Sukses

ASEAN Desak Korea Utara Patuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB

ASEAN mengeluarkan pernyataannya soal meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea akibat uji coba misil dan nuklir Korea Utara.

Liputan6.com, Manila - Sepuluh Menteri Luar Negeri ASEAN mengeluarkan pernyataannya terhadap meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. Mereka menegaskan kembali keprihatinannya terhadap tensi tinggi itu, termasuk sejumlah uji coba misil balistik antarbenua dan nuklir Korea Utara.

"Perkembangan ini secara serius mengancam perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan di dunia. Atas hal tersebut, kami mendesak Korea Utara dengan segera secara penuh mematuhi kewajiban di bawah seluruh Resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Menlu ASEAN pada 5 Agustus 2017 seperti diterima oleh Liputan6.com.

Mereka juga menegaskan dukungannya terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea yang menyeluruh, dapat dibuktikan, dan tak dapat diubah, dalam tindakan yang penuh dengan perdamaian.

Kesepuluh menteri itu, juga menggarisbawahi pentingnya menciptakan situasi kondusif untuk berdialog dengan Korea Utara guna meredakan tensi.

"Kami mendukung inisiatif untuk memperbaiki hubungan antar-Korea untuk mendirikan kedamaian permanen di Semenanjung Korea," ujar pernyataan tersebut.

"ASEAN siap untuk memainkan peran membangun dalam kontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea."

Pada tahun ini, Korea Utara merupakan salah satu peserta dalam pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) yang diadakan di Manila, Filipina. Para menteri luar negeri ASEAN pun mengajak Korut untuk berkontribusi terhadap visi ARF untuk menjaga Asia Pasifik untuk terus menjadi wilayah yang damai, stabil, dan makmur.

"Negara dan Organisasi baik di dalam maupun luar Asia Pasifik, bekerja dalam semangat kepercayaan, apresiasi, dan menghargai untuk menghadapi ancaman keamanan dan tantangan dan mencegah eskalasi konflik potensial dengan pandangan untuk membangun lingkungan kondusif untuk pembangunan berkelanjutan, kemajuan sosial, dan meningkatkan kualitas hidup seluruh orang di kawasan," demikian menurut pernyataan tersebut.

Satu hari sebelum pernyataan itu dikeluarkan, negara yang menjadi ketua ASEAN tahun 2017, Filipina, sedang mempelajari kemungkinan untuk men-downgrade atau menurunkan derajat hubungan diplomatiknya dengan Korea Utara.

"Kami sedang mempelajari bagaimana kami dapat menurunkan derajat hubungan, karena kami tidak memiliki banyak keterlibatan dengan mereka," kata Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano di sela-sela rangkaian kegiatan ASEAN Ministers' Meeting (AMM) pada 4 Agustus 2017.

"Kami tidak percaya pada nuklirisasi, kami tidak percaya pada senjata nuklir. Itu ada dalam Konstitusi," imbuh dia.

 

Simak video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.