Sukses

Ini 8 Kota Besar Dunia Paling Rentan Bencana Alam, Jakarta?

Sejumlah kota besar di dunia didirikan di lokasi yang rentan bencana alam.

Liputan6.com, Jakarta - Bencana alam datang dan pergi ke banyak wilayah dunia. Sepanjang sejarah, ada banyak malapetaka yang sedemikian hebatnya hingga melumat kota bahkan hingga memusnahkan peradaban. 

Korban tentunya jatuh lebih banyak ketika bencana alam menerpa kawasan-kawasan padat penduduk seperti perkotaan. Kenyataannya, ada berbagai kota dunia yang beberapa kali mengalami bencana alam yang besar yang terjadi berulang.

Hal demikian terjadi karena kota-kota terdampak dibangun di titik-titik rentan bencana di seluruh dunia.

Dikutip pada Senin (31/7/2017) dari laporan lawas The Guardian, perusahaan asuransi Swiss Re mencoba membuat daftar kota-kota yang pernah mengalami bencana alam besar dan terus terpapar pada risiko bencana.

Banyak kota dibangun di dataran genangan dan delta sungai Shanghai, China, sehingga banjir menjadi risiko paling umum di sana. Sekitar 11,7 juta warga India dan China terpapar pada risiko terbesar.

Sementara itu, Hong Kong, Shenzhen, Dongguan, Macau, dan Ghangzhou, berkerumun delta Sungai Mutiara (Pearl River) atau Zhujiang, China. Ada 42 juta orang di kawasan yang menjadi kekuatan ekonomi China senilai US$ 680 miliar.

Sebagai catatan, laporan Swiss Re dalam statistiknya menghitung populasi terpapar bencana lebih dari satu kali untuk tiap bencana berbeda. Dengan demikian, jumlah warga yang berpotensi terdampak beberapa jenis bencana bisa saja melebihi jumlah populasi kota yang dimaksud.

Berikut ini adalah 8 kota yang pernah mengalami bencana alam dan masih terus terpapar risiko:

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Teheran, Iran

Kota Teheran terletak di sesar gempa. (Sumber Brian Iselin)

Orang biasanya menanggap sesar San Andreas atau Cincin Api Pasifik sebagai kawasan paling berisiko gempa bumi, tapi tidak banyak orang yang menyadari bahwa sesar Anatolia Utara adalah salah satu yang paling berbahaya di dunia.

Keseluruhan 13,6 juta penduduk Teheran terpapar bahaya, demikian juga dengan Bucharest, Tashkent (ibukota Uzbekistan), dan sebagian besar Turki.

Gempa terakhir Tehran terjadi pada 1830. Padahal regulasi bangunan di sana tidak tegas sehingga kota itu sebenarnya sedang meminjam waktu.

3 dari 9 halaman

2. Los Angeles, Amerika Serikat

Kota Los Angeles rentan bencana alam. (Sumber Flickr)

Terletak di sesar San Andreas sehingga Los Angeles merupakan salah satu kota paling rentan gempa bumi, walaupun tidak sedemikian rentan terhadap tsunami sebagaimana lazim dikira orang.

Sekitar 14,76 juta penduduk di kawasan itu terancam gempa bumi.

Untuk diketahui, zona-zona amblas (subduction) adalah tempat lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua. Kejadian itu biasanya menyebabkan tsunami lebih besar daripada sesar jenis "strike-slip" semisal sesar San Andreas dan Anatolia Utara.

4 dari 9 halaman

3. Kolkata, India

Ilustrasi jalan kota Kolkata. (Sumber Wikimedia Commons)

Luapan sungai berdampak pada Kolkata, India, sehingga membawa risiko kepada 10,5 juta penduduknya. Kota di timur India itu pun menduduki peringkat ke-5 dalam hal risiko tsunami yang terpapar pada setengah juta orang.

Kolkata juga berada di bawah ancaman topan berulang.

5 dari 9 halaman

4. Nagoya, Jepang

Pusat Penanggulangan Bencana Minato di Nagoya. (Sumber Wikimedia Commons)

Risiko tsunami mendominasi kawasan Pasifik. Kota-kota paling terpapar yang bertebaran sepanjang sesar aktifnya ada di Jepang, terutama Tokyo-Yokohama dan Nagoya. Di masing-masing kota, ada 2,4 juta penduduk yang berpotensi terdampak.

Secara keseluruhan memang ada 12 juta orang yang ada dalam risiko besar, tapi sejauh ini tsunami berdampak kepada paling sedikit orang di antara 5 bencana alam yang dibahas di sini, walaupun jumlah kematian bisa luar biasa besarnya.

6 dari 9 halaman

5. Jakarta, Indonesia

Warga mendorong sepeda motornya saat menerobos banjir di jalan depan Ancol, Jakarta, Kamis (21/4). Hujan deras yang mengguyur sejak semalam menyebabkan beberapa kawasan di Jakarta tergenang banjir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sekitar 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Kota itu terletak di atas dataran datar bertanah lembek dekat suatu garis sesar. Artinya, gempa bumi bisa menjadi sangat berbahaya bagi 17,7 juta penduduknya karena tanah yang lembek memperkuat intensitas getaran (tremor).

Gempa juga bisa melumat tanah Jakarta yang tidak dikeringkan secara buruk sehingga tanahnya bisa kehilangan kekuatan strukturalnya dan bereaksi seakan seperti cairan.

Apalagi ditambah dengan risiko luapan sungai-sungai di Jakarta, sehingga kota itu menjadi salah satu kota paling terpapar bencana di dunia.

7 dari 9 halaman

6. Osaka-Kobe, Jepang

Stasiun Kobashi, Osaka, 1946. (Sumber Wikimedia Commons)

Osaka-Kobe di Jepang adalah tempat tinggal 14,6 juta orang yang hidup di bawah ancaman gempa bumi seperti yang pernah menewaskan ribuan orang pada 1995. Demikian juga dengan adanya badai ganas dan risiko luapan sungai.

Ada juga luapan badai, yaitu ketika angin kencang dari topan ganas yang kerap di Asia kemudian menyebabkan gelombang-gelombang raksasa. Karena lokasi metropolitan itu ada di dataran pantai, maka 3 juta orang terpapar kepada risiko.

Kota itu juga menduduki peringkat ke-3 paling rentan tsunami di dunia.

8 dari 9 halaman

7. Manila, Filipina

Pemandangan kota Tacloban setelah topan Haiyan. (Sumber Wikimedia Commons)

Kota Manila, Filipina, dibangun tepat di tepi palung samudera sehingga menjadi kota paling berisiko untuk ditinggali. Selain risiko gempa bumi, angin kencang juga menjadi ancaman yang parah.

Misalnya topan Haiyan yang menyapu Manila pada November 2013 adalah salah satu topan terkuat yang pernah melibas daratan. Topan it menghancurkan beberapa pulau di perairan dalam, merusak kota pantai Tacloban, dan menewaskan ribuan orang.

9 dari 9 halaman

8. Tokyo-Yokohama, Jepang

Suasana Marunouchi setelah Gempa Besar Kanto. (Sumber Wikimedia Commons)

Di kawasan Tokyo-Yokohama, ada 37 juta orang yang tinggal di bawah ancaman gempa bumi, monsoon, luapan sungai, tsunami. Sejauh ini, kawasan tersebut merupakan yang paling berisiko sedunia.

Diperkirakan ada 80 persen warga Tokyo – setara dengan 29 juta orang – berpotensi terpapar pada gempa bumi yang sangat kuat.

Jepang juga sekaligus menjadi negara yang paling terpapar pada risiko tsunami karena pusat-pusat perkotaan di negeri itu bertebaran hampir tepat sepanjang Cincin Api, yang adalah sesar aktif di barat Pasifik.

Gempa  Besar Kanto pada 1923 mengguncang Tokyo dan Yokohama hingga menewaskan 142.800 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.