Sukses

Indonesia Menggagas Lahirnya Tradisi Baru di ASEAN, Apa Itu?

Menlu Retno Marsudi mengungkap bahwa ASEAN punya tradisi baru, yakni membahas posisi terhadap isu terkini dalam format informal.

Liputan6.com, Manila - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengungkap bahwa ASEAN memiliki tradisi baru, yakni membahas posisi soal isu-isu terkini dalam format informal.

"Saya sudah sampaikan bahwa kita melakukan pertemuan konsultasi informal di antara para Menteri Luar Negeri ASEAN dan ini adalah inisiatif Indonesia," ujar Retno, merujuk pada makan malam 4 Agustus 2017 di Sofitel Manila, sebelum ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) ke-50 dibuka.

Menurutnya, tradisi konsolidasi dalam format informal yang diinisiasi oleh Indonesia tersebut mulai dilakukan sejak pertemuan di ASEAN-China Foreign Ministers' Meeting di Kunming, China, lalu AMM di Vientiane, Laos, dan di Manila, Filipina.

Mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu mengungkapkan alasan Indonesia berinisiatif melakukan tradisi baru tersebut.

"Agar sebelum melakukan pertemuan dengan para mitra, kita bertemu dulu dalam setting informal, tapi kita membahas posisi yang sangat substansial dalam kaitan untuk menemukan satu posisi ASEAN mengenai satu isu tertentu atau mengenai current issues," ujar Retno dalam press briefing pada Sabtu (5/8/2017).

Ia mengaku bahwa dalam makan malam 4 Agustus itu, diskusi antar menteri luar negeri negara ASEAN berlangsung sangat terbuka, bermanfaat, dan nyaman. Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan informal itu adalah soal situasi di Semenanjung Korea.

Menurut perempuan kelahiran Semarang itu, konsolidasi diperlukan karena hal tersebut sangat terkait dengan persatuan dan kesatuan. Hal tersebut membuat Indonesia terus mencoba untuk melanjutkan tradisi baru itu.

"Saya hanya ingin menginformasikan bahwa kita memiliki tradisi baru untuk mengonsolidasikan posisi kita dan posisi satu ASEAN ini, sangat penting untuk persatuan dan kesatuan ASEAN," kata Retno.

 

Simak video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.