Sukses

Mengamuk di Stasiun Sydney, Pria Bersenjata Gunting Ditembak Mati

Pria mengamuk di stasiun Sydney, Australia ditembak mati oleh polisi setempat.

Liputan6.com, Sydney - Seorang pria bersenjata gunting mengamuk di luar stasiun kereta tersibuk di Australia. Ia kemudian ditembak mati oleh polisi setempat.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (27/7/2017), insiden tersebut terjadi di dekat sebuah toko bunga di salah satu pintu masuk utama ke stasiun Central Sydney, pada jam sibuk Rabu 26 Juli 2017 malam waktu setempat.

Polisi dipanggil atas laporan perampokan bersenjata. Tak lama kemudian, terjadi penembakan dan pria itu terbunuh.

Polisi New South Wales mengatakan bahwa insiden tersebut tidak terkait dengan aksi terorisme. Sementara saksi mata mengatakan kepada media setempat bahwa benar pria yang ditembak mati tersebut bersenjata gunting.

Penjual kembang bernama Manuel Theoharas mengatakan baha beberapa saat sebelumnya, pria itu mengarahkan botol minuman pecah ke lehernya. Lalu ia diminta memanggil polisi.

"Dia berkata kepada saya 'Jangan bergerak, hubungi polisi'," kata Theoharas kepada BBC.

"Ketika saya lari darinya, dia mengambil gunting dari sini, dari toko," imbuh pria 76 tahun itu.

Mengutip Sydney Morning Herald, Theoharas mengatakan bahwa pria tersebut diidentifikasi sebagai Danukul Mokmool. Ia menggambarkan pria berusia 30 tahun itu kerap bertindak aneh di toko bunga tersebut, seperti mengetuk ember bunga dan tampak sangat terganggu dengan lingkungan sekitarnya.

Pelaksana tugas komisaris polisi setempat mengatakan, kini pihaknya tengah melakukan investigasi terkait insiden berujung kematian pria pascakonfrontasi dengan petugas.

"Seorang pria Asia meninggal setelah konfrontasi dengan polisi. Unit pembunuhan sekarang akan menyelidiki semua kejadian seputar insiden tersebut, termasuk penembakan senjata api polisi saat terjadi konfrontasi dengan pria tersebut."

Pihak kepolisian juga tengah meminta para saksi untuk memberikan keterangan terkait insiden tersebut.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.