Sukses

WNI Peserta Kontes Masak Australia 2017 Masuk 10 Besar

Salah satu peserta termuda dalam kompetisi tahun ini, perempuan keturunan Indonesia masuk 10 besar kontes memasak Australia.

Liputan6.com, Melbourne - Peserta keturunan Indonesia Michelle Lukman yang ikut serta dalam MasterChef Australia 2017 masuk posisi 10 besar. Ia keluar dari kontes memasak itu beberapa pekan lalu.

Perempuan 19 tahun itu adalah salah satu peserta termuda dalam kompetisi tahun ini. WNI itu menjadi peserta ke-14 yang harus meninggalkan gelanggang kompetisi tersebut.

Dalam perbincangan telepon dengan wartawan ABC Sastra Wijaya beberapa saat lalu yang Liputan6.com kutip Jumat (28/7/2017), Michelle mengatakan bahwa meski kecewa namun sudah belajar banyak dan tak menduga bisa bertahan sejauh ini.

"Ketika kompetisi dimulai, sebenarnya diperkirakan paling saya hanya akan bertahan sampai 22 besar. Bisa sejauh ini sudah merupakan hal mengejutkan bagiku. Saya sudah belajar banyak dari rekan-rekan sesama peserta maupun para juri," jelas Michelle.

Michelle dilahirkan di Bandung dan pindah bersama keluarganya di tahun 2007 ke Melbourne. Ia kini sekarang masih menjadi mahasiswa Universitas RMIT di Melbourne.

Setelah terhenti di ajang MasterChef 2017, Michelle mengaku makin mantap untuk membuka sebuah usaha makanan pencuci mulut.

"Rencana awal saya sebelum ikut MasterChef adalah membuka desserts bar. Saya ikut kompetisi untuk belajar lebih banyak mengenai masakan lain, dan juga agar saya lebih dikenal."

"Sekarang saya akan terus melanjutkan rencana untuk membuat dessert bar yang namanya adalah Golden," kata Michelle lagi.

Nama Golden ini adalah nama dessert yang dibuatnya Golden Ball yang membuatnya terpilih masuk dalam 24 besar kontestan MasterChef 2017.

"Sekarang saya akan kembali ke universitas lagi untuk belajar mengenai teknologi pangan, sambil juga merancang untuk membuka desserts bar, dengan belajar dan mengembangkan resep-resep baru," katanya lagi.

Michelle Lukman juga mengatakan bahwa dia akan terus memperkenalkan masakan Indonesia dalam perjalanannya ke depan.

"Dibandingkan masakan China atau yang lain, masakan Indonesia belum begitu terkenal. Saya akan berusaha memasukkan bahan-bahan dari Indonesia sehingga masakan Indonesia semakin dikenal," imbuhnya.

Selama kompetisi, beberapa masakan Michelle yang bertema Indonesia mendapat pujian dari para juri selama kompetisi berlangsung.

"Saya senang menggunakan bahan seperti misalnya pandan, ataupun masakan Indonesia yang pernah dibuat oleh nenek saya," jelasnya.

Ditanya bagaimana dampak tayangan MasterChef bagi Michelle, "Kalau saya berjalan di Box Hill tidak banyak yang mengenal saya. Karena wajah saya tidak berbeda banyak dengan wajah orang Asia lainnya," katanya sambil tertawa.

Michelle adalah lulusan SMA Box Hill dan sekarang masih tinggal di kawasan tersebut. Box Hill adalah kawasan sekitar 14 km dari pusat kota Melbourne, dan dikenal memiliki konsentrasi warga dari Asia.

"Namun di tempat lain seperti di Chadtstone, South Melbourne Market, dan di tempat-tempat lain, banyak yang mengenal saya dan memberikan dukungan terhadap penampilan saya," paparnya.

Michelle yang ayahnya bekerja untuk Melbourne Water dan ibunya seorang perawat, pindah ke Australia di saat dia berusia 12 tahun untuk ikut menjaga neneknya yang sudah tinggal di Australia bersama sang tante.

Dari neneknya dia belajar dan kemudian menyukai kegiatan memasak, dan membawanya menjadi kontestan MasterChef 2017.

Pemenang MasterChef Australia 2017

Keragaman latar belakang budaya warga Australia kembali tercermin dari beragamnya aneka sajian makanan. Dalam lomba memasak MasterChef Australia 2017, pemenangnya pun berasal dari negara lain, ia adalah Diana Chan asal Malaysia.

Wanita itu mengalahkan Ben Ungermann, yang berlatar belakang Belanda.

Di awal kompetisi, peserta MasterChef adalah dua puluh empat orang.

Hampir setiap minggu satu peserta harus meninggalkan dapur sampai akhirnya dicapai pemenang yang akan mendapatkan hadiah uang 250 ribu dolar Australia atau sekitar Rp 2,5 miliar.

Diana Chan yang sehari-harinya bekerja sebagai akuntan dan berasal dari negara bagian Victoria, menggunakan latar belakang pengetahuannya mengenai masakan Malaysia, dan masakan laut untuk membantunya memenangkan lomba yang ditayangkan oleh stasiun TV Network Ten.

Diana yang berasal dari Johor Baru di Malaysia pindah ke Australia sejak 10 tahun lalu.

Sementara itu, Ben Ungermann (32 tahun) yang berasal dari Queensland memiliki latar belakang Belanda. Ayahnya juga memiliki darah campuran antara Belanda dan Indonesia.

Ben juga beberapa kali menggunakan kekuatannya akan makanan asal Belanda untuk membantunya maju ke final.

Tahun lalu Pemenang MasterChef 2016 yaitu Elena Duggan juga memiliki latar belakang Belanda.

Dari 24 peserta MasterChef Australia 2017, latar belakang beberapa peserta semakin beragam, yang memang menunjukkan semakin beragamnya warga di Australia.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.