Sukses

4 Sejarah Mengerikan yang Jadi Inspirasi Film Horor

Untuk membuat sebuah karya terlihat lebih nyata, banyak produser dan sutradara yang akan mengangkat sebuah film dari kisah nyata.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar para pembuat film atau ide kreator selalu mengemas alur cerita, pengambilan gambar dan skenario pada film mereka dengan cara yang kreatif.

Meski begitu, sang sutradara akan berusaha seoptimal mungkin agar film yang ia buat seolah-olah terlihat natural meski cerita itu hanya sebuah fiktif belaka.

Untuk membuat sebuah karya terlihat lebih nyata, banyak produser dan sutradara yang akan mengangkat sebuah film dari kisah nyata. Entah itu dari pengalaman pribadi seseorang ataupun cerita yang telah diadaptasi dari sebuah novel.

Kasus ini juga pernah terjadi dalam pembuatan beberapa film horor. Dalam beberapa kasus, inspirasi tersebut diambil dari pembunuhan nyata, wabah penyakit, ataupun mitos sebuah kota. Apapun sumber inspirasi dan latarbelakang cerita, para sutradara berusaha membuat filmnya menjadi tayangan yang menyeramkan.

Seperti dikutip dari laman Listverse, Jumat (28/7/2017), berikut 4 sejarah mengerikan yang jadi inspirasi film horor:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. A Nightmare on Elm Street

Menurut sutradara Wes Craven, artikel yang dimuat oleh media Los Angeles Times tentang sebuah keluarga yang berhasil keluar dari ladang pembunuhan Kamboja, telah mengilhami film A Nightmare on Elm Street pada tahun 1984.

A Nightmare on Elm Street 1984 (Capture/Movieclips Trailer Vault)

Artikel tersebut menulis, ada sebuah keluarga yang berimigrasi ke Amerika Serikat. Semula kejadian itu berjalan secara lancar.

Namun anak laki-laki mereka dihantui oleh perasaan takut. Ia merasa takut pada seorang monster yang ia temui dalam mimpinya yang akan menangkapnya di tangga.

Anak tersebut menahan diri untuk keluar rumah dan tak tidur selama berhari-hari. Orang tua anak tersebut telah mengetahui ada hal aneh yang terjadi pada anaknya.

Tetapi saat kedua orang tua anak tersebut merasa semua sudah tak terjadi (rasa takut sang anak), tiba-tiba mereka mendengar sebuah jeritan.

Saat melihat anaknya ke tempat tidur, ternyata sang anak ditemukan meninggal dunia.

3 dari 5 halaman

2. The Last House on the Left

Pada debut awalnya, sutradara Wes Craven mengangkat sebuah kisah nyata yang ia gambarkan dalam film The Last House on the Left di tahun 1972.

Saat itu, sutradara mengangkat kisah seorang gadis perawan yang diculik ke sebuah hutan.

The Last House on the Left 1972 (capture/frightism)

Film pemenang Berhman Academy Award itu sendiri terinspirasi dari sebuah balada Swedia yang menceritakan kasus kekerasan seksual dan pembunuhan seorang wanita muda yang tengah dalam perjalanan pulang sehabis melakukan ibadah di gereja.

Film ini berfokus pada kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh sekelompok penjahat. Korban disiksa, dilecehkan dan dihabisi nyawanya.

Kemudian para pembunuh ini harus menghadapi pembalasan brutal dari salah satu orang tua gadis yang sebelumnya telah meninggal dunia.

4 dari 5 halaman

3. Eaten Alive

Film horor yang dirilis pada tahun 1976 ini berjudul Eaten Alive. Sang sutradara menemukan inspirasinya dalam serangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh Joseph D. Ball.

Joseph lahir di San Antonio pada tahun 1896 dan pernah menjadi bajingan sejak Perang Dunia I di Eropa.

Eaten Alive (1977) (Capture/creejay)

Ia membuka sebuah bar di kawasan Texas, Amerika Serikat yang dikenal dengan sebutan Sociable Inn. Properti ini termasuk kolam renang uang merupakan rumah bagi enam ekor buaya.

Buaya itu diberi makan kucing dan anjing kepada reptil peliharaannya. Namun sadisnya, pria itu juga memberi makan enam ekor buayanya dengan para wanita yang ia rampok dan bunuh.

Wanita-wanita ini termasuk istri, mantan pacar, dan wanita membangkang yang ia pekerjakan di bar kepunyaannya. Ketika pihak kepolisian menanyakan keberadaan para wanita yang hilang tersebut, Joseph segera mengambil sebuah pistol dan menembaki dirinya sendiri.

Pria gila di film Eaten Alive itu terinspirasi dari kisah nyata kehidupan seorang psycho.

5 dari 5 halaman

4. Dressed to Kill

Film berjudul Dressed to Kill dengan genre thriller yang dirilis tahun 1980 ini adalah karya dari sutradara Brian De Palma. Kisah ini disebutkan berasal dari pengalaman sang sutradara.

Dressed to Kill (capture/Michaela)

Film ini berkisah tentang seorang fotografer muda yang mengikuti seorang penjahat.

Di masa mudanya, De Palma melakukan sesuatu yang mirip dengan yang dilakukan ayahnya yaitu berkelana. Dressed to Kill juga terinspirasi dari film Alfred Hitchcock tahun 1960.

Mulanya, kedua film ini dimulai dengan tampilan seorang wanita yang menjadi tokoh psycho.

Namun karakter perempuan itu malah tewas terbunuh oleh karakter utamanya. Ternyata pembunuhnya adalah seorang waria. Film ini juga diperankan oleh Norman Bates.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.