Detik-Detik Penyerang di Supermarket Hamburg Dikejar Warga

Liputan6.com, Hamburg - Serangan pisau terjadi di salah satu cabang Edeka di Hamburg, jaringan supermarket terbesar di Jerman pada Jumat 28 Juli 2017 waktu setempat.

Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (29/7/2017), pria itu menyerang pelanggan di supermarket Hamburg secara acak, lalu berlari keluar dan dikejar oleh pengunjung serta orang-orang di luar toko. Mereka "melumpuhkannya" sebelum ditahan oleh polisi berpakaian preman.

Insiden itu menewaskan seorang pria berkebangsaan Jerman berusia 50 tahun dan melukai enam orang lain.

"Tersangka diidentifikasi berusia 26 tahun dan lahir di Uni Emirat Arab. Dia beraksi sendiri dan 'dilumpuhkan' orang-orang di sekitar supermarket," kata polisi dari hasil identifikasi sementara.

Mengutip CNN dari keterangan saksi, sejumlah orang mengikuti penyerang tersebut keluar supermarket. Lalu, menahannya agar tak kabur jauh sampai polisi datang dan menangkapnya.

Tak lama kemudian, beredar rekaman amatir detik-detik penyerang dikejar sejumlah orang yang terlihat melempari kursi ke arahnya. 

Melalui akun Twitter, polisi Hamburg mengunggah posting-an bahwa tersangka merupakan penyerang tunggal.

Spekulasi di media Jerman menyebut bahwa serangan tersebut kemungkinan merupakan bagian dari upaya perampokan. Kendati demikian, polisi mengatakan bahwa motif tersebut belum dapat dikonfirmasi.

Wali Kota Hamburg, Olaf Scholz, menyebut serangan tersebut diduga termotivasi oleh "kebencian". Namun, ia tak mengatakan bahwa itu adalah serangan teror.

Pihak kepolisian mengatakan, mereka masih berusaha untuk mengonfirmasi kewarganegaraan si penyerang, yang disebut Wali Kota Scholz sebagai pencari suaka gagal.

Ketika ditanya apakah aksi itu merupakan serangan teror, seorang pejabat polisi mengatakan kepada BBC: "Kami berada pada tahap awal penyelidikan ... Saat ini kami tidak dapat menyatakan apa pun, kami sedang menyelidiki semuanya."

Berikut rekaman video detik-detik penyerang dikejar sejumlah orang di supermarket Hamburg, yang beredar di media Jerman: