Sukses

5 Pembunuh yang Mengaku Bersalah karena Dihantui Arwah Korban

Para pelaku pembunuhan mengaku kerap melihat arwah korban yang bergentayangan. Merasuk dan menghantui pikiran mereka.

Liputan6.com, New York - Selama ini publik hanya mengira, kisah arwah yang bangkit dari kubur dan menghantui para pelaku pembunuhnya hanya ada dalam adegan film.  

Arwah penasaran itu belum bisa menyeberang ke alam lain sebelum urusan dan dendamnya terbalaskan. Kasus semacam ini kerap dirangkai oleh seorang sutradara agar publik dapat merasakan betapa sengsaranya korban pembunuhan.

Dirampok, disiksa dan dilecehkan sebelum dibunuh adalah alur cerita yang dapat kita lihat dalam film bergenre horor dan thriller. Jasad korban kemudian dibuang ke sungai, tepi jalan, atau dikubur di sebuah lokasi tersembunyi.

Jika sudah seperti ini, barulah arwah korban datang menghampiri, lalu membalaskan dendamnya hingga tuntas.

Ternyata kisah semacam ini nyata bagi sebagian orang. Para pelaku pembunuhan mengaku kerap melihat arwah korban yang bergentayangan. Merasuk dan menghantui pikiran mereka.

Jangankan untuk makan, tidur saja mereka tak bisa. Entah didasari oleh rasa takut, gelisah atau rasa bersalah, yang jelas para pelaku pembunuhan ini mengaku dibuntuti dan akhirnya mengakui segala dosa yang pernah mereka perbuat.

Seperti dilansir dari laman Listverse.com, berikut 5 pelaku pembunuhan yang dihantui arwah korban:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Mark Bridger

Mark Bridger menghabiskan hari-harinya dengan minum-minuman keras, menonton film porno dan melihat gambar-gambar tak senonoh. Setelah menghabiskan malam dengan berpesta pada 2012, ia sengaja berkeliling mencari seorang gadis muda untuk disetubuhi.

Kala itu ia menemukan April Jones, gadis kecil berusia lima tahun. Saat melihat mangsanya, Bridger langsung membawa masuk Jones ke mobil.

Ilustrasi arwah (iStock)

Tak lama setelah kejadian, orangtua Jones mulai khawatir karena anak gadisnya tak pulang-pulang. Setelah dilakukan penyelidikan, pihak polisi menangkap Bridger yang diduga kuat terkait dalam kasus hilangnya Jones.

Bridger berdalih, gadis lima tahun itu tewas akibat kecelakaan. Ia mengatakan kepada polisi tak sengaja menabrak Jones karena mabuk berat.

Namun, seorang ahli forensik menemukan ada keanehan pada tubuh Jones. Dokter menemukan ada bercak darah pada organ kemaluan Jones. Gadis tersebut besar kemungkinan mengalami kekerasan seksual sebelum akhirnya dibunuh.

Setelah terbukti bersalah, Bridger dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Mendekam di dalam penjara tak lantas membuat hidup Bridger tenang. Ia mengaku kepada salah seorang pria yang juga narapidana bahwa ia kerap melihat arwah Jones.

Gadis itu sering menghantui Bridger dengan memperlihatkan diri di sel penjara pada malam hari.

3 dari 6 halaman

2. Jose E. Ferreira

Jose Ferreira (17) bertemu dengan Carrie Ann Jopek (13) pada sebuah pesta tahun 1982. Selain berkenalan, ia juga berbagi pengalaman dengan gadis tersebut. Suatu momen, Jose meminta Jopek untuk ikut bermain dengannya ke ruang bawah tanah.

Saat mereka berjalan menuruni anak tangga, Jopek mulai berpikir dua kali. Tak lama ia berpaling ke Jose dan berkata, "Saya rasa ini bukan ide yang bagus."

Jose menjawab, "Sudahlah, ikut saja."

Ilustrasi arwah (iStock)

Tak lama, remaja laki-laki itu mendorong Jopek. Gadis itu terguling hingga anak tangga paling bawah. Jose menatap tubuh Jopek yang lemas. Setelah diperhatikan, ternyata Jopek sudah meninggal.

Agar kejadian ini tak diketahui banyak orang, Jose menyelinap ke luar rumah dan mengubur tubuh Jopek.

Gadis itu tak ditemukan hingga 17 bulan. Polisi yang bertugas akhirnya mengetahui jasad Jopek yang ternyata dikubur di belakang rumah.

Namun, polisi tak memiliki petunjuk untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut. Waktu terus berjalan, hingga 30 puluh tahun.

Tiba-tiba Jose mengaku jika ia sudah membunuh Jopek. Pria itu mengakui segala kesalahannya karena tak kuat dengan kehadiran korbannya yang kerap mengganggunya selama 30 tahun.

4 dari 6 halaman

3. Ah Fong

Pada 1999 tepatnya di Hong Kong, tiga anggota kelompok geng menangkap Fan Man-yee. Mereka mengklaim, pria itu memiliki utang sebesar Rp 260 juta.

Pria itu menghabiskan waktu satu bulan dalam sebuah ruangan dan mengalami penyiksaan dari anggota geng. Hingga akhirnya, para pelaku kejahatan itu membunuh dan memutilasi tubuh Fan Man-yee.

Ilustrasi arwah (iStock)

Kejamnya, para pelaku itu membuang bagian tubuh korban ke tong sampah.

Salah seorang anggota geng penagih utang tersebut memiliki kekasih berusia 13 tahun yang juga membantu penyiksaan Fan. Gadis itu diketahui bernama Ah Fong.

Ah Fong kerap mengalami mimpi buruk dan sering melihat hantu Fan setiap malam. Awalnya, para anggota geng mengira jika itu hanyalah cerita khayalan seorang gadis remaja.

Namun, saat anggota geng melihat tempat penyiksaan Fan, mereka menemukan bagian tubuh lelaki tersebut. Anggota geng tersebut kemudian ditangkap oleh polisi setelah Ah Fong bersaksi dan mengakui segala dosa yang ia dan anggota geng lakukan. Hingga akhirnya, mereka dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

5 dari 6 halaman

4. John Nkuna

Pada 2002 di Afrika Selatan, John Nkuna beserta dua orang temannya menculik Bob Ruel Baloyi. Mereka mengikat Baloyi dengan potongan kain dan memukuli korban.

Tak berhenti di situ saja, Nkuna menyirami tubuh korban dengan bensin dan menyulutnya dengan api.

Tubuh Baloyi terbakar dan tewas hingga hangus. Tubuh korban kemudian ditemukan oleh seorang penggembala ternak yang kemudian memanggil polisi.

Ilustrasi arwah (iStock)

Tahu akan kondisi itu, Nkuna melarikan diri agar terbebas dari segala tuntutan.

Jauh dari jangkauan polisi tak membuat Nkuna hidup tenang. Ia dihantui oleh Baloyi dan membuatnya tak dapat tenteram.

Setiap malam, ia kerap mendengar suara Baloyi yang berkata, "Katakan kepada keluargaku jika kaulah pembunuhku, maka kamu akan dapat tidur tenang. Jika tidak, aku akan terus menghantuimu."

Nkuna ketakutan dan memutuskan untuk memberi tahu kepada orangtua korban jika ialah yang bertanggung jawab atas segala kesalahannya.

Polisi akhirnya menangkap Nkuna dan rekan lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Nkuna dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena terbukti bersalah atas pembunuhan Baloyi.

6 dari 6 halaman

5. Daniel French

Pada tahun 2012, Daniel French ingin memiliki uang dengan cara yang mudah. Saat itu, upaya perampokan adalah jalan tengah yang bisa diambil.

French memutuskan untuk merampok sebuah rumah milik wanita tua yang sudah pensiun dari pekerjaannya, yaitu Barbara Howe berusia 87 tahun.

Ilustrasi arwah (iStock)

Kala itu, French menodongkan sepucuk senjata api ke arah kepala Howe. Namun, wanita itu kabur dan secara refleks tangan French meraih leher Howe dan mencekiknya.

Wanita tua itu kehilangan kesadaran dan meninggal dunia. Setelah pemilik rumah tewas, French langsung menggarap seisi rumah dan mengambil sebuah cincin berlian.

Kasus pembunuhan Howe tak terpecahkan selama dua tahun. Polisi berhasil mengumpulkan data selama dua tahun dan mengarahkannya kepada French. Saat dimintai keterangan, pria itu langsung mengakui kesalahannya.

Kepada polisi, French mengatakan bahwa ia tak kuat dengan kehadiran arwah Howe yang terus menghantuinya setiap hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.