Sukses

Perempuan Ini Bunuh dan Tidur di Samping Jasad Suaminya, Ada Apa?

Shilpi Adhikari yang bekerja di Royal Bank of Scotland menunggu akhir pekan untuk membunuh suaminya.

Liputan6.com, Kapashera - Seorang wanita asal Kota Kapashera, India melakukan pembunuhan keji terhadap suaminya. Pembunuhan itu telah ia rencanakan sebelumnya karena tak tahan dengan perilaku sang suami yang kasar.

Anehnya, jasad suami tak ia kubur atau sembunyikan, melainkan ia biarkan begitu saja. Malahan, ia sempat dua hari tidur bersama tubuh sang suami.

Dikutip dari laman Hindustan Times, Jumat (28/7/2017), menurut keterangan dari pihak kepolisian, Shilpi Adhilari dilaporkan telah membunuh suaminya. Namun, ia tak tahu harus melakukan tindakan apa terhadap jasad sang suami.

Memasuki hari ketiga, ia mencoba membuat alasan palsu. Ia mengatakan sang suami meninggal begitu saja kepada para tetangga.

Wanita berusia itu hampir lolos dari dugaan pembunuhan. Namun, sesaat sebelum dikremasi seorang polisi melihat ada tanda-tanda aneh di leher pria tersebut.

Dari kejanggalan itulah polisi menduga jika pria tersebut tewas karena dibunuh.

Shilpi Adhikari, penduduk asli Bengal Barat, diketahui bekerja sebagai pegawai di Royal Bank of Scotland. Ia menunggu akhir pekan untuk melancarkan rencananya.

Menurut petugas kepolisian, pelaku sengaja membeli alkohol untuk suaminya.

Ia menawarkan minuman itu kepada sang suami sampai mabuk. Ketika melihat korban telah mabuk barulah pelaku menjalankan aksinya.

"Saat tengah malam dan suami mulai tak sadarkan diri, barulah pelaku mencekiknya," ujar petugas.

Setelah lebih dari 48 jam, Shilpi tak keluar rumah. Bahkan ia tidur bersama jasad suami.

Sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat barulah pelaku keluar rumah memberi tahu para tetangga tentang kondisi suaminya. Sambil menangis tersedu-sedu wanita itu meminta pertolongan warga.

Shilpi mengatakan, suaminya tiba-tiba tewas karena mengonsumsi alkohol berlebihan. Ditambah lagi, sang suami memiliki riwayat penyakit jantung. Kini, pelaku telah diamankan oleh petugas kepolisian agar ditindak lebih lanjut.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.