebih dari 300 ribu warga telah dievakuasi.

"Marawi menjadi Mosul di Asia Tenggara. Kekuatan kelompok itu membuat tentara Filipina terkejut. Para militan menguasai medan, membuat bom jebakan serta ranjau darat," lanjut Fealy.

Abu Adam al-Austral, diduga dicuci otak oleh pria asal Melbourne bernama Mounir Raad. Raad adalah anggota ISIS asal Australia yang pernah ke Suriah pada 2014.

Ia terkait dengan sejumlah ormas garis geras yang dipenjara pada 2005 karena merencanakan bom di Melbourne Cricket Ground.

Selain mengajak warga Australia untuk berperang di Marawi, Adam menasihati para simpatisan ISIS di kota-kota Suriah yang hancur untuk berangkat ke Marawi.

"Jika kalian gagal berangkat ke Merawi, bunuh siapapun yang kalian temui," ucap Adam.

"Dan bagi kalian mujahidin Australia yang gagal berperang ke Suriah, maka kalian harus bantu saudara-saudara kalian melawan pemerintah penindas Filipina," lanjutnya.

Adam juga mengatakan pemerintah Australia telah membantu Filipina. Adam mempertanyakan, "Di mana sumpah kalian ke pada Allah, wahai kaum Muslim? Semangat kalian seharusnya lebih besar dan tindakan kalian lebih menentukan," kata Adam dalam rekaman itu.

Pemerintah Australia dalam pernyataannya akhir-akhir ini mengatakan akan membantu Filipina dengan menerbangkan pesawat mata-mata P-3 Orion di atas Marawi.

Sementara itu, laporan media AS mengatakan Pentagon akan mempertimbangkan melakukan serangan udara ke Marawi untuk membantu tentara Filipina.

Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne mengatakan tentaranya (RAFF) tengah membantu Orion untuk melanjutkan bantuan bagi pemerintah Filipina.

Adapun Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan mengatakan, sejauh ini belum ada penarikan warga Australia dari Filipina.

Berikut video menarik berikut ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.